Pengungsi Gunung Agung yang Ingin Pulang Terkendala Akses Jalan

12 Februari 2018 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
ADVERTISEMENT
Sejak status Gunung Agung diturunkan dari level awas ke level siaga, banyak pengungsi yang memutuskan untuk kembali pulang ke desanya masing-masing. Namun keinginan itu terkendala oleh akses jalan ke desa yang rusak akibat erupsi.
ADVERTISEMENT
Di GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Senin (12/2) tampak sejumlah keluarga mulai mengemasi barang mereka. Salah satunya Ni Ketut Sri Wedari, dari Desa Sogra, Sebudi, Selat, Karangasem. Ibu dua anak ini masih menunggu keputusan akan kembali ke desanya atau tidak.
“Masih menunggu keputusan, soalnya kan jalannya ke sana itu rusak,” katanya.
Walaupun begitu, ia sendiri mengaku takut untuk pulang karena rumahnya tepat berada di bawah kaki Gunung Agung.
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/ Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/ Antara)
“Ya takut, karena kan rumah saya itu di bawahnya Gunung Agung. Tapi kalau sudah diperintahkan untuk pulang ya mau bagaimana lagi,” kata Wedari.
Hal yang sama juga dirasakan Mangku Sumerti. Kakek yang berasal dari Bukit Galah, Sebudi, Selat, Karangasem, ini mengaku masih bingung terkait imbauan untuk pulang. Hal tersebut dikarenakan akses jalan yang rusak tersebut.
ADVERTISEMENT
“Belum tahu, bagaimana mau pulang kan jalannya rusak. Bagaimana juga untuk bawa barang,” kata Sumerti.
Jalan yang menghubungkan Banjar Sebun menuju Banjar Bukit Galah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem dan jalan penghubung Bukit Galah menuju Banjar Yehkori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, putus akibat tergerus air hujan, pada 4 Februari.
Putu Widiada, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung mengungkapkan, kalau dari aturan, setelah diturunkan dan penyempitan radius oleh PVMBG, maka warga desa di luar radius tersebut tidak boleh lagi mengungsi. Terkait akses, Ia menyampaikan hal tersebut kembali pada Pemkab Karangasem.
“Kalau sesuai aturan, setelah diturunkan itu, mereka yang tidak terdampak tidak boleh mengungsi lagi. Kami sudah imbau kalau terkait akses, sekarang bagaimana dari Pemkab Karangasem akan memperbaiki jalan tersebut atau seperti apa,” kata Widiada.
ADVERTISEMENT
Total ada 3.009 jiwa pengungsi yang tersebar dari berbagai daerah. Berdasarkan data terakhir, untuk khusus di GOR Swecapura, ada 445 orang yang mengungsi. Secara bergilir, para keluarga sudah ada yang memutuskan untuk pulang, namun masih ada beberapa yang bertahan.