Golkar: Momen Jabat Tangan SBY-Mega di Istana punya Makna Mendalam

18 Agustus 2017 9:06 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY, Jokowi, Habibie, dan Megawati (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
SBY, Jokowi, Habibie, dan Megawati (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Kemesraan yang ditunjukkan SBY dan Megawati di momen HUT ke-72 RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus lalu, menimbulkan reaksi positif dari berbagai kalangan. Pertemuan keduanya dianggap bersejarah, dan memiliki makna yang mendalam.
ADVERTISEMENT
"Pertemuan Ibu Megawati yang bersalaman dengan Pak SBY, ini merupakan pertemuan yang bermakna dalam momen yang bersejarah pula. Keduanya telah menjadi teladan bagi bangsa ini," ujar anggota Komisi II DPR dari Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, dalam keterangannya, Jumat (18/8).
Ace mengaku gembira dengan momen, ketika seluruh mantan presiden RI yang masih hidup, bersalaman dan bertukar senyum hangat di Istana Merdeka. Baik SBY, Mega, hingga mantan Presiden ke-2 RI, BJ Habibie, adalah tokoh penting yang memiliki kontribusi besar bagi perpolitikan di Indonesia.
"Kami sungguh sangat bersuka cita dengan momen tersebut. Apalagi momen tersebut terjadi pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-72 RI. Kehadiran para mantan presiden yang masih ada dalam perayaan hari kemerdekaan di Istana, melegakan kita semua," jelas Ace.
ADVERTISEMENT
"Pak SBY, Ibu Mega, Pak Habibie adalah para negarawan yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa semasa beliau-beliau memimpin bangsa ini. Mereka akan menjadi contoh keteladanan bagi rakyat Indonesia," sambung Ace.
Ace pun mengapresiasi inisiatif Presiden Joko Widodo, yang mempertemukan SBY dan Mega di dalam momen bersejarah bagi Indonesia, di tempat yang bersejarah pula.
"Hal ini terjadi di era Presiden Jokowi, kita patut mengapresiasi kepada beliau yang telah memfasilitasi pertemuan tersebut. Semakin banyak yang mendukung pemerintahan Jokowi, semakin baik untuk bangsa," kata dia.
"Semoga ini menjadi tradisi yang baik bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa," tutupnya.
ADVERTISEMENT