Kisah Benzema yang Merindukan Cristiano

Rijal Fahmi
Mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Negeri Surabaya
Konten dari Pengguna
12 Maret 2020 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rijal Fahmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Duet Cristiano-Benzema photo: instagram.com/karimbenzema
Selasa 10 Juli 2018, hari yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Madridista di seluruh dunia. Di hari itu, secara mengejutkan mega bintang Real Madrid saat itu, Cristiano Ronaldo, memutuskan untuk hengkang dari klub asal ibu kota Spanyol tersebut setelah membela Real Madrid selama 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri, Kepergian Ronaldo tentu berimbas kepada performa Real Madrid, khususnya dalam hal mencetak gol. Bagaimana tidak, Cristiano adalah juru gedor utama Real Madrid dalam 9 tahun terakhir, ia adalah pemain yang selalu konsisten mencetak rata-rata lebih dari 40 gol bersama Real Madrid di tiap musimnya.
Sudah satu setengah tahun Ronaldo meninggalkan Santiago Bernabeu, sudah 3 pelatih yang menangani tim ini, dan sudah beberapa pemain yang dicoba untuk menggantikan peran dari CR7 di Madrid. Namun, belum ditemukan solusi yang ampuh untuk menambal kehilangan pemain 35 tahun tersebut. Tak ayal, banyak dari para Madridistas sangat merindukan sosok Cristiano di dalam tim. Namun dari mereka semua, satu nama yang mungkin menjadi orang yang paling merindukan sosok Cristiano di tengah lapangan adalah seorang Karim Benzema.
ADVERTISEMENT
Layaknya sepasang kekasih, Benzema-Cristiano adalah pasangan yang sempurna. Benzema adalah tandem sejati dari Cristiano selama membela Real Madrid. Bergantian mulai dari Kaka, Ozil, Di Maria, Bale, hingga Isco menjadi pelengkap dari duet Benzema-Cristiano, namun tidak satupun dari mereka mampu menggeser kedua nama tersebut. Apalagi saat Real Madrid mencatatkan sejarah sebagai tim yang menjuarai 3 UCL secara beruntun, kombinasi Benzema-Cristiano adalah kunci utama dari raihan tersebut.
Benzema adalah tipikal striker yang mobile, ia sangat rajin untuk bergerak melebar guna menarik perhatian bek lawan sekaligus membuka ruang bagi seorang Cristiano untuk masuk ke kotak penalti. Tidak jarang juga, Benzema menjadi kreator dari gol-gol yang dicetak Cristiano maupun pemain Madrid yang lain. Bahkan, Benzema sekarang tercatat sebagai pemain Real Madrid yang mencatatkan asis terbanyak di tim dengan total 133 asis melampaui Cristiano dengan 131 asis. Catatan yang cukup impresif, mengingat posisi natural dari Benzema adalah striker no.9 yang identik dengan mencetak gol.
ADVERTISEMENT
"Setiap pertandingan, saya ingin melakukan lebih dan membuat sesuatu yang indah terjadi sembari tentu saja mencetak gol, memberikan assist dan hal lain, orang-orang meminta striker mencetak gol, tapi saya pikir saya pemain berposisi nomor 9 tapi punya jiwa nomor 10”
Semenjak kepergian Cristiano, Benzema diharapkan menjadi sosok pemain yang mampu menggantikan peran dari Cristiano khususnya dalam hal mencetak gol. Namun, ia dianggap gagal menjalankan peran tersebut, ia bahkan menjadi sasaran kritikan Madridistas dan dianggap sebagai biang keladi dari penurunan performa Real Madrid dalam 2 musim terakhir.
Memang, dalam segi gol, Benzema musim ini masih menjadi top skor Real Madrid musim ini dengan 14 gol. Namun Benzema adalah pemain yang inkonsisten, ia bisa mencetak satu atau dua gol dalam satu pertandingan, namun kemudian mandul dalam 2 hingga 4 match selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Saat pertandingan, Benzema kerap kali bergerak melebar untuk membuka ruang ke sisi sayap. Namun ia lupa, bahwa di skuad Real Madrid sekarang tidak ada lagi seorang Cristiano yang akan masuk mengisi peran no. 9 yang ditinggalkan Benzema, ditambah pemain yang ada di skuad Real Madrid sekarang seperti Hazard, Vinicius, maupun Rodrygo bukan pemain yang bertipikal seperti Cristiano. Hal ini menyebabkan sering terjadi penumpukan pemain di sisi sayap Real Madrid dan menimbulkan kekosongan di posisi target man. Sehingga, sering kali pemain-pemain seperti Kroos, Modric, maupun Isco kesulitan untuk menemukan pemain untuk diberikan end passing dan akhirnya membuat penyerangan Real Madrid terputus.
Meskipun kerap dikritik, namun Zidane sebagai pelatih Real Madrid masih menaruh kepercayaan kepada Benzema, meskipun di skuadnya sekarang masih ada nama Mariano dan Jovic di posisi ujung tombak.
ADVERTISEMENT
Sekarang tinggal bagaimana Zidane dan Benzema berubah. Mereka sudah harus “Move On” dan melupakan Cristiano, baik itu dengan cara merubah pola permainan ataupun mendatangkan “kekasih” baru bagi Benzema yang memiliki tipe permainan seperti Cristiano.
Memang, tidak mudah melupakan sosok pasangan yang telah menemani kita, apalagi selama 9 tahun saling bahu-membahu meraih kesuksesan bersama. Tapi hidup harus terus berjalan bukan?
Lekas move on Benzema, biarkan Cristiano hidup bahagia di Juventus....