Raja yang Melempar Orang dari Jendela (2)
21 Februari 2021 10:05 WIB
·
waktu baca 7 menitSetelah pencarian tanpa hasil yang keras dan melelahkan, barulah muncul satu kabar tentang keberadaan Sang Pangeran. Kabar tersebut, yang didengar oleh seorang tentara muda dari mulut pelacur Gipsi yang ditidurinya di kampung utara, mengatakan kalau pewaris tahta tunggal kerajaan kini telah bergabung dengan pasukan pemberontak. Sang Raja tak langsung percaya. Dia menyebut kabar tersebut murahan dan memerintahkan agar si tentara muda dan pelacur Gipsi kurang ajar dilemparkan dari jendela dengan cara yang sama murahannya.
Tak lama kemudian, terjadi penyerangan atas gedung-gedung pemerintahan, kantor pajak, dan gudang suplai tentara. Pelakunya tiada lain kelompok pemberontak, tapi kali ini serangan-serangan yang mereka lakukan lebih terstruktur, lebih mengejutkan dan terencana; pada serangan-serangan itulah tentara-tentara kerajaan menyaksikan—sebagian sampai bersumpah di hadapan Sang Raja dan tetap berakhir di jendela—bahwa Sang Pangeran berada di sana, ikut berjuang bersama pasukan pemberontak.
Maka demikianlah, musim demi musim berlalu dan pertempuran demi pertempuran antara kelompok pemberontak dengan pasukan kerajaan terus berlanjut. Pada akhir musim gugur, di bawah pimpinan Sang Pangeran, kelompok pemberontak berhasil menguasai keseluruhan wilayah timur, dan separuh wilayah selatan pada pertengahan musim semi selanjutnya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814