Libra: Mata Uang Digital Ciptaan Facebook (2)

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
20 Juni 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah kita bisa berspekulasi dalam Libra? Jawabannya, sangat sulit.
zoom-in-whitePerbesar
Apakah kita bisa berspekulasi dalam Libra? Jawabannya, sangat sulit.
ADVERTISEMENT
Munculnya teknologi blockchain akan memecahkan masalah spamming dan super isu ini. Dalam sistem blockchain, setiap kali cryptocurrency digital (yang juga disebut token atau coin) dikeluarkan, ia akan dicatat di blockchain.
ADVERTISEMENT
Jika Libra dapat digunakan secara global, itu dapat mencegah Facebook untuk merilis Libra baru sesuka hati. Setiap kali Facebook merilis Libra, Facebook perlu menyetor $ 1 atau setara mata uang negara lain.
Libra akan berlabuh dalam sekeranjang mata uang dunia yang dapat disimpan dalam berbagai mata uang resmi atau ditukar dalam berbagai mata uang dunia. Seandainya, setelah Facebook Libra Blockchain berjalan selama beberapa tahun, sekitar 2,6 miliar pengguna ekologi Facebook akan merasakan kenyamanan yang dibawa oleh Libra.
E-commerce, game, layanan, dan ekosistem digital finansial yang melekat pada Facebook akan mengalami perubahan radikal. Semua layanan tidak lagi dalam mata uang dolar AS atau mata uang tradisional, tetapi akan dinilai dalam Libra.
ADVERTISEMENT
Ketika pengguna Facebook global memiliki kepercayaan pada mata uang Libra, orang Indonesia akan menganggap satu dolar setara dengan Rp 15 ribu. Kita tidak lagi perlu mengganti Libra menjadi mata uang rupiah atau dolar, dan tidak ada lagi skenario dukungan aset pihak ketiga. Semuanya akan menggunakan kartu pass, Libra. Facebook dapat menanggung semua layanan, keuangan, dan aset berbasis Libra.
Sederhananya, Facebook akan menjadi 'bank sentral negara' bagi 2,6 miliar penggunanya dalam beberapa tahun mendatang. Pada saat yang sama, Libra mungkin akan mencetak prestasi di bidang-bidang seperti perpajakan, pengawasan, dan pencegahan kejahatan karena aliran dana yang sangat transparan dan terbuka. Ketika Libra bekerja dengan pemerintah, kita akan melihat pengaruh politik dan ekonominya akan jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Ada teman yang bertanya, apakah saya bisa berspekulasi dalam Libra? Jawabannya, sangat sulit. Tetapi, kita bisa memakainya.
Tidak seperti blockchain dan sistem token blockchain lainnya. Facebook telah bekerja keras pada teknologi dan regulasi, sehingga menyulitkan investor biasa untuk menemukan peluang menghasilkan uang.
Munculnya Facebook Stabilisasi Coin Libra telah menyebabkan banyak prasangka dan kontroversi. Argumen utama adalah legalisasi cryptocurrency dan perlindungan privasi. Menurut BlockBeats, fitur-fitur berkualitas tinggi dari Facebook Libra Stabilizing Coins ini sedang dibatasi oleh hukum dan peraturan tradisional, sehingga sulit untuk berfungsi sepenuhnya.
Pada awal Mei 2018, Facebook telah memulai penelitian dan pengembangan cryptocurrency digital. Pada saat itu, Facebook mengumumkan bahwa David Marcus, mantan anggota dewan Coinbase, bergabung dengan tim Facebook dan memimpin pekerjaan pengembangan blockchain Facebook. Sebelum David Marcus mulai meneliti blockchain, Morgan Beller, tim pengembangan Facebook sudah menanggung pekerjaan R&D dari blockchain.
ADVERTISEMENT
Menurut media TheBlock, Facebook telah banyak berinvestasi dalam proyek-proyek blockchain dan mulai berpikir untuk mengintegrasikan koin stabil ke dalam ekosistem Facebook.
Bulan lalu, Facebook mendaftarkan Libra Network LLC di Geneva, Swiss, sebagai suatu perusahaan pengembangan teknologi blockchain. Facebook akan merilis koin stabil Libra pada kuartal pertama 2020 dan akan menguji koin stabil Libra di lebih dari 10 negara pada paruh kedua 2019. Libra akan dirilis pada paruh pertama tahun 2020 secara bertahap.
Saat ini, hak koin Libra masih berada di tangan Facebook atau Asosiasi Libra. Jumlah saham yang dikeluarkan dan fluktuasi harga, semuanya ditentukan oleh Facebook atau asosiasi. Investor biasa tidak memiliki kendali atas likuiditas pasar Libra dan tentu saja tidak dapat mempengaruhi harganya.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya kesempatan untuk kita sebagai investor biasa adalah merangkul dunia enkripsi digital, dan membeli saham mitra Asosiasi Libra untuk mendapatkan keuntungan pembagian dividen dari perusahaan-perusahaan ini.
Mungkin di masa depan, kita bisa bertindak sebagai agensi antara pengguna dan pengguna. Misalnya, Budi memberi 10 dolar kepada Wati, dan Wati mentransfer 9 Libra kepada Budi. Wati akan mendapatkan penghasilan dari biaya administrasi.
Ini mungkin salah satu pilihan cara bagi pengguna yang tidak memiliki kartu bank atau KTP. Tentu saja, Anda juga dapat menggunakannya sebagai mata uang safe haven di beberapa pasar bursa yang legal.
Apa kaitannya Libra cryptocurrency dengan Tiongkok?
BlockBeats mengibaratkan Libra sebagai versi Alipay di luar negeri. Singkatnya, pengguna bisa menyimpan uang tunai ke Facebook. Ditukar dengan Libra, dan kemudian membayar segala keperluan di bawah pohon besar Facebook.
ADVERTISEMENT
Bagi pengguna Messenger, Instagram, dan WhatsApp, ini adalah suatu hal yang luar biasa (terutama bagi mereka yang belum pernah menikmati layanan Alipay atau Wechat Pay). Pengguna akhirnya dapat mentransfer uang lebih cepat dan lebih nyaman lewat ponsel mereka, di mana fitur ini telah populer di Tiongkok selama bertahun-tahun.
Jadi, pertanyaannya, akankah Tencent atau Alibaba mengeluarkan mata uang digital stabil seperti Libra? Jawabannya adalah no. Sebab, Bank Central Tiongkok masih dalam tahap penelitian mata uang digital.
Proyek Libra Facebook, telah membangunkan dan mengingatkan kita, karena persaingan antar negara dan kekuatan ekonomi global, akan dilakukan dalam bentuk mata uang digital cryptocurrency.
Just like grandma says, Facebook mungkin tidak bisa masuk ke Tiongkok. Apalagi cryptocurrency digital yang dikeluarkannya. Namun, bagi kita orang Indonesia, haruslah cukup waspada, karena pengendalian valuta asing kita yang agak longgar, dan kurangnya daya pertahanan dalam sektor finansial.
ADVERTISEMENT
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan teknologi terkini, bisa menelusuri: https://artificialintelligenceindonesia.com/