Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia

Revanna Dewanti
Saya seorang mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
1 April 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Revanna Dewanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kata Serapan (sumber : https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kata Serapan (sumber : https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kata Kunci : Kata Serapan, Serapan budaya dan mesra, Adaptasi, Adopsi.
ADVERTISEMENT
Dengan menyajikan "Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia," tulisan ini mencoba mempertajam kepekaan bangsa Indonesia untuk dapat menyelami perkembangan bahasa sendiri yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia diperkaya dengan masuknya bahasa asing. Karena itu bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa ilmu. Sumbangan kata serapan dari bahasa daerah, terutama bahasa Jawa, dapat menegaskan ciri Indonesia. Dari kata serapan yang berasal dari berbagai bahasa kita mendapat banyak sinonim. Misalnya, untuk tempat tinggal ada tiga belas sinonimnya, 1). wisma 2). griya 3). istana 4). villa 5). kotej (cottage) 6). pondok, 7). puri, 8). rumah, 9). saung, 10) kos-kosan, 11 ) apartemen, 12) rusun, 13) panti. Dengan Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (Indiyah Imran) banyaknya sinonim, kita dapat berekspresi dengan presisi yang lebih tinggi. Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi bahasa pemersatu, tetapi juga menjadi bahasa ilmu yang berdaya ekspresi tinggi. Mempunyai bahasa persatuan sebelum kita merdeka, itu suatu rahmat yang jatuh dari langit. Seharusnya kita bangga karena bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa ilmu yang berdaya ekspresi tinggi.
ADVERTISEMENT
Beberapa Istilah :
1. Kata Serapan
Kata-kata asing atau daerah yang masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia (Bloomfield, 1996:445).
2. Kata Serapan Budaya (Cultural Borrowing)
Kata-kata asing yang masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia melalui perdagangan, ilmu pengetahuan, dan agama (kys:444).
3. Kata Serapan Mesra (Intimate Borrowing)
Dua bahasa dipakai dalam suatu daerah yang secara topografis dan politis merupakan satu komunitas. Hal ini dapat terjadi karena penjajahan dan imigrasi (kys:461).
4. Bahasa Tinggi dan Bahasa Rendah
Ketika suatu negara dijajah oleh bangsa lain, maka bahasa penjajah berstatus tinggi, sebaliknya bahasa rakyat yang dijajah berstatus rendah (kys:461).
5. Adaptasi
Kata serapan yang diselaraskan ke dalam bahasa Indonesia secara fonologis morfologis, dan sintaktis, atau penyelarasan dalam bentuk (kys:447-457).
ADVERTISEMENT
6. Adopsi
Kata serapan yang masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia melalui perubahan pada konsep dan arti (kys:446).
7. Sumber Data
Data bersumber pada 1). pengamatan pribadi melalui televisi dan masyarakat sekitar 2). surat kabar kompas.
Ilustrasi beradaptasi dengan kata serapan bahasa Indonesia (sumber : https://pixabay.com/id/)
KATA SERAPAN BUDAYA DAN MESRA
Kata serapan berarah satu, yaitu kelompok yang kurang maju budayanya, lebih banyak menyerap unsur-unsur bahasa dari kelompok yang lebih maju. Kelompok yang dijajah lebih banyak belajar, oleh karena itu lebih banyak menyerap unsur-unsur bahasa dari si penjajah yang lebih unggul. Sampai sekarang pun orang kebanyakan selalu meniru kaum elit yang juga disebut "trend setters" , "news makers", atau "celebrities". Tulisan ini hanya membahas kata serapan, dari bahasa asing, walaupun kata serapan dari bahasa daerah, terutama bahasa jawa, cukup menarik untuk diteliti.
ADVERTISEMENT
ADAPTASI
Kata serapan dapat diserap secara utuh, kalau bilingual pembawa kata serapan menguasai bahasa asing itu secara baik. Sebaliknya, kalau bilingual pembawa kata serapan sangat rendah penguasaan bahasa asingnya, maka akan terjadi penyelarasan secara fonologis, morfologis, leksikal, dan sintaksis ke dalam bahasa penerima. Dengan kata lain, kata serapan semakin mirip dengan sistem struktural bahasa penerima.
ADOPSI
Ketika kata asing diadopsi dalam bahasa Indonesia, maka 1) konsep dan arti dapat diadopsi secara utuh. Misalnya, fonem, nasional, presiden, dan parlemen. Sebagian lagi 2) kata serapan diadopsi konsepnya saja, tetapi kata dari Indonesia, 3) kata serapan diadopsi konsepnya tetapi dideskripsikan dalam bahasa Indonesia. Ada juga 4) Diterjemahkan langsung dari frasa bahasa asing, 5) kata diadopsi tetapi artinya berubah.
ADVERTISEMENT
Adopsi kedua, konsepnya diadopsi, tetapi tetap memakai kata bahasa Indonesia. Misalnya, kata Allah, konsepnya monotheis, tetapi dalam bahasa Indonesia kata Tuhan yang dipakai. Di kemudian hari keduanya dipakai sebagai bentuk kompetitif. Kata sholat dari bahasa Arab dalam bahasa Indonesia sembahyang. Kata ini terdiri dari sembah 'memberi penghormatan' dan Hyang. Kata Hyang artinya 'dewa-dewa' tidak lagi bersifat politeis, tetapi sudah monoteis. Sekarang kedua kata sholat dan sembahyang dipakai berdampingan sebagai bentuk kompetitif.
Adopsi ketiga, konsep diadopsi tetapi dideskripsikan dalam bahasa Indonesia. Misalnya dalam bahasa Belanda spoor dalam bahasa Indonesia dideskripsikan sebagai kereta Api. Kata spor masih dipakai dengan perubahan arti yaitu jalur. "Kereta ke Jogya di spor satu". Kata fiets dalam bahasa Belanda diadopsi menjadi kereta angin, sekarang menjadi sepeda. Dalam bahasa Jawa spoor dan fiets diadopsi menjadi sepor dan pit.
ADVERTISEMENT
Adopsi keempat, kata bahasa Inggris yang berupa frasa diterjemahkan secara harafiah dalam bahasa Indonesia. Frasa bahasa Inggris fifteen seconds from now menjadi lima belas detik dari sekarang. Frasa ini sering digunakan dalam televisi, padahal dalam bahasa Indonesia lima belas detik lagi.
Adopsi kelima, konsep dan bentuk diadopsi, tetapi artinya berubah. Misalnya, kata retool dalam bahasa Inggris artinya 'mengganti pealatan'. "Menteri yang tidak becus akan diritul". Diritul di sini berarti diganti atau dipecat.
BENTUK SINONIM DAN KOMPETITIF
Kata serapan yang berasal dari berbagai bahasa asing semakin memperkaya bahasa Indonesia. Kata losmen dan wisma digunakan untuk hotel-hotel kecil. Misalnya, Losmen Srikandi, Wisma Bayangkari. Padepokan untuk kelompok seni. Misalnya, Padepokan Teater Gandrik. Panti untuk anak yatim atau para manula, seperti Panti Asuhan dan Panti Werda, tetapi juga Panti Pijat. Hotel menyatakan bangunan besar dan mewah Nusa Dua Hotel, Beach Hotel.
ADVERTISEMENT
Selain pilihan kata memberi nuansa arti yang berbeda, ada juga dua kata yang artinya sama. Kedua kata berasal dari dua somber yang berbeda. Misalnya kata sholat dari bahasa Arab, sedangkan sembahyang berasal dari (mungkin) bahasa jawa kuno. Mengritik dan mengritisi, yang pertama berasal dari bahasa Belanda dan yang kedua dari bahasa Inggris. Allah berasal dari bahasa Arab dan Tuhan berasal dari bahasa Indonesia. Kata sporty dari bahasa Inggris dan sportif dari bahasa Belanda.
Revanna Dewanti, mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang.