Anak yang main games mudah sukses

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
2 April 2019 12:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Ricky Suwarno
2 april 2019
Saya sering ditanya, mengapa anak-anak suka bermain game. Atau bagaimana menghentikan anaknya dari bermain games. Dan pertanyaan sejenisnya. Saya yakin banyak orang tua akan memberikan jawaban negatif.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak bersentuhan dengan dua sisi hidup yang berbeda. Seperti yin dan yang. Hitam dan putih. Matahari dan bulan. Siang dan malam. Ataupun positif dan negatif. Atau juga dikenal dengan filosofi koin. Yang selalu memiliki dua segi yang berbeda.
Saya selalu melihat dan menilai segala sesuatu dari dua sisi. Positif dan negatifnya. Tetapi saya selalu cendrung melihat hal dari segi positifnya. Karena saya yakin segi positif dan segi negatif memiliki pengaruh kekuatan yang sama. Pikiran yang positif selalu menghadirkan sukacita. Penuh percaya diri. Lebih sehat. Dan Fokus mencapai sukses.
Pada tahun 2012-2016 ketika masa terbaik berbisnis gaming di China. Saya dan beberapa teman dekat mendirikan sebuah perusahaan startup gaming. Startup game developer dengan IP tersendiri. Pertama di CHina dengan 10 original IP. Menjadikan kita sebagai startup gaming developer terbesar saat itu. Dengan funding 300juta yuan dari Green pine capital. 700 lebih total karyawan.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Pakar Budaya Muda di Curtin University Australia. Professor Ye Zhuang, anggota Asosiasi Psikologi Tiongkok. Dan anggota Asosiasi Ilmu Psikologi Amerika. Menyampaikan pidato tentang Cara Membuat Gaming, dan Memberdayakan Generasi Kita Berikutnya.
anak yang bermain games mudah berfokus
Beliau memperkenalkan manfaat gaming dari tingkat psikologis. Baik online game atau offline. Menurutnya, anak yang bermain gaming, memiliki keterampilan dan daya kontrol atau konsentrasi yang lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa FPS Game atau first person shooter game, dapat mengontrol fokus atau perhatian dengan lebih terfokus. Semakin hebat dia bermain, semakin kuat daya fokus dan perhatian mereka. Dan semakin tinggi kemampuan mereka dalam menghadapi banyak misi. Multitasking.
Yang kedua, adalah membuat anak-anak lebih mampu mengatasi stress. Ada banyak adegan dalam gaming yang membuat orang merasakan banyak tekanan. Baik jenis pertarungan kelompok, atau tingkat gaming yang lebih sulit.
ADVERTISEMENT
Jika anak-anak dapat mengatasi tekanan dalam gaming, ia dapat menerapkan kemampuan ini pada aspek kehidupan lainnya. Terutama dalam kehidupan atau pendidikan di sekolah.
Keuntungan Yang ketiga, membantu anak-anak untuk membuat perencanaan. Dan goal dengan cara yang lebih masuk akal. Sebagai contoh, ada beberapa permainan, demi memenuhi persyaratan, memerlukan perencanaan tujuan yang sangat kompleks. Yang bahkan melibatkan kemampuan merancang tujuan jangka pendek. Jangka menengah. Dan jangka panjang. Dalam kehidupan nyata, atau di sekolah, banyak anak-anak yang kurang kemampuan membuat perencanaan.
Dan yang, terakhir adalah membantu meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Kebanyakan gaming saat ini, bisa ditemui fungsi berkomunikasi dengan pemain tim lain. Fungsi ini dapat melatih keterampilan sosial anak tersebut.
Jadi pertanyaannya, bagaimana orangtua, atau Anak menerapkan kemampuan yang diperoleh dalam game ini ke dalam hidup nyata?
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke 21 di tahun 2000an, billionaire pertama di China berasal dari seorang anak muda. Yang sangat suka bermain games. Yang akhirnya, menjadikan dia orang paling sukses dan paling kaya berkat perusahaan games. Namanya shanda. Dengan games terkenalnya, the legends.
Jadi Pertama-tama, sebagai orangtua harus membantu anaknya mengendalikan atau menyesuaikan pandangan. Dan niat atau mental yang benar terhadap game. Termasuk tingkat kesukaannya.
Keterlibatan orang tua, dan faktor eksternal lainnya dalam membina anak-anaknya bermain game sangatlah penting. Jika dunia luar berpikir bahwa bermain game adalah hal yang buruk. Maka hal ini akan membentuk prasangka mereka. Yang nantinya pasti akan mempengaruhi mental anak-anak. Jadi menerapkan cara yang tepat, niat yang tepat dan input yang tepat. Adalah sangat penting.
ADVERTISEMENT
Just like grandma says, kita harus memperhatikan desain dan konten game itu sendiri. Orang-orang sering menyebut games sebagai "seni kesembilan." Yang namanya seni, pasti ada yang vulgar. Dan ada yang anggun.
Oleh karena itu, ketika membuat games, developer perlu mempertimbangkan bagaimana membuat games yang bagus. Apakah ada pengulangan rutin dalam hal desain? Apakah seni dan estetikanya cukup kuat? Ini akan mempengaruhi seberapa besar investasi pemain terhadap games tersebut.
Sekali lagi, kita harus belajar di mana game yang lebih beragam dapat diproduksi. Saat bermain game seperti Super Mario, hal pertama yang keluar selalu jamur. Tetapi hari ini, games menjadi semakin beraneka ragam.
Misalnya, ada games yang telah menggunakan teknologi AR. Games yang diliberalisasi, dan banyak lagi. Apakah bentuk games yang baru, dapat membuat anak-anak bertumbuh. Juga merupakan pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh para peneliti. Atau games developers.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, kita juga perlu mempelajari pengaruh media dan cara viral terhadap games. Misalnya, live game juga merupakan jenis baru dari industri media yang bermula dari games sendiri. Bagaimana kognisi media dan opini publik tentang games, juga merupakan pertanyaan yang perlu ditelusuri.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan teknologi terkini, bisa menelusuri: https://artificialintelligenceindonesia.com/