Layanan Pelanggan Suara Cerdas Replicant

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
27 September 2019 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Layanan pelanggan suara cerdas Replicant
zoom-in-whitePerbesar
Layanan pelanggan suara cerdas Replicant
ADVERTISEMENT
Layanan pelanggan suara cerdas Replicant agak berbeda dengan kecerdasan buatan unicorn di China. Replicant adalah perusahaan kecerdasan buatan yang kecil dari Silicon Valley. Perusahaan interaksi suara cerdas yang melakukan layanan pelanggan manual yang sangat berulang dan monoton melalui perangkat pintar.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti kebanyakan kecerdasan buatan unicorn China yang terkonsentrasi di bidang pengawasan video/teknologi pengenalan wajah, mobil otonom, dan pengenalan citra medis, replicant memasuki niche market bidang interaksi suara cerdas yang sangat akurat menangkap titik sakit bisnis pasar.
Replicant dapat mengakses ke tingkat dialog yang telah setara dengan klien. Teknologi Replicant dapat mendengar dengan jelas, berpikir lebih cepat, dan merespons dengan efektif. Replicant tidak ada VC terkenal yang berinvestasi. Beberapa Pendirinya seperti CTO Benjamin Gleitzman dan kepala arsitek Eli Yelluas cuma lulusan gelar sarjana. Dengan total fundraising sebesar 7 juta dolar. Jadi, apa yang menarik dari layanan pelanggan suara cerdas Replicant?

Layanan pelanggan suara cerdas Replicant

The Wall Street Journal pernah menerbitkan sebuah artikel "Everyone hates customer service, this is why”. Misalnya, pelanggan yang menunggu lama di bandara, layanan petugas yang kasar, atau panggilan layanan pelanggan yang tidak efisien, memberikan kita rasa frustrasi yang sangat umum dan kurang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Banyak perusahaan telah melihat masalah ini di mana-mana. Mereka mulai menggunakan data dan kecerdasan buatan untuk menghitung. Seberapa jauh loyalitas pelanggan sebelum mengakhiri layanan dan berpaling ke pesaing.
Layanan pelanggan korporat sebenarnya adalah pasar yang sangat besar. Ada lebih dari 2,3 juta karyawan di pusat panggilan China. Selain itu, puluhan miliar investasi terus-menerus di input setiap tahunnya. Meskipun call center outsourcing China relatif kecil, namun berkembang pesat. Berpotensi besar untuk inovasi kecerdasan buatan dan menjadi arus utama call center masa depan.
Teknologi call center pendukung-Speech Semantic Recognition and Interaction (Interactive Voice Response atau IVR) adalah salah satu kunci terobosan dalam teknologi kecerdasan buatan ini.
Pada Mei 2018, Google mengumumkan keberhasilan tes Turingnya. New York Times mengungkapkan bahwa sistem suara interaktif Google Duplex sebagian besar didukung oleh AI suara cerdas. Google Duplex telah diterapkan di lebih dari 40 negara bagian di AS.
ADVERTISEMENT
Google Duplex bisa merespons dengan baik reservasi telepon, yang berarti dukungan suara interaksi cerdas telah tidak ada masalah teknis lagi.
Namun, Reporter "New York Times" pernah menguji coba reservasi lewat ponsel sebanyak 10 kali. Hanya 4 kali berhasil direservasi. 3 di antaranya adalah layanan pelanggan manual, sama seperti mobil otonom saat ini. Jika mobil otonom dapat mencapai 99 persen mengemudi secara otomatis, ini masih belum termasuk berhasil, karena kegagalan 1 persen bisa berarti kecelakaan dan korban.