Metode Pembelajaran Jepang yang Bisa Diterapkan di Indonesia

Revan Anthony
Pelajar Sekolah Citra Berkat
Konten dari Pengguna
15 Februari 2023 8:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Revan Anthony tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tahun 1945, tepatnya 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Selama 3,5 tahun, Jepang menjajah Indonesia dan memberikan banyak pengalaman yang tak terlupakan hingga sekarang kita mempelajarinya selama bangku sekolah. Jepang merupakan negara maju yang memenuhi segala aspek terutama dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Banyak kasus yang terjadi selama menginjak usia pendidikan, dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Peristiwa yang terjadi tersebut disebabkan berbagai faktor, namun hal ini bersumber dari kurangnya penanaman nilai karakter hingga menyebabkan banyak masalah sosial.
Mirisnya, belakangan ini, kasus yang terjadi dilakukan pada bangku Sekolah Dasar (SD), seperti pembunuhan, pencurian, dan lainnya. Hal itu merupakan kegagalan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan peran orang tua dalam mendidik anaknya.
Terbesit di dalam pikiran kita, mengapa pembentukan karakter itu penting padahal kita bisa saja melihat tindakan yang benar lewat berbagai media? Pembentukan karakter tidak bisa terjadi dalam waktu singkat dan harus dimulai sejak dini.
Sumber: shutterstock.com
Maka dari itu, pada usia anak-anak hingga remaja, merupakan masa pertumbuhan yang sangat penting bagi manusia untuk melanjutkan kehidupan hingga ke tahap usia dewasa. Karena, pada usia tersebut, manusia cenderung mengikuti apa yang orang lain lakukan dan apa yang mereka lihat.
ADVERTISEMENT
Contohnya, setiap manusia pasti pernah menunda, hingga pada akhirnya berujung pada kemalasan. Inilah yang menjadi problematika di Indonesia sekarang.
Berbeda dengan Jepang, mereka jarang menunda dalam melakukan sesuatu dan sangat menghargai waktu yang ada, hingga melekat pada diri nya sendiri. Hal inilah yang membuat Jepang terkenal dengan dedikasinya terhadap apa yang mereka lakukan.
Seperti yang kita tahu, Jepang merupakan negara yang dikenal sebagai SDM yang baik. Hal itu disebabkan karena penanaman karakter yang baik selama menginjak bangku sekolah, terutama selama TK dan SD.
Sumber: shutterstock.com
Mereka tak hanya mempelajari materi pembelajaran seperti di Indonesia, namun juga mempelajari bagaimana cara hidup di masyarakat.
Mereka diajari dan diajak langsung oleh guru untuk mengantre di sebuah supermarket dan tempat lainnya. Berbeda dengan Indonesia yang hanya mempelajarinya lewat media buku sehingga penanaman nilai karakter tidak sepenuhnya terbentuk.
ADVERTISEMENT
Kemandirian juga tak kalah penting dalam dunia pendidikan. Di Jepang, selama menduduki bangku SMP hingga SMA, kemandirian ditekankan dan paling diutamakan, karena tiba masanya pelajar di sana untuk melakukan segala hal secara mandiri.
Salah satunya, mereka membuat kegiatan ekstrakurikuler secara mandiri dengan syarat keanggotaan dan persetujuan dari seito-kaichou atau biasa disebut ketua OSIS.
Ilustrasi anak muda Jepang. Foto: Shutterstock
Maka dari itu, ekstrakulikuler di sana bermacam-macam seperti klub olahraga, klub menggambar, dan lainnya. Tak hanya itu, ekskul ini nantinya akan mengikuti perlombaan antar sekolah hingga perlombaan nasional.
Hal ini tentu berbeda dari Indonesia yang di mana semuanya telah ditentukan oleh sekolah, seperti futsal, basket, dan lainnya. Selain itu, pelajar di Jepang juga mengikuti kursus setelah mereka mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, hal inilah yang membuat pelajar di sana jarang berada di rumah.
ADVERTISEMENT
Metode pembelajaran di Jepang tentunya sangat berbeda dengan Indonesia. Namun untuk menutupi problematika terhadap pendidikan, metode pembelajaran ini dapat menjadi salah satu langkah untuk mengatasi hal yang terjadi belakangan ini.
Tak hanya itu, metode pembelajaran ini juga nantinya akan menciptakan kualitas SDM yang baik dan tak kalah hebat dengan negara lain. Namun, perlunya penyesuaian terhadap penerapan metode tersebut secara perlahan yang dimulai dari hal kecil agar tidak terjadi culture shock.
Dengan begitu, pendidikan di Indonesia dapat dioptimalkan dan nantinya penanaman karakter ini dapat memunculkan inovasi baru berkat dari pengoptimalan di bidang pendidikan.