Karena West Brom Sebaiknya Tak Diberi Ekspektasi

8 Februari 2018 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel West Brom vs Arsenal di The Hawthorns. (Foto: Darren Staples/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Duel West Brom vs Arsenal di The Hawthorns. (Foto: Darren Staples/Reuters)
ADVERTISEMENT
Hingga pekan ke-26 Premier League, West Bromwich Albion berada di posisi paling buncit. Mereka baru mencetak 21 gol dan membukukan 20 poin.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, tak ada kata yang lebih tepat untuk menjelaskan status West Brom selain terpuruk. Oke, masih ada kesebelasan yang punya koleksi gol lebih sedikit dan jumlah kebobolan lebih banyak, tapi posisi di klasemen dan jumlah poin yang diraih menunjukkan bahwa West Brom memang yang terburuk di Premier League saat ini.
Apa yang dialami oleh West Brom ini sebenarnya sudah dapat diperkirakan. Ketiadaan pemain yang bisa mengubah nasib dan hasil pertandingan adalah musabab utama di balik bencana ini.
Dari 24 pemain yang memperkuat West Brom, mungkin hanya Daniel Sturridge dan Grzegorz Krychowiak yang pantas dijuluki pemain kelas premium. Sementara sisanya? Rasanya lebih pantas dijuluki pemain medioker ke bawah.
Dengan kondisi tersebut, tak mengherankan jika mereka selalu diharapkan menjadi lumbung gol dan poin kesebelasan lain. Salah satunya, ketika mereka menghadapi Chelsea pada pekan ke-27 di Stamford Bridge, Selasa (13/2/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, Chelsea diprediksi bakal dengan mudah mengalahkan West Brom. Ditilik dari kualitas pemain, mereka punya skuat yang jauh lebih baik dibandingkan West Brom. Belum lagi soal posisi di klasemen yang terpaut begitu jauh.
Namun, hal tersebut tak selamanya bisa jadi acuan. Catatan di atas kertas juga tak selamanya bisa menjadi patokan. Di balik prediksi yang mengatakan bahwa Chelsea akan menang, ada kesempatan bagi West Brom untuk mencuri angka.
Secara karakter permainan, West Brom punya beberapa hal yang bisa menjadi keuntungan. Jika hal tersebut mampu mereka praktikkan dengan sempurna di Stamford Bridge, kemenangan rasanya bukan hasil yang mustahil untuk didapatkan.
Hal pertama yang bisa mereka lakukan adalah memanfaatkan umpan silang ke kotak penalti. Memanfaatkan kemampuan Matt Phillips di sisi kanan dan Kieran Gibbs di sisi kiri, West Brom nyaris selalu memberondong lawannya dengan cara ini.
ADVERTISEMENT
Hingga pekan ke-26, West Brom mengirim 21 umpan silang per pertandingan. Jumlah tersebut hanya kalah dari Tottenham Hotspur dan Southampton yang mengirimkan 22 umpan silang per pertandingan.
Penggunaan umpan silang sebagai cara utama menciptakan peluang dilakukan West Brom dengan dua skema. Paling sering, mereka melepaskan umpan silang kencang ke tiang jauh, yang nantinya ditunggu oleh satu atau beberapa pemain di sana.
Jika tidak menggunakan cara tersebut, mereka bakal melepaskan umpan silang tinggi. Cara ini digunakan untuk memanfaatkan postur dan kemampuan Salomon Rondon untuk melakukan duel udara.
Selain umpan silang, West Brom juga memanfaatkan eksekusi bola mati sebagai cara untuk mencetak gol. Dari sekian cara, sepak pojok menjadi situasi yang menjadi favorit West Brom untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Menurut data Premier League, hingga pekan ke-26 West Brom telah mendapatkan 123 sepakan pojok di Premier League. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari 196 sepak pojok yang sudah didapatkan oleh pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Namun, jika tingkat keberhasilan yang menjadi ukuran, West Brom jauh lebih unggul. Dengan enam gol yang sudah diciptakan, West Brom memiliki rasio keberhasilan sepak pojok sebanyak 4,8%. Jauh lebih apik ketimbang City yang hanya membukukan 3,5%.
Sementara itu, dari aspek defensif yang menjadi kekuatan utama West Brom adalah organisasi permainan mereka. Ketika ditekan lawan, West Brom cenderung bermain dalam struktur yang jelas: mereka bermain rapat, melakukan penjagaan individual, dan menaruh banyak pemain di dalam kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Dengan bermain rapat, lawan cenderung hanya punya satu cara: mengirim umpan silang. Nah, cara ini juga termasuk sulit untuk dimanfaatkan karena West Brom termasuk kesebelasan yang punya akurasi kemenangan duel udara yang cukup apik (49%).
Selain bermain rapat, mereka juga melakukan penjagaan individual dan menaruh banyak pemain di dalam kotak penalti. Cara tersebut membuat lawan kerap kesulitan untuk masuk ke dalam kotak penalti mereka.
Sayang, di balik pertahanan yang rapi, West Brom kerap bermasalah dengan gaya permainan yang keras dan kesalahan individual. Dua masalah tersebut pada akhirnya menjadi penyebab utama mengapa gawang West Brom mudah dibobol.
Meski demikian, masalah tersebut timbul lewat cara yang memang tidak bisa diprediksi. Gaya permainan keras lahir karena rata-rata pemain West Brom merupakan pemain yang bertipikal keras. Sementara itu, kesalahan individual terjadi karena pemain West Brom bukan pemain yang benar-benar apik. Masalah di pertahanan muncul karena persoalan ketiadaan pemain yang mampu mengubah nasib tadi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, selayaknya kesebelasan medioker yang lain, West Brom sebaiknya tak diberi ekspektasi. Terlebih, saat mereka menghadapi Chelsea nanti.