Asa Abadikan Dasar Negara, Mas Abu Inisiasi Gerakan Menyanyikan Mars Pancasila
Konten dari Pengguna
1 Juni 2021 18:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari R H Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lagu Mars Pancasila atau yang biasa dikenal dengan lagu Garuda Pancasila tak akan padam. Lagu diciptakan Prohar Sudharnoto ini setiap hari akan didengar seluruh penduduk Kota Kediri. Tepatnya, pukul 14.00 WIB, Pemerintah Kota Kediri akan memutar lagu tersebut di tiap traffic light, mal, instansi, dan seluruh layanan publik.
ADVERTISEMENT
Dikumandangkannya lagu Mars Pancasila ini digelorakan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Tentu, tak lepas dari sejarah dan perjalanan bangsa Indonesia. Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri, bertekad untuk mengumandangkan lagu tersebut setiap hari di Kota Kediri.
“Alhamdulillah kami bersyukur di Kota Kediri kalau kita lihat peninggalan-peninggalan sejarah berupa relief yang berkaitan dengan Garuda. Bila ditarik ke belakang ternyata simbol-simbol Garuda ini ada di Kota Kediri,” ungkap Mas Abu.
Ia menyebut ada beberapa situs dan artefak yang masih menunjukkan ada relief dan lambang garuda di Kota Kediri. Seperti, Masjid Setono Gedong dan arca Raja Airlangga. Untuk di Masjid Setono Gedong, lambang itu dapat ditemukan di umpak arca. Pada empat sisinya dapat dilihat lambang tersebut.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Imam Mubarok, Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur, menerangkan lambang garuda memang sudah digunakan sejak zaman Kerajaan Kediri. Ada dua raja masyhur dari Kerajaan Kediri yang menggunakan lambang Garuda, yakni Raja Airlangga dan Raja Jayabaya.
“Diperkirakan sejak abad 10-11 masehi, ketika kejayaan Kerajaan Kediri, dua raja itu sudah menggunakan lambang Garuda,” terang pria yang akrab disapa Gus Barok.
Tak hanya itu, ia menegaskan Kediri diketahui telah erat dengan simbol dan lambang negara Indonesia sejak zaman Kerajaan Kediri. Bukan lambang garuda saja, tetapi juga bendara merah putih yang digunakan Jayakatwang ketika mengalahkan Kerajaan Singasari yang tercatat di Prasasti Kudadu 1293 masehi.
Menantang Kekunoan Pancasila untuk Generasi Milenial dengan Gaya Kekinian
Pancasila sebagai bukti otentik dialektika para pendiri bangsa tak terasa berusia 76 tahun. Usia dasar negara yang semakin bertambah, kiranya menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Kediri. Gerakan kebangsaan untuk mengumandangkan lagu Mars Pancasila ini tak cukup sampai di sini.
ADVERTISEMENT
Kedipan mata dan desis suara tarikan napas Mas Abu terdengar jelas ketika ditanya tentang tantangan membumikan gagasan Pancasila ini.
Ia ingin membuat Pancasila bisa diterima masyarakat dengan mudah. Pikiran Mas Abu terbersit untuk memilenialkan Pancasila. Seperti apa?
“Bisa dengan arasemen lagu, suatu contoh kita akan adakan lomba video klip tentang Garuda Pancasila yang asyik, dari genre musik yang berbeda-beda. Ini akan menumbuhkembangkan serta mengasah kreatifitas para pemuda,” ungkap Mas Abu.
Tak cuma lagu, Mas Abu juga mengupayakan memantik kreativitas dari generasi milenial dengan membuat cerita unik, cerita pendek, dan komik. Ia yakin dengan upaya ini diharapkan, anak-anak akan dapat menumbuhkan kesalehan sosial yang ditanamkan dari nilai Pancasila.
“Mungkin bisa membuat cerita unik atau pendek untuk dikembangkan tentang di balik lahirnya Pancasila,” imbuhnya tersenyum.
ADVERTISEMENT
Sedangkan yang sudah berjalan, adanya permainan monopoli nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan oleh Satriyani, Kepala SMP Negeri 1 Kota Kediri. Bahkan, Satriyani juga sempat mendapatkan penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada 2019 silam.
Dukungan Tokoh Nasional untuk Gerakan Kebangsaan Menyanyikan Lagu Mars Pancasila
Adanya gerakan menyanyikan lagu mars Pancasila ini mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Di antaranya, Gus Syauqi Ma’aruf Amin, putra Wakil Presiden Ma’ruf Amin seorang Aktivis Sosial dan Kepemudaan. Ada juga, Aris Heru Utomo, Direktur Standarisasi Materi dan Metode ASN BPIP. Nugie seorang penyanyi solo yang juga Aktivis Lingkungan, Nanang dari Rumah Garuda Yogyakarta, dan perwakilan dari Pemkot Lampung turut mendukung gerakan ini.
Dalam pertemuan virtual, Gus Syauqi Ma'ruf Amin menerangkan gerakan ini akan menjadi memupuk kembali nasionalisme generasi muda Indonesia. Layaknya investasi, nilai-nilai Pancasila diharapkan akan tak hanya menjadi hafalan belaka, tetapi juga pengamalan kehidupan sehari-hari sejak dini.
Begitu juga, Aris Heru Utomo, mengapresiasi gerakan yang digagas Mas Abu dengan Pemkot Kediri.
ADVERTISEMENT
“Sangat luar biasa gerakan ini. Memang 2 dekade terakhir sayup-sayup terdengar lagu ini. Kondisi juga diperparah tidak ada lagi pelajaran Pancasila dan diganti PPKN,” terang Aris.
Ia menilai gerakan ini akan kembali mengajarkan nilai-nilai Pancasila ke ruang publik.