Bulan Suci Ramadan, Momen untuk Revolusi Mental dan Akhlak

Repi Rizali
Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN SMH Banten
Konten dari Pengguna
19 April 2021 11:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Repi Rizali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi berbagi kebaikan di bulan Ramadhan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi berbagi kebaikan di bulan Ramadhan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jika kita membicarakan tentang keistimewaan dan kemuliaan bulan Ramadan jelas tidak akan pernah ada habisnya, karena tentu bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah sehingga bulan Ramadan sangat pas apabila dijadikan sebagai titik awal untuk memperbaiki diri, dari yang tadinya buruk menjadi baik dari yang tadinya baik menjadi lebih baik. Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak merupakan dua kalimat yang akhir-akhir ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, Revolusi Mental merupakan satu gagasan yang dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo sejak 2014 lalu, sementara Revolusi Akhlak adalah gagasan yang dicetuskan oleh Habib Rizieq Shihab dalam beberapa bulan terakhir. Jika kita melihat substansi baik itu dari Revolusi Mental ataupun Revolusi Akhlak keduanya sama baiknya, bahkan saling melengkapi satu sama lain. Mental yang baik harus dibarengi dengan Akhlak yang baik, begitupun sebaliknya. Lalu bagaimana cara melakukan dua hal tadi yaitu Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak 1. Evaluasi Diri (Muhasabah) Evaluasi diri atau dalam Islam dikenal dengan Muhasabah sangat penting untuk setiap manusia, karena dengan evaluasi diri kita bisa memperbaiki sikap, pola pikir dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di bulan puasa seperti sekarang, dengan berpuasa kita diharuskan menahan diri bukan saja menahan diri dari lapar dan haus tetapi juga menahan diri dari dari setiap pikiran dan perilaku buruk yang dahulu sering kita lakukan 2. Memperdalam Ilmu Agama Memperdalam Ilmu Agama juga sangat diperlukan dalam melakukan Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak karena dengan memperdalam pengetahuan tentang Ilmu Agama maka seseorang akan mengetahui batasan, baik itu batasan dalam berpikir, bertindak dan bersikap. Di bulan Ramadan tentu menjadi momen untuk kita melakukan hal itu dikarenakan di bulan Ramadan kita berada di lingkungan yang religius, banyak hal-hal seputar keagamaan yang di bulan lainya tidak dilakukan tetapi di bulan Ramadan dilakukan, seperti Kultum sebelum berbuka puasa dan sebelum sahur. 3. Tingkatkan Silaturahmi Dengan meningkatkan tali Silaturahmi kita akan memahami karakter orang-orang di sekitar kita dan bisa belajar banyak hal dari orang-orang di sekitar kita. Setelah itu kita akan bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, ketika kita bertemu dengan orang jujur kita akan mengetahui bahwa kejujuran itu penting dan baik sehingga kita bisa termotivasi untuk menjadi orang jujur, ketika kita bertemu dengan orang yang suka berbohong kita akan mengetahui bahwa kebohongan itu buruk sehingga kita tidak boleh menjadi seorang pembohong. Akan banyak hal yang bisa kita pelajari dari lingkungan kita, dari hal-hal tersebut kita bisa berpikir dan menentukan sikap kita. Dengan menerapkan 3 hal tadi dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan mampu berpikir dan bersikap lebih baik lagi dari sebelumnya. Sejatinya Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak merupakan dua hal yang tidak bertentangan tetapi Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak adalah dua hal yang saling melengkapi dan harus dilakukan. Inti dari Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Dan bulan Ramadan adalah bulan perbaikan, baik itu perbaikan dalam berpikir, bersikap dan berperilaku sehingga sangat pas apabila Revolusi Mental dan Revolusi Akhlak yang bertujuan untuk memperbaiki Bangsa dan Umat dilakukan di bulan yang penuh dengan kebaikan juga, yaitu bulan suci Ramadan.
ADVERTISEMENT