Transformasi Pendidikan Tinggi: Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Rima Febrina
Widyaiswara Ahli Pertama Kementerian Perhubungan
Konten dari Pengguna
30 April 2021 19:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rima Febrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Indonesia tidak hentinya terus melakukan penyesuaian seiring dengan perubahan zaman, penerapan teknologi, perubahan karakteristik generasi, bahkan dengan adanya isu pandemi yang masih terjadi sampai saat ini. Lembaga pendidikan dituntut mampu berakselerasi sekaligus menjawab tantangan masyarakat akan peran lulusan pendidikan tinggi untuk berkontribusi secara nyata. Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) merupakan unit kerja Kementerian Perhubungan yang memiliki tugas pengembangan sumber daya manusia di bidang perhubungan. BPSDMP menaungi sekolah-sekolah kedinasan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sekolah-sekolah kedinasan berbentuk perguruan tinggi dan vokasi ini bertanggung jawab untuk menciptakan kompetensi SDM. khususnya di bidang transportasi yang dapat menjawab tantangan berbagai permasalahan dan isu di masyarakat. Oleh karena itu, transformasi pendidikan tinggi dilakukan di lingkungan Kementerian Perhubungan melalui berbagai kerjasama, perubahan, perbaikan tata kelola, dan regulasi dengan peta jalan yang sudah disusun sedemikian rupa dan tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Perhubungan. Pada hari Jumat, 30 April 2021 Badan Pengembangan SDM Perhubungan mengadakan focus group discussion secara virtual melalui aplikasi zoom meeting yang bertemakan Grand Design Pendidikan Tinggi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang mengundang pembicara dari Kementerian Pendidikan, praktisi dan akademisi dari Universitas Gajah Mada. Diskusi dipandu oleh Dr. Wahyu Supartono dari Universitas Gajah Mada dengan narasumber Didi Rustam, M.Si selaku perwakilan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Drs.Agus Susilohadi, M.Si selaku perwakilan dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Ditjen Diksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain pemaparan dari narasumber, pada forum diskusi ini juga mengundang tenaga ahli dari Universitas Gajah Mada, yaitu Prof.dra.Yayi Suryo Prabandari, M.Sc., Ph.D dan Muhammad Sulaiman, S.T.,M.T.,D.Eng yang menjelaskan mengenai pentingnya penguatan literasi kemanusiaan dan literasi sosial dalam kurikulum saat ini serta pengembangan kerjasama untuk kesuksesan transformasi pendidikan tinggi.
FGD Merdeka Belajar Kampus Merdeka Transformasi Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Perhubungan
KAMPUS MERDEKA : KOLABORASI SOLUSI MASALAH BANGSA
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Human Development Index tahun 2020, sebetulnya Indonesia mengalami peningkatan peringkat menduduki posisi 107 dari 189 negara dengan kategori pengembangan SDM dikategorikan tinggi (High). Perkembangan terutama terjadi di sektor pertanian dan transportasi. Mengacu pada data tersebut tentu kedepannya ini akan menjadi tantangan bagaimana masyarakat kita siap untuk era disrupsi, pasar global, dan persiapan kebutuhan dan kompetensi SDM di sektor transportasi. Kementerian Perhubungan dalam hal ini berperan penting dalam menjawab tantangan tersebut. Secara nasional sekitar 4.700 perguruan tinggi tersebar diseluruh wilayan Indonesia, dimana didalamnya pun banyak perguruan tinggi dibawah Kementerian Perhubungan. Pendidikan tinggi merupakan mata rantai yang tidak boleh putus antara program pendidikan, pelatihan, dan penelitiannya dengan kualitas lulusan. Relevansi antara kebutuhan industri dengan kompetensi yang diajarkan masih belum terjadi atau dapat dikatakan masih banyaknya mismatch. Perguruan tinggi saat ini harus mampu mendorong kerjasama dan peran serta dengan dunia industri. Apa yang dibutuhkan industri saat ini dan dimasa depan, kompetensi lulusan seperti apa yang diinginkan, kurikulum pendidikan dengan muatan apa saja yang cocok dengan kebutuhan industri perlu diperhatikan. Perguruan tinggi tidak dapat bersikap jumawa. Kegiatan riset atau penelitian tidak boleh lagi dianggap sebagai kegiatan yang mahal bagi perguruan tinggi, apalagi jika hal tersebut berkenaan dengan kebutuhan industri. Dampaknya adalah industri lebih memilih melaksanakan pelatihan untuk karyawan baru dibandingkan berinvestasi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi harus menjalin interaksi dengan sektor industri. Penelitian yang dilakukan pun sifatnya harus berubah menjadi market driven bukan lagi semata hobi, kesenangan, atau proses administrasi semata dalam perkuliahan. Para pendidik dalam hal ini dosen juga harus mampu up to date dengan kebutuhan lapangan.
ADVERTISEMENT
Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang menaungi perguruan tinggi dan sekolah kedinasan di lingkungan Kementerian Perhubungan melakukan transformasi pendidikan tinggi. Transformasi pendidikan akan mengarah pada rancangan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar dengan 3 (tiga) literasi baru yang diperdalam sebagai tanggapan terhadap kompetensi pembelajaran di era pandemi dan kebutuhan global, yaitu big data, technology, dan human. Kampus merdeka memiliki 8 (delapan) kegiatan utama, yaitu; pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/ proyek independen, dan pembangunan desa atau KKNT. Kementerian Perhubungan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan kerjasama mitra dalam kegiatan-kegiatan atau proyek Kampus Merdeka. Kolaborasi Kementerian Perhubungan diharapkan mengarah pada solusi tantangan kebutuhan masyarakat terkait dengan isu infrastruktur dan transportasi, antara lain dekarbonasi transportasi, digitalisasi transportasi, akses transportasi publik, dan konektivitas transportasi. Kampus Merdeka akan memberikan peluang bagi lulusan perguruan tinggi dapat memahami bahkan menyesuaikan masalah aktual melalui studi lintas disiplin ilmu. Kebutuhan kompetensi yang akan diciptakan oleh pendidikan tinggi dibawah Kementerian Perhubungan adalah kemampuan IT, machine learning, artificial intelligence, pengelolaan kebijakan publik, pengembangan industri mobil pintar. Perguruan tinggi dibawah Kementerian Perhubungan bisa menjadi konsorsium bagi industri dan perguruan tinggi lain dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat terkait isu transportasi. Peluang kerjasama lainnya yang akan dijalankan, antara lain pengembangan kurikulum bersama, program magang, tracer study dan pengembangan pusat karir yang dikembangkan Kementerian Perhubungan, serta pengembangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam masa pandemi.
Diskusi Pengembangan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Universitas Gajah Mada, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEMITRAAN DAN PENYELARASAN PENDUKUNG MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
ADVERTISEMENT
Tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi dunia industri diakibatkan tidak adanya relevansi kompetensi dan pendidikan vokasi dengan industri dan kebutuhan dunia kerja. Dibutuhkan kerja keras pendidikan vokasi untuk mengemas program link and match melalui 8+I sebagai acuan bagi pendidikan vokasi jika ingin bermitra dengan industri yang paling tidak harus melengkapi aspek tersebut. Pertama, kurikulum disusun bersama-sama dengan industri agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua, pembelajaran berbasis proyek nyata dunia kerja. Ketiga, meningkatkan peran pendidik, seperti instruktur pelatih, dosen dari industri. Keempat, praktek magang paling tidak selama satu semester. Kelima, sertifikasi kompetensi baik pendidik dan mahasiswa disesuaikan dengan standar kebutuhan industri. Keenam, pembaruan teknologi dan pelatihan. Ketujuh, melakukan riset yang mendukung industri. Kedelapan, membuat komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja. Aspek terakhir adalah dosen, mahasiswa, instruktur pada perguruan tinggi dapat melakukan riset bersama (join research) dengan industri. Membawa mahasiswa langsung praktek ke dunia kerja dan membawa pula sebanyak-banyaknya industri masuk ke dalam kampus merupakan dua hal yang masih sering kali diabaikan padahal itu merupakan kunci kerjasama dan penyelarasan pendidikan. Perlu diingat juga bahwa ukuran sukses lembaga pendidikan adalah lulusannya dapat diterima didunia kerja. Lembaga pendidikan harus membuka diri untuk kurikulumnya boleh dicampuri oleh dunia industri, disesuaikan dengan kebutuhan untuk membawa mahasiswa ke dunia kerja nyata. Untuk menciptakan transformasi Kampus Merdeka, Pendidikan Tinggi Kementerian Perhubungan secara bertahap akan melakukan penyesuaian kurikulum pendidikan dan pelatihan.
ADVERTISEMENT
PENGUATAN LITERASI KEMANUSIAAN DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
Jika berbicara mengenai kompetensi, maka pengembangan kurikulum sebetulnya suatu hal yang menjadi acuan tertulis ataupun kompetensi tersebut dapat diperkuat secara implisit dihadirkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran untuk penguatan kompetensi afektif, seperti perilaku, sosial kemanuasiaan, profesionalisme, dan pengembangan karakter perlu ada. Dalam proses pendidikan di Kementerian Perhubungan akan ada penguatan literasi kemanusiaan dan literasi sosial yang diperkuat dalam rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran. Dalam menginternalisasikan literasi kemanusiaan dan sosial tersebut akan dilakukan tahapan-tahapan melalui taksonomi ranah afektif. Untuk mengajarkan literasi kemanusiaan, perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perhubungan dapat mengadopsi Miller Pyramid of Competencies. Dalam membantuk pemahaman dilakukan melalui metode perkuliahan, pembekalan secara asinkron seperti saat pembelajaran daring saat ini lalu ditingkatkan menjadi kompetensi knows how yang diperdalam melalui diskusi kasus. Untuk menginternalisasikan nilai karakter kemanusiaan dan sosial mahasiswa harus mendemonstrasikan secara simulasi dan dipraktekan di lapangan melalui aksi nyata. Sedangkan pada penguatan literasi sosial kemasyarakatan keluaran lulusan harus mampu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etikan. Lulusan juga harus mampu berperan sebagai warga negara atau nasionalisme, mengharagai keanekaragaman, dan mampu bekerja sama serta memiliki kepekaan sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. Lulusan Kampus Merdeka nantinya harus memiliki empati yang tinggi terhadap isu yang terjadi di masyarakat sehingga apa yang diprogramkan seperti kerja lapangan dan magang terelaborasi terhadap tujuan literasi kemanusiaan dan literasi sosial.
Miller Pyramid of Competencies dalam penguatan literasi kemanusiaan
PETA JALAN KERJASAMA MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
ADVERTISEMENT
Tiga strategi utama yang menjadi acuan Merdeka Belajar adalah memberikan insentif atas kontribusi dan kolaborasi pihak swasta, mendorong pemilikan industri dan otonomi pendidikan vokasi, dan membentuk pendidikan tinggi kelas dunia. Merdeka Belajar akan menggunakan pendekatan berbasis kebutuhan individu dan berpusat pada siswa. Selain itu, kerjasama merupakan aspek yang penting bagi perguruan tinggi, Saat ini sebagian besar sekolah kedinasan dan vokasi Kementerian Perhubungan memang telah memiliki divisi yang menangai kerjasama secara khusus. Pendidikan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan telah meraih WBK Zona Integritas dari matra darat, laut, dan udara. Selain itu, kerjasama dengan stakeholder internasional maupun asosiasi untuk serapan lulusan terus diperkuat, antara lain kerjasama dengan BUMN, ICAO Trainair, ATC-IATA, JICA, JIT-AITECQ, EAS dan masih banyak lagi. Dalam mewujudkan transformasi Merdeka Belajar bagi para mahasiswa, BPSDM Perhubungan juga banyak menggelar kuliah umum dengan para duta besar, praktisi, pejabat publik, akademisi maupun narasumber lainnya dengan topik perkembangan transportasi maupun kesiapan pendidikan dalam era 5.1. Selain itu, BPSDM Perhubungan juga dalam tahapan membangun S2 Vokasi Terapan yang sudah dikeluarkan rekomendasinya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Vokasi untuk program S2 Pemasaran, Informasi dan Teknologi, dan S2 Safety and Risk Engineering. Pada akhirnya sistem pendidikan yang semula tertutup dimana pemangku kepentingan bekerja dengan sistem mereka sendiri harus berubah menjadi sistem terbuka dengan adanya kerjasama antar pemangku kepentingan. Belajar akan menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT