Pabrik masa depan-Seorang Karyawan dan Seekor Anjing

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2019 9:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konsultan bisnis manajemen Warren Bennis pernah mengatakan sebuah lelucon. The factory of the future will have only two employees, a man and a dog. The man will be there to feed the dog. The dog will be there to keep the man from touching the equipment, yang memiliki arti, "Pabrik di masa depan hanya ada satu seorang karyawan dan seekor anjing. Karyawan tersebut bertugas memberi makan anjing. Sedangkan, anjing itu bertugas menjaga karyawan untuk tidak menyentuh peralatan mesin.”
Pabrik Masa Depan, seorang karyawan dan seekor anjing

Spesies berikutnya

ADVERTISEMENT
Suatu hari, robot akan menggantikan manusia dan menjadu spesies berikutnya. Saya merekomendasikan teman-teman untuk membaca buku berjudul What to Think About Machines That Think, yang menyatukan para pakar dunia untuk berpikir tentang kecerdasan buatan. Tentu saja, kebanyakan pakar berpikir spekulatif tentang kecerdasan buatan. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Di masa depan mungkin hanya ada dua jalan, jalan pertama adalah robot sepenuhnya menggantikan manusia. Robot tidak hanya mempelajari pola pikir manusia, tetapi juga melakukan segalanya jauh lebih baik daripada manusia. Robot juga mempelajari emosi manusia, dan jauh lebih rasional. Lalu, robot mungkin memiliki kesadaran diri dan tidak akan lagi mendengarkan perintah manusia, hal ini adalah sebuah kemungkinan. Pemikiran dan emosi manusia adalah reaksi fisik dan kimia. Sayangnya, tidak terlalu banyak yang kita ketahui tentang prinsip-prinsip ini.
ADVERTISEMENT
Jalan kedua adalah integrasi manusia dan robot. Ponsel memberikan kita Clairvoyance atau mata dan telinga dewa. Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain secara real time, tanpa batasan geografis. Data besar memudahkan kita untuk belajar dan berkomunikasi.
Di masa depan, kita cenderung menggunakan lebih banyak teknologi untuk meningkatkan daya ingat kita, atau memperpanjang hidup kita dan mengatur emosi kita. Contohnya, jika kita melupakan sesuatu, cukup sambungkan flash drive USB. Ingin menjelajahi Antartika? Beli saja memori pribadi yang sudah dibuat orang lain. Tidak mengerti bahasa Jawa? Mesin akan menerjemahkan secara langsung.
Apa pun yang terjadi, kita dapat membayangkan hasil akhirnya. Spesies manusia akan berubah total. Kehidupan dan pekerjaan kita akan sangat berbeda dari sekarang. Bahkan, mungkin kelangsungan hidup manusia akan menghadapi tantangan.
ADVERTISEMENT

Roomba

Bagaimana AI atau kecerdasan buatan bisa muncul? Hal ini adalah masalah yang sangat rumit. Di zaman now, semua komputer dioperasikan oleh 'program'. Yang membuat program harus memahami berbagai situasi yang mungkin terjadi, dan kemudian memberi tahu mesin apa yang harus dilakukan jika menemui situasi tertentu.
Jika masalah ini menjadi sangat rumit dan memiliki banyak tautan, mesin harus memikirkan segala kemungkinan di setiap tautan, sehingga kompleksitas perhitungan dan penilaian akan tumbuh secara eksponensial dan menghancurkan mesin pada akhirnya.
Semisal, pengalaman paling intuitif saya dengan robot penyapu rumah, bernama Roomba (yang mirip dengan nama perusahaan saya, Karoomba). Pada Saat mendesain Roomba pertama kalinya, sang desainer sangat bingung, bentuk kamar di setiap rumah sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
Jika desainer memasukkan semua data lantai dan kamar, itu hampir mustahil. Filosofi desain Roomba adalah “membiarkan robot belajar sendiri.” Ketika Roomba pertama kali tiba di rumah saya, dia seperti orang mabuk dan menabrak dinding kesana sini. Sebenarnya, itu adalah pembelajaran mesin atau machine learning. Roomba mencatat setiap kegagalan dan terus memperbaikinya. Pada akhirnya, Roomba seperti seekor anak anjing yang sangat bahagia di rumah saya. Datang dan pergi, melompat dan berlari dengan sangat nyaman dan leluasa.
Singkatnya, ide desain ini adalah "metode coba-coba." Pembelajaran mesin adalah proses di mana algoritma komputer terus meningkatkan diri dalam analisis dan prediksi. Metodologi robot kognitif tidak lebih dari teori probabilitas paling dasar. Tetapi kemajuan teknologinya adalah robot kognitif mulai memahami informasi terstruktur yang lebih kompleks. Dengan kata lain, robot tidak hanya memahami angka seperti di masa lalu. Tetapi juga "memahami" gambar, ucapan manusia dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

Peluang baru

Munculnya teknologi baru selain menghilangkan sejumlah pekerjaan di masa lalu, juga menciptakan peluang baru, seperti insinyur ilmu data. Pada saat yang sama, teknologi baru juga dapat mengubah banyak pekerjaan rutin tradisional. Contohnya, seorang teller di bank tidak perlu lagi melayani pelanggan dan uang tunai secara langsung. Mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu membantu pelanggan menangani masalah yang lebih kompleks.
Di Zaman AI atau kecerdasan buatan, menghindari manusia dari pekerjaan monoton dan membosankan. Sebaliknya, memungkinkan manusia untuk menghabiskan lebih banyak waktu menciptakan sesuatu yang lebih kreatif
Asisten Pengacara tidak lagi harus sibuk mencari dokumen di arsip. Mereka dapat membantu pengacara menjaga hubungan pelanggan dengan lebih baik. Komputer CT tidak sepenuhnya menggantikan pekerjaan dokter. Tetapi dokter dapat menggunakan komputer CT untuk lebih meningkatkan kualitas diagnosis. Demikian halnya dengan para perangkat lunak desain, tidak menggantikan pekerjaan perancang. Sebaliknya, semakin banyak orang akan dapat memasuki sektor bisnis ini dengan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana bentuk kehidupan di masa depan, silahkan telusuri: https://artificialintelligenceindonesia.com/