Pria Aceh Tertipu Batu Merah Delima Palsu Rp 300 Juta

13 Januari 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Batu Akik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Batu Akik (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sungguh apes nasib Damai (60), pria asal Takengon, Provinsi Aceh Tengah. Keinginannya untuk memiliki batu delima langka hingga rela mengeluarkan uang Rp 300 juta berakhir tragis. Batu delima yang dibelinya dari seorang penipu rupanya palsu.
ADVERTISEMENT
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Hairajadi mengatakan peristiwa itu bermula ketika Damai sedang berbelanja di sebuah toko. Di waktu yang bersamaan, tiga orang pelaku juga berada di sana dan menghampiri Damai sambil bercerita tentang koleksi batu akik miliknya.
"Komunikasi yang dibangun mungkin cukup baik. Sehingga korban ini bisa tergiur dengan tawarannya. Padahal sebelumnya korban juga tidak mengenal dengan si pelaku," kata AKBP Hairajadi, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Sabtu (13/1).
Ketiga penipu ini mengaku bahwa mereka adalah pengusaha batu akik. Damai kemudian ditawari batu jenis merah delima yang katanya langka. Pelaku berdalih jika batu tersebut dijual kembali, maka harganya akan naik dua kali lipat. Damai pun tergiur, dan setuju membeli batu delima tersebut dengan harga Rp 300 juta.
ADVERTISEMENT
"Komunikasi dibangun oleh pelaku cukup matang. Dari mulanya hanya pertemuan biasa hingga berujung kepada proses transaksi antar mereka. Bahkan saat Damai menarik uang dari bank untuk membeli batu merah delima tersebut, pelaku ikut menemani.
Setelah Damai menyerahkan uang, mereka kemudian naik mobil keliling kota Takengon. Setelah itu pelaku memberhentikan mobil di depan salah satu Masjid karena korban belum menunaikan salat Zuhur.
Ilustrasi batu delima. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batu delima. (Foto: Pixabay)
"Namun sayangnya ketika korban selesai salat, pelaku sudah tidak ada di perkarangan masjid," katanya. Sadar telah ditipu, Damai pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Aceh Tengah.
Informasi tersebut rupanya viral di media sosial dan sempat heboh diperbincangkan warganet. Dalam video tersebut, korban disebut sebagai korban hipnotis. Rekaman CCTV bank berhasil merekam ciri-ciri pelaku. Saat berlangsungnya proses penarikan uang di bank tampak ada enam orang di dalamnya. Empat karyawan bank serta korban dan pelaku.
ADVERTISEMENT
Namun polisi menegaskan bahwa Damai bukanlah korban hipnotis, namun tindak pidana penipuan. Korban menyadari saat itu memang dirinya yang menarik uang.
"Kepolisian Aceh Tengah sedang menyelidiki kasus ini. Menurut keterangan korban, pelaku berjumlah satu orang, namun menurut prediksi pihak kepolisian pelaku mencapai tiga orang," kata Hairajadi.
Atas kejadian itu, ia mengimbau masyarakat Aceh Tengah berhati-hati tak mudah percaya pada orang yang baru dikenal.
"Jangan cepat terpengaruh ketika ada tawaran-tawaran yang sifatnya menarik. Apalagi kalau dari orang yang baru kita kenal," ucapnya.