Bagaimana Startups Hidup berdampingan dengan Raksasa Internet

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
4 Juli 2019 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://artificialintelligenceindonesia.com/
Oleh: Ricky Suwarno
25 Juni 2019
Jim Breyer adalah investor legendaris. Salah satu investasi dan prestasi terbesarnya adalah investasi dalam internet raksasa. Investasi masa depan suatu startup. Investasi pada hari-hari awal Facebook. Menjadikannya sebagai pemegang saham kedua terbesar sesudah Mark Zuckerberg. Karena investasi ini, Jim Breyer menempati peringkat No. 1 di antara pemodal ventura atau VC terbaik di majalah Forbes. Selama beberapa tahun berturut-turut. Perusahaan investasi Jim Breyer sangat aktif di China dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Startups bisa berkelanjutan di dalam persaingan dengan raksasa internet adalah hal yang harus dipertimbangkan oleh Pemerintah
Pada masalah koeksistensi dengan perusahaan-perusahaan raksasa, situasi yang dihadapi oleh startup teknologi China sangatlah parah. Begitu startup mulai berkembang pesat, Tampaknya mereka harus mulai memilih tim atau berpihak. Antara dua perusahaan raksasa. Alibaba dan Tencent. Misalnya, startup berbagi perjalanan ataupun takeaways di masa lalu.
Bergabung dengan camp Alibaba atau Tencent (AT), dapat mengurangi risiko bisnis. Sebaliknya, AT adalah pesaing satu sama lain. Sehingga, sesudah startup memihak salah satu camp, justru akan meningkatkan risiko kompetitif. Startup dapat terperangkap dalam persaingan yang lebih panjang. Dan lebih intens.
Jika karakteristik startup bermodel bisnis inovasi, memilih investasi Tencent akan lebih berharga. Karena Tencent dapat memberikan traffic dan saluran channel yang sangat kuat untuk membantu startup mempromosikan model bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Pada saat funding, Startups jangan terburu-buru untuk mendapatkan pembiayaan dari internet raksasa. Startup harus menggunakan setidaknya, satu hingga satu setengah tahun untuk memperkuat produknya. Dan membangun tim. Ketika tim dan produk relatif matang, barulah lobi-lobi ke raksasa internet.
Namun, jika startup dibidang vertikal seperti perawatan medis, Startup lebih baik memilih investor keuangan jangka panjang. Bukannya, memihak ke salah satu raksasa Alibaba atau Tencent.
Dalam bidang vertikal subdivisi, startup bisa menghindari pengaruh internet raksasa. Untuk tumbuh secara mandiri dengan dukungan modal ventura.
Para Perusahaan raksasa telah mendominasi pasar cloud. Internet raksasa saat ini berbeda dari raksasa satu dekade yang lalu. Contohnya, Tencent, Alibaba, Google, Facebook, dan Amazon. Selain didorong oleh Founder sendiri, mereka dikelola lebih baik dibanding perusahaan 10 tahun yang lalu. Mereka Juga digerakkan oleh produk yang semakin baik. Dan mampu mengoperasikan seperti layaknya seorang pengusaha. Sehingga, startup baru yang ingin fokus pada penciptaan platform baru akan menghadapi tantangan berat.
ADVERTISEMENT
Efek jaringan yang kuat dari pasar cloud, dan investasi awal yang besar serta kompetisi untuk talenta, merupakan factor yang kurang menguntungkan bagi para startup.
Namun, di segmen vertikal subdivisi, seperti perawatan medis dan kecerdasan buatan, startup dapat menghindari pengaruh internet raksasa. Dan, juga bisa menggunakan sumber daya terbuka. Termasuk teknologi yang disediakan oleh perusahaan raksasa, seperti layanan cloud.
Alasannya, platform besar horisontal tidak selalu dapat menarik talenta perawatan medis dan kecerdasan buatan yang sangat baik dan berkreatif. Kasus serupa banyak terjadi di China dan Amerika Serikat.
Misalnya, banyak talenta pembelajaran mesin atau machine learning. Meskipun mereka mendapat tawaran menggiurkan dari Tencent, Baidu, Google, Gojek atau Facebook, tetapi akhirnya mereka memilih area yang lebih vertikal dan subdivisi. Dalam mengubah kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Para internet raksasa juga tidak mempunyai keunggulan dalam menggabungkan pakar komputer dengan para ahli di industri yang lebih subdivisi.
Just like grandma says, Perusahaan inovatif startup yang dapat menggabungkan teknologi medis dengan ilmu komputer dan kecerdasan buatan atau AI, cenderung akan menjadi perusahaan raksasa berikutnya.