World Artificial Intelligence Conference 2019 Shanghai

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2019 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemarin 29 Agustus, “World Artificial Intelligence Conference 2019 Shanghai” atau Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia 2019 secara resmi di buka di Shanghai. Konferensi berlangsung selama tiga hari. World Artificial Intelligence Conference 2019 Shanghai dihadiri oleh banyak pakar AI kelas berat Dunia. Seperti Jack Ma, Kaifu-Lee (penulis AI Superpower), Pony Ma (Boss Tencent), Huawei, Elon Musk, Godfather Machine Learning Tom Mitchell, pemenang Penghargaan Alan Turing Raj Reddy, Dean dari Stanford University dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dialog antara Dua Billionaire Jack Ma vs Elon Musk tentang AI di Masa Depan
Pada upacara pembukaan, panitia penyelenggara menampilkan Dialog Jack Ma vs Elon Musk.
Jack Ma sering dipanggil sebagai "alien" dikalangan masyarakat China. Karena kecerdasan dan penampilannya yang unik. Sedangkan, Elon Musk adalah orang bumi yang benar-benar mempraktikkan imigrasi ke luar angkasa. Ke planet Mars.

World Artificial Intelligence Conference 2019 Shanghai

Dalam dialog, Jack Ma Yun lebih peduli dengan kehidupan di bumi. Dan tertarik pada perubahan yang terjadi dalam masyarakat manusia. Sedangkan, Elon Musk lebih peduli tentang alam semesta luar. Dia Dipenuhi dengan kekhawatiran tentang masa depan umat manusia dengan kehadiran AI Robot. Yang menurut prediksinya akan menguasai bumi dan manusia nantinya.
Elon Musk mengatakan bahwa dia bukan orang yang optimis ataupun pesimistis. Akan tetapi dia lebih pesimis tentang masa depan manusia ketika berhadapan dengan AI. "Kecerdasan buatan atau AI mungkin jauh lebih pintar ribuan kali lipat dibanding manusia yang paling cerdas di dunia.” Komputer atau Robot pasti akan merasa sangat membosankan ketika melihat manusia. Inilah perbedaan antara manusia dan Robot computer, kata Elon Musk dalam World Artificial Intelligence Conference 2019 Shanghai.
ADVERTISEMENT
Di balik pesimistik nya, Elon Musk juga berharap AI akan menjadi penemuan yang baik dan ramah di masa depan. Elon Musk menggunakan pepatah yang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap AI. “Jika kita manusia tidak bisa mengalahkan mereka (Robot), maka cara terbaik adalah bergabung dan membentuk tim dengan mereka.” Itulah sebabnya, Elon Musk mendirikan Neuralink. Yang menghubungkan otak manusia dengan computer.
Saat ini, manusia telah terhubung erat dengan ponsel dan komputer. Kita telah menjadi bagian dengan karakteristik mesin. Tanpa mereka, kita ibarat kehilangan satu lengan tangan.
Di lain pihak, Jack Ma justru bersikap sangat optimis seperti biasanya. Jack Ma tidak menganggap AI sebagai ancaman. "Saya tidak berpikir kecerdasan buatan adalah hal yang mengerikan. Karena manusia lebih cerdas, kata Jack Ma. “Saya pikir AI justru sangat menarik. Kita akan merangkulnya. Menyambutnya dengan tangan terbuka. Banyak masalah hari ini tidak ada solusinya. Tetapi di masa depan, dengan bantuan AI dan generasi muda kita akan mendapatkan solusi, tambah Jack Ma. "
ADVERTISEMENT
Dalam hal imigrasi ke planet Mars, keduanya memiliki pandangan yang jelas jauh berbeda. Elon Musk percaya, ada hal-hal yang tidak dapat dikendalikan manusia. Ada kekuatan eksternal atau hal-hal internal akan menyebabkan peradaban kita terancam. Bahkan dihancurkan. Sehingga manusia harus pindah ke planet lain untuk kelanjutan hidup. "Dalam kehidupan dibumi selama 4,5 miliar tahun, sekarang mungkin untuk pertama kalinya manusia harus meninggalkan bumi. Tetapi untuk waktu berapa lama, panjang atau pendek kita masih belum tahu, ungkap Elon Musk.

Jack Ma vs Elon Musk

Sebaliknya, Jack Ma berkata bahwa dia ingin tetap tinggal di bumi. Makanya, dia akan lebih memperhatikan kehidupan masa kini. "Saya baru saja kembali dari Mars, gurau Jack Ma (karena dianggap sebagai Alien makhluk asing).
ADVERTISEMENT
Jack Ma lebih tertarik pada apa yang terjadi di bumi. Tidak peduli berapa lama peradaban manusia. 1 juta tahun, atau 5juta tahun. Tetapi, setiap manusia paling panjang bisa hidup 100 tahun di bumi ini. Kita tidak mungkin bisa menyelesaikan Semua masalah di masa depan. Namun, kita harus bertanggung jawab untuk masa depan manusia. Kita lebih memperhatikan bagaimana kehidupan bisa menjadi lebih baik sekarang. "
Ketika berbicara tentang dampak akibat teknologi AI terhadap pekerjaan dan kehidupan manusia, Jack Ma mengatakan bahwa kebanyakan orang di masa depan dapat hidup sampai 120 tahun. Dan AI bukanlah hal yang buruk. Bila AI bisa menggantikan pekerjaan manusia. "Mengapa kita harus bekerja terus? Kata Jack Ma. Saya pikir suatu hal yang baik bila kita bisa bekerja selama 3 hari seminggu. 4 jam sehari. Saya tidak mau mati dikantor saya, tambah Jack Ma sambil bercanda. Dengan hadirnya AI, kita akan memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati hidup bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Elon Musk menjawab dengan rasa ketidakberdayaan. "Di masa depan, kecerdasan buatan akan membuat pekerjaan menjadi tidak berarti. Mungkin pekerjaan terakhir Manusia adalah menulis perangkat lunak AI. Pada akhirnya, AI dapat menulis perangkat lunak sendiri. Jadi saya menyarankan agar orang-orang belajar fisika atau rekayasa. Tentu saja termasuk seni.
Walaupun Ricky adalah orang yang optimistik seperti Jack Ma, tetapi pandangan terhadap AI di masa depan, Ricky lebih supportif dengan pandangan Elon Musk
Baik Jack Ma dan Elon Musk, Keduanya memiliki banyak perbedaan tentang AI. Menurut Jack Ma, komputer adalah mesin. Dan mesin itu adalah mainan bagi manusia. Hanya orang bodoh yang akan berlomba lari dengan mobil.
"Kita manusia harus memiliki kepercayaan diri.” Jack Ma berpendapat manusia tidak mungkin dikendalikan oleh mesin. Karena manusia berbeda. Mesin diciptakan oleh manusia. Menurut ilmu pengetahuan dan sains, manusia tidak dapat menciptakan sesuatu yang lebih pintar daripada diri mereka sendiri."
ADVERTISEMENT
Elon Musk tidak setuju dengan pandangan Jack Ma. Dia merasa kesalahan paling serius yang dilakukan oleh orang pintar adalah mereke selalu berpikir bahwa mereka lebih pintar.