Pejabat Kemendagri Kaget Banyak Warga yang Ingin Urus e-KTP di TMII

20 Oktober 2017 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TMII dipenuhi pengantre e-KTP (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TMII dipenuhi pengantre e-KTP (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri tak menyangka animo masyarakat yang ingin mengurus e-KTP di anjungan Keong Emas, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), cukup besar. Media sosial yang memviralkan informasi itu disebut menjadi faktor utama kenapa hari ini masyarakat semakin banyak mengurus e-KTP.
ADVERTISEMENT
"Membeludak ini sepertinya kami tidak siap sepertinya. Tapi ini adalah dampak dari viral di media sosial yang kita sendiri tidak mengetahui siapa yang memviralkannya," ujar Seketaris Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, I Gede Suratha, di lokasi, Jumat (20/10).
Warga mengantre e-KTP di TMII (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantre e-KTP di TMII (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Meski viral dan diserbu banyak orang, Gede tak ingin menyalahkan siapapun. Dia hanya mengingatkan masyarakat untuk antre dan bersabar karena pelayanan ini akan diberikan hingga tanggal 22 Oktober mendatang.
"Sebenarnya setiap hari kita hanya menyiapkan untuk 50-100 orang (yang mengurus e-KTP) saja. Tapi ada orang-orang yang mengundang masyarakat, jadi masyarakat datang. Jangan salahkan masyarakat, kita harus layani, dan mudah-mudahan ini (antrean) semakin menipis," jelas Gede.
Ir. I Gede Suratha di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ir. I Gede Suratha di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Dia juga menyebut bahwa layanan ini hanya merupakan bagian dari Nusantara Expo, yang diadakan oleh Kemendagri. Jadi Gede cukup kaget melihat membeludaknya pengunjung yang ingin mengurus e-KTP. Pihaknya juga mengaku harus pindah ke lokasi lain yang cukup luas agar tak mengganggu tenant pameran lain.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak mengundang pelayanan umum seperti ini. Kalau ada pengunjung yang mau kita bantu, 50-100 saja. Sekarang kita mau di pameran, stand-stand pameran lain terganggu, makanya kami diusir ke sini agar tidak ganggu yang lain," ungkap Gede.
Reporter: Adhim Mugni Mubaroq