Ikut Upacara di Istana, Suku Baduy ini Jalan Kaki Selama Tiga Hari

17 Agustus 2017 7:52 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Baduy di Istana saat upacara 17 Agustus (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Baduy di Istana saat upacara 17 Agustus (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rasa bangga dan senang menyelimuti Mursid. Pria suku Baduy ini pagi ini bisa menghadiri upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan momen pertama Mursid bisa masuk ke dalam Istana. Apalagi, ia bersama ketiga temannya bisa masuk tanpa menggunakan alas kaki yang sebenarnya mustahil bagi masyarakat lainnya.
Mursid pun membagi kisahnya kepada kumparan, Kamis (17/8) di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Ia beserta temannya untuk bisa mengikuti upacara di Istana Merdeka harus berjalan kaki dari Banten selama tiga hari.
"Jadi beberapa hari lalu kami dapat undangan lewat teman kami yang tinggal di Lubang Buaya untuk menghadiri upacara di sini. Ya sudah kemudian kami langsung menuju Lubang Buaya," kata Mursid.
"Setelah berjalan tiga hari, kami pagi tadi tiba di Lubang Buaya. Mengambil undangan kemudian langsung ke mari dengan jalan kali lagi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan, Mursid dan kawan-kawannya masih belum percaya bisa diundang oleh Istana untuk menghadiri upacara bendera.
"Sebelumnya belum pernah. Karena bagi saya ini pengalaman yang enggak terlupakan," ucap Mursid.
Suku Baduy di Istana saat upacara 17 Agustus (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Baduy di Istana saat upacara 17 Agustus (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Ketika tiba di Istana, Mursid dan teman-temannya sempat ditanya oleh Paspampres yang berjaga. Menurut Paspampres, mereka dilarang masuk karena tidak pakai alas kaki.
"Tadi sempat nanya dari Paspampres, kalau dari suku Baduy harus pakai pakaian adat dan enggak pakai sendal," imbuhnya.
Terakhir, Mursid mengharapkan di usia Indonesia yang ke-72 ini, Tanah Air bisa semakin makmur, kaya, sejahtera dan aman. Selain itu, pemerintah diharapkan bisa memperhatikan suku Baduy.
"Dirgahayu Indonesia ke 72 tahun. Semoga semakin aman," tutur Mursid.