Wacana Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro di Nganjuk dari Komisi VI DPR RI

R H Setyo
Pembaca Buku
Konten dari Pengguna
8 Juni 2021 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari R H Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wacana Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro di Nganjuk dari Komisi VI DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Upaya pemulihan ekonomi tengah dilakukan dengan berbagai program. Meskipun lamban, pemerintah melakukan percepatan pemulihan perekonomian, khususnya UMKM yang sangat terpukul. Dikarenakan, UMKM merupakan penyangga ekonomi, menyerap ribuan hingga jutaan lapangan kerja. Keprihatinan ini membuat anggota Komisi VI DPR RI Abdul Hakim menggelar sosialisasi Integrasi Eksositem Ultra Mikro secara vitual di Nganjuk.
ADVERTISEMENT
Abdul Hakim Bafagih menegaskan bahwa UMKM harus menjadi prioritas dalam pembangunan ekonomi. “Jika UMKM membaik, maka dapat dipastikan bahwa ekonomi Indonesia akan juga baik,” tegas Mas Hakim.
Abdul Hakim Bafagih menggandeng beberapa pihak dari BUMN untuk terlibat dalam pembangunan UMKM. Seperti PT. BRI Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Kehadiran stakeholder beberapa BUMN ini diharapkan akan mampu menjawab persoalan permodalan UMKM.
Beberapa stakeholder BUMN pun hadir dalam seminar sosialisasi program integrasi ekosistem ultra mikro ini. Di antaranya, Indra Bayu selaku Kepala Cabang BRI Nganjuk, Mizan Kepala PNM Area Kediri-Nganjuk, dan Bondan Surya Atmaja dari Deputi Analisa Bisnis Pegadaian area Madiun-Nganjuk.
“Terima kasih kepada beberapa stakeholder yang membuka tangan untuk melancarkan program ini, demi pemulihan perekonomian rakyat khususnya UMKM kita,” terang pria yang juga sebagai Presiden Persik Kediri.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, stakeholder BUMN juga menjelaskan banyak hal terkait akses permodalan dalam pengembangan UMKM, dari permodalan yang hanya Rp 2 juta, Rp 7 juta, Rp 50 juta hingga Rp 500 juta. Akses beberapa permodalam yang disampaikan stakeholder UMKM ini menjadi perhatian para peserta seminar. Stakeholder BUMN juga memberikan berbagai trik pemasaran digital agar produk UMKM semakin mudah dikenal dan agar setiap orang mudah mengakses dan membelinya.
Pemasaran dengan menggunakan platform digital ini menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, harus juga dilakukan pelatihan menggunakan media sosial dalam pemasaran.
Selain terkait dengan akses permodalan, para peserta yang hadir dan telah memiliki usaha ini semuanya akan diusulkan agar mendapat program bantuan BPUM sebesar Rp 1,2 juta dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Pada UMKM yang telah menjadi binaan Abdul Hakim Bafagih juga akan mengusulkan pada UMKM yang telah memenuhi syara agar mendapat bantuan bagi wirausaha muda sebesar Rp 7 juta.
ADVERTISEMENT