Jadi Petani Milenial, Tak Butuh Sawah yang Luas, Botol Bekas Pun Jadi!
Konten dari Pengguna
26 November 2021 18:04 WIB
Tulisan dari ria anjelina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Urban Farming Tumbuh Masa Depan Hijau
ADVERTISEMENT
Vertikultur Limbah Botol Solusi Agrobisnis Di Perkotaan Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Ibu-Ibu PKK Di Kedoya Jakarta Barat
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 18 Oktober 2021 Mahasiswa Universitas Pamulang melakukan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) di Kedoya Selatan Jakarta Barat.
Bagi masyarakat kota yang hobi menanam kadang kebingungan mau menanam dimana karena hampir semua tempat tertutup sehingga minim sinar matahari dan sisa lahan sangatlah sempit. Namun sekarang jangan bingung lagi karena ada cara menanam secara vertikultur yang cocok untuk lahan minim di perkotaan.
Salah satunya yakni, warga di lingkungan Kedoya Selatan mulai mengoptimalkan lahan di selah gang kampung dengan menerapkan metode tanam vertikultur.
Kalau diartikan dengan bahasa awam, vertikultur merupakan cara menanam secara vertikal. Jadi cara menanamnya bertingkat ke atas. Alat dan bahan untuk bercocok tanam secara vertikal cukup mudah dan murah, bahkan bisa dengan biaya nol rupiah, yaitu dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar. Misalnya : botol bekas, dan lainnya.
Melalui program PMKM, kami mengandeng beberapa Ibu-Ibu PKK dan kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak yang bermafaat di lingkungan masyarakat, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk mengurangi tumpakan sampah yang dominan adalah limbah botol plastik. Contohnya seperti pembuatan vertikultur agrobisnis, yang merupakan karya dari hasil pengelolaan limbah plastik yang dikumpulkan. Apabila penggunaan vertikultur dapat dilaksanakan terus menerus maka limbah plastik dapat berkurang.
Saat ditanya kelebihan metode tanam vertikultur dibanding hidroponik, jika menggunakan teknik hidroponik, maka kebutuhan bahan yang diperlukan cenderung lebih banyak dibanding vertikultur. Terlebih, bahan-bahan yang dibutuhkan harganya juga relatif lebih mahal. Namun, dengan menerapkan metode vertikultur, masyarakat cukup memanfaatkan bahan bekas dari limbah rumah tangga. Sehingga teknik vertikultur ini, dianggap menjadi solusi tanam dengan biaya yang relatif lebih murah.
ADVERTISEMENT
“Dari modal pun bisa terlihat, kalau hidroponik kan butuh pipa, aerator, nutrisi juga beli, tidak bisa bikin sendiri. Kalau vertikultur, kita bisa buat (bahan) sendiri,"