Menerapkan Nilai-nilai Islami untuk Membangun Negeri

Repi Rizali
Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN SMH Banten
Konten dari Pengguna
18 April 2021 15:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Repi Rizali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perempuan beribadah di rumah saat Ramadhan.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan beribadah di rumah saat Ramadhan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bulan suci ramadhan merupakan salah satu momentum bagi umat Islam di berbagai belahan dunia tidak terkecuali di Indonesia untuk memperbaiki sikap dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu bulan suci ramadhan juga menjadi refleksi bagi umat dan momen penyadaran bahwa sejatinya kehidupan di dunia hanyalah pengembaraan yang nantinya semua akan merasakan kematian dan akan kembali ke yang maha hidup dan memberi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Setiap umat Islam tentu menginginkan satu tatanan kehidupan yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai islami, jika kita melihat ke belakang tentu hampir semua umat islam pernah mendengar istilah masyarakat madani.
Masyarakat madani adalah masyarakat beradab, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai, norma, dan hukum yang berlaku dengan berdasarkan iman dan ilmu, tentu jika melihat historis dan kultur dari bangsa Indonesia itu sendiri maka sangat besar kemungkinannya pola kehidupan masyarakat madani ini bisa diterapkan, dengan menyerap nilai atau inti sari dari masyarakat madani maka kehidupan masyarakat Indonesia akan tertata dan sesuai dengan nilai-nilai Islam tanpa harus menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.
Ada dua hal yang harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
Pertama, tanamkan nilai-nilai keagamaan
ADVERTISEMENT
Jika kita mempelajari tentang Islam secara lebih dalam maka ada beberapa nilai-nilai dalam aspek kehidupan yang sangat di junjung tinggi dalam Islam seperti toleransi, kejujuran, kebaikan, dan lain-lain.
Toleransi di sini bisa mencakup banyak hal termasuk dalam hal perbedaan pendapat yang pasti sering dan selalu terjadi di dalam kehidupan, sebagai umat muslim maka kita dituntut dan diharuskan untuk saling menghargai dan menghormati pendapat dari orang lain. Kemudian kebaikan, umat Islam diwajibkan untuk berbuat baik kepada siapa pun tanpa pandang bulu, baik itu kepada sesama Islam ataupun kepada saudara "se-bumi" di luar Islam, karena Rasulullah SAW memerintahkan dan mencontohkan itu, terbukti ketika seorang pengemis tua mencaci Rasulullah SAW setiap hari tetapi yang dilakukan Rasulullah SAW adalah menyuapi pengemis tua tersebut sampai Rasulullah SAW meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kemudian selanjutnya adalah kejujuran, kejujuran merupakan salah satu nilai yang harus dijaga karena tentu jujur adalah salah satu sifat mulia yang bisa mendatangkan kebaikan bagi siapa pun, kejujuran merupakan sifat yang paling mudah untuk dilakukan tetapi paling sulit untuk diterapkan. Itu artinya Islam bukan hanya sekadar agama perdamaian tetapi juga agama kemanusiaan
Kedua, tanamkan rasa cinta kepada negara
Jika kita menginginkan satu kehidupan yang baik kehidupan yang layak kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman maka kita harus memiliki kecintaan terhadap tempat kita bernaung yaitu negara, dengan mencintai negara maka kita sudah menanamkan benih benih kebaikan untuk sebuah kehidupan, jika kita melihat historis dari terciptanya masyarakat madani tentu faktor utamanya adalah karena tidak adanya tempat tinggal yang aman, tempat tinggal yang baik yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan hasil pemikiran dan nilai-nilai keagamaan sehingga pada saat itu Rasulullah SAW hijrah dari Makkah menuju Madinah.
ADVERTISEMENT
Di Makkah, Rasulullah SAW tidak bisa beribadah dengan leluasa, bahkan Rasulullah SAW dicaci sampai ingin dibunuh kemudian Rasulullah SAW hijrah dari Makkah dan mendirikan kota Madinah, yang di mana di Madinah Rasulullah SAW bisa beribadah dengan bebas.
Itu artinya kebebasan dalam beragama dan melakukan ritual-ritual keagamaan sangat penting untuk menopang nilai-nilai yang dimuat dalam agama itu sendiri.
Dan hal itu bisa dilakukan di Indonesia, di mana negara menjamin kebebasan beragama dan ritual-ritual keagamaan seperti salat, perayaan tahun baru islam, maulid nabi, dan lain lain. Yang dibalut dengan adat dan tradisi lokal Indonesia tetapi tetap dengan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya, kalau dahulu para pahlawan kita memperjuangkan Indonesia sampai harus mengorbankan nyawa maka sekarang kita bisa mempertahankan Indonesia dengan cara yang lebih mudah dari itu, kita hanya cukup saling menghormati antar saudara sebangsa dan setanah air dan dan pertahankan "Gotong royong".
ADVERTISEMENT
Kalau kita sudah saling menghormati dan tetap menjaga "Gotong royong" niscaya nilai nilai kebaikan akan muncul dengan sendirinya.
Bulan suci ramadhan tentu adalah satu momentum yang sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan menanamkan rasa cinta terhadap tanah air karena di bulan ramadhan inilah kesempatan untuk kita memperbaiki diri sekaligus menjalankan Hablum minallah dan Hablum Minannas sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil'alamin