Mahasiswa UMM Buka Ruang Diskusi COVID-19 di Masa New Normal

Revie Dithya Kurnia Daminda
Mahasiswi PSPA Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Revie Dithya Kurnia Daminda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dok. pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
COVID-19 hingga saat ini masih menjadi menjadi topik hangat di berbagai berita maupun masyarakat. Menurut data dari Kemenkes, terhitung sejak 2 Maret 2020 sampai akhir Agustus 2020, virus ini telah menginfeksi lebih dari 160 ribu orang di Indonesia. Meskipun angka kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terbilang tinggi, pemerintah tetap melaksanakan new normal sejak 1 Juni 2020 untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Meskipun pemerintah menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan di masa new normal, masih banyak masyarakat yang mengabaikannya. Dilansir laman Beritasatu.com, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap COVID-19 diduga menjadi penyebab rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan seperti yang diungkapkan oleh Tri Yunis Miko Wahyuno, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia.
Mahasiswa PMM UMM Kelompok 15 Gel. 8 membuka ruang diskusi COVID-19 bersama para Kader Posyandu di Desa Jambesari
Melihat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang COVID-19, mahasiswa yang tergabung dalam PMM kelompok 15 gelombang 8 dari Universitas Muhammadiyah Malang membuka ruang diskusi COVID-19 bersama dengan para kader Posyandu di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Diskusi yang dilaksanakan di 3 dusun yang berbeda ini berlangsung mulai tanggal 21-22 Agustus 2020. Partisipan diskusi hanya dibatasi maksimal 8 orang per hari dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Khafid Imadul Bilad, Revie Dithya, dan Ety Tricahyani yang merupakan mahasiswa Farmasi dari Universitas Muhammadiyah Malang menjadi pemateri untuk diskusi COVID-19 ini. Materi yang disampaikan pada diskusi meliputi penularan dan pencegahan virus sampai tips menghindari berita hoax yang banyak bertebaran di internet pada masa pandemi ini. Antusiasme partisipan kader posyandu Desa Jambesari pada saat sesi tanya jawab sangat terlihat. Beberapa partisipan yang rata-rata merupakan ibu rumah tangga ini bahkan mengaku selalu mengikuti perkembangan virus COVID-19 melalui berbagai platform berita.
“Kami berharap setelah dilaksanakan diskusi COVID-19 ini para kader posyandu bisa menyampaikan pengetahuan tentang COVID-19 kepada masyarakat sekitar, sehingga kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan bisa meningkat,” Ungkap Khafid Imadul Bilad, Koordinator kelompok PMM UMM Desa Jambesari.
ADVERTISEMENT