74225_510135149010096_1583900796_n.jpg

Perjalanan Menuju Mimpi

29 November 2019 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Salah satu The Biggest Leap dalam hidup saya adalah menjadi Beswan Djarum. Singkat cerita, saya tumbuh besar sebagai anak yang tidak terlalu suka memperhatikan pelajaran di kelas kalau memang pengajarnya tidak bisa membuat saya tertarik. Saya akan lebih memilih membaca bukunya saja atau bertanya kepada teman kelas yang lebih bisa menjelaskan materinya. Namun waktu itu, tahun 2010 ketika saya masih semester satu, saya ingat betul, saya begitu tertarik dengan pelajaran sosiologi umum, materi yang sebenarnya tidak terlalu familiar di kepala saya selaku anak lulusan IPA ketika SMA. Ketertarikan saya bukan hanya karena materinya, tapi karena waktu itu, pengajarnya mampu menjelaskan materinya dengan sangat baik, seluruh pesan tersampaikan, komunikasinya rapi sehingga membuat saya tertarik dengan materinya. Namanya adalah Elisa Nur Faizaty dan dia adalah penerima Beswan Djarum di tahun itu. Dia bercerita tentang pengalamannya mendaftar Djarum Beasiswa Plus dan bagaimana pada akhirnya Djarum Beasiswa Plus mampu membentuk karakternya sehingga mampu memiliki prestasi mentereng di kampus. Dari hari itu, saya membulatkan tekad untuk menjadi Beswan Djarum di tahun 2012 nanti karena saya baru akan bisa memenuhi syarat pendaftaran ketika saya di semester empat. Inspirasional.
ADVERTISEMENT
Dari semester dua hingga semester empat, saya sebenarnya sudah mendapatkan beasiswa lainnya. Namun karena satu dan lain hal, saat memasuki semester empat, saya sudah tidak lagi mendapatkan beasiswa yang saya dapat sebelumnya. Awalnya saya sempat kebingungan kenapa tiba-tiba ada pemberhentian penyaluran beasiswa itu, namun setelah saya pikir mungkin ini adalah cara tuhan untuk mengingatkan saya dengan mimpi saya di awal perkuliahan yakni menjadi Beswan Djarum. Akhirnya waktu yang dinanti tiba, pendaftaran Djarum Beasiswa Plus dibuka dan saya sudah memenuhi syarat karena telah mengenyam empat semester. Ketika saya melakukan registrasi dan masuk ke ruangan tes, saya sempat merasa inferior karena saya bertemu dengan juara-juara kelas dan orang orang yang saya rasa lebih rajin daripada saya. Namun saya berprinsip “yaudahlah jalanin aja” ketika mengerjakan tes . Tahapan demi tahapan telah dilalui sampai pada akhirnya ada di tahap Focus Group Discussion (FGD) . Saya cukup heran mengapa untuk tes beasiswa harus melewati tahap FGD segala, ini udah kayak tes cari kerjaan aja, tapi yaudah dijalani aja. Berbeda dengan tahapan tes lainnya, untuk FGD saya sedikit melakukan persiapan, saya membaca isu-isu ekonomi terkini dan segala hal yang berhubungan dengan jurusan saya kuliah waktu itu yakni Ilmu Ekonomi. God love preparation .
ADVERTISEMENT
Tes usai. Saya pribadi tidak terlalu pede untuk lolos Djarum Beasiswa Plus karena mereka yang bersaing di tahap akhir adalah jagoan-jagoan dari tiap jurusan yang sebelumnya bahkan belum pernah saya temui. Maklum saya lebih banyak menghabiskan waktu saya nongkrong di warung kopi dan menyiapkan acara-acara musik di kampus hehe . Teman-teman terdekat pun banyak yang bilang kepada saya “ kalau ga keterima jangan sedih yah, susah tau dapetin beasiswa itu..”. Minggu demi minggu berlalu, akhirnya sampai lah di tanggal 30 Agustus 2012, dan pada akhirnya, saya keterima. Jujur, saya belum pernah merasa “seberhasil” itu sebelumnya, bahkan sampai sekarang saya masih bisa merasakan gegap gempitanya hati saya kala itu. Senang bukan kepalang bahkan malam setelah pengumuman saya tidak bisa tidur saking gembiranya. Luar biasa. Ajaib.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, setelah menjadi Beswan Djarum membuat saya menjadi banyak belajar karena diberi kesempatan untuk dipertemukan dari Sabang sampai Merauke di acara-acara pelatihan seperti: Nation Building, Character Building, dan Leadership Development. Pada acara Nation Building , penerima Beswan Djarum dikumpulkan untuk diberikan pelatihan mengenai pendidikan kebangsaan serta memberikan persembahan di Malam Inagurasi. Hal yang menarik pada acara tersebut adalah bagaimana kami para Beswan Djarum yang belum kenal satu sama lain diminta untuk bekerja sama dan berkolaborasi untuk memberikan persembahan di Malam Inagurasi tersebut. Saya suka sekali dengan acara Nation Building tersebut karena saya bisa tahu banyak ide-ide baru dari seluruh daerah di Indonesia dan tentunya berkumpul dengan orang-orang yang baru merupakan sebuah adiksi positif untuk kami dulu sebagai mahasiswa. Interkoneksi. Oh iya, satu lagi bintang tamu yang dihadirkan di setiap pelatihan itu selalu bintang tamu yang dahsyat, mulai dari Rosiana Silalahi, Anies Baswedan hingga kami diajari tari secara langsung oleh sanggar milik Guruh Soekarno Putra. Lanjut, di acara Character Building, kami diminta untuk mengisolasi diri selama 4 hari di puncak cikole Bandung dan wajib menaruh seluruh gadget yang kami punya ke kotak peluru agar fokus dalam pelatihan tersebut. Gahar. Selama 4 hari, kami dididik secara militer namun dengan gaya yang tetap hangat dan ramah. Jujur, setelah acara Character Building itu, phobia saya terhadap ketinggian jauh berkurang karena kami dipaksa melakukan rapelling atau pun berjalan di atas jurang dll. Haha .
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, di acara Leadership Development, kami dipanggil kembali untuk mengikuti sesi pelatihan softskill yang berkaitan dengan presentasi, how to deliver your idea hingga simulasi debat nasional. Pelatihan Leadership Development itu cukup menarik buat saya karena saya sangat minim mendapatkan pelatihan yang intensif mengenai hal hal tersebut yang dimana saya rasa itu sangat berguna di dunia pekerjaan. Terakhir, kami secara sukarela melakukan program pengembangan di daerah bertajuk ( community development ) yang dimana itu adalah salah satu perwujudan nyata tri dharma mahasiswa yakni mengabdi kepada daerah, adapun waku itu kami mencoba melakukan pengembangan komoditas sayuran hidroponik pada salah satu desa di daerah Kabupaten Bogor. Buat saya menjadi Beswan Djarum memberikan banyak manfaat karena kami tidak hanya dibantu secara material namun banyak pelatihan yang didapatkan. Bahkan dalam pelatihan tersebut, saya juga mendapatkan hal hal bermanfaat lainnya karena kami benar benar dipertemukan dengan orang baru dengan karakter yang baru. Saya pribadi belajar bagaimana cara bertoleransi, berdiskusi dan bekerja sama yang baik dan hal tersebut menjadi salah satu kemampuan yang berguna saat masuk ke dunia kerja. Lebih lanjut, saya juga kurang sepakat jika Beswan Djarum diasosiasikan langsung dengan produk rokok, karena buat saya kedua hal tersebut itu tidak berkaitan. Bahkan menariknya,saya rasa persentase perokok di Beswan Djarum sangatlah minim.
See u on top!
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten