Masyarakat Ideal di Era Teknologi Komunikasi

Rishanti Sharikharani
Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rishanti Sharikharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teknologi Komunikasi : Pixabay https://pixabay.com/photos/smartphone-mobile-phone-571961/
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi Komunikasi : Pixabay https://pixabay.com/photos/smartphone-mobile-phone-571961/
ADVERTISEMENT
Masyarakat ideal merupakan sekelompok orang yang hidup berdampingan menciptakan peraturan-peraturan sesuai dengan kehendak mereka dan juga memiliki ekspektasi satu sama lain. Di era pertempuran teknologi ini, masyarakat mempunyai ekspektasi akan penggunaan teknologi komunikasi yang ideal, sesuai dengan apa yang mereka bayangkan maupun inginkan. Masyarakat ideal di era teknologi komunikasi adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan menciptakan keadaan masyarakat yang damai.
ADVERTISEMENT
Menurut S.R. Steinmetz, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil, mempunyai hubungan erat, dan teratur. Sedangkan ideal, menurut KBBI adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan, diangan-angankan, atau dikehendaki.
Dengan majunya teknologi, kehidupan manusia kian hari semakin mudah. Teknologi menghadirkan mesin-mesin canggih yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Masyarakat berbondong-bondong membeli teknologi tersebut agar terciptanya kehidupan yang instan sehingga memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Contoh teknologi tersebut adalah internet yang kini digunakan oleh hampir semua masyarakat dunia. Internet merupakan bentuk penemuan teknologi komunikasi yang canggih masa kini. Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya hanya dengan sekali ketukan. Internet juga dapat terhubung dengan ponsel pintar, televisi, laptop, dll. Namun, dengan hadirnya internet selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif. Dampak negatiflah yang menjadikan terciptanya masyarakat tidak ideal.
ADVERTISEMENT
Menurut Oetomo (2002) menyebutkan bahwa internet merupakan singkatan atau kependekan dari international network, yang didefinisikan sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, yang mana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan kecil yang saling terhubung satu sama lain. Lebih lanjut dijelaskan pula, jaringan komputer yang sangat besar ini bisa mencakup jaringan seluruh dunia.
Pada data yang dipaparkan oleh We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022. Jumlah itu naik tipis 1,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat sebanyak 202,6 juta. Tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, saat ini jumlah pengguna internet nasional sudah melonjak sebesar 54,25%.
ADVERTISEMENT
Dari data di atas membuktikan bahwa internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Pesatnya pengguna internet dikarenakan internet sangat memudahkan masyarakat dalam mengirim pesan. Dengan internet sebuah informasi dapat tersebar dalam hitungan detik, contohnya ketika kantor berita menyebarkan pemberitaan dengan up to date kepada masyarakat, ataupun ketika seseorang harus mengabari rekannya ketika situasi mendadak. Dengan kecepatan tersebut tentunya membuat kehadiran internet menjadi sebuah angin segar bagi manusia.
Untuk merasakan kecepatan bertukar pesan, masyarakat harus memiliki aplikasi yang akan menghubungkan akun mereka dengan akun yang dituju. Aplikasi tersebut adalah media sosial. Media sosial merupakan wadah masyarakat dunia saling tukar informasi tanpa batasan wilayah, yang artinya informasi dari berbagai belahan dunia bisa didapatkan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Media sosial dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audio visual. Media sosial diawali dari tiga hal, yaitu sharing, collaborating dan connecting (Puntoadi, 2011).
Dalam media sosial bukan hanya informasi penting yang dapat kita temukan, tetapi kita juga dapat mencari hiburan untuk melepas penat, seperti video lucu, meme, dll. Media sosial memang merupakan wadah komunikasi yang sangat canggih pada masa kini. Tetapi selain dampak positif yang dapat dirasakan, terdapat juga dampak negatif dari media sosial di kehidupan masyarakat kini.
Luasnya jaringan komunikasi tanpa batas menimbulkan berbagai permasalahan. Media sosial yang seharusnya menjadi wadah untuk berkomunikasi, mencari informasi bermanfaat, dan mencari hiburan kini berbalik menimbulkan efek negatif bagi beberapa pengguna. Efek negatif tersebut menciptakan persoalan baru dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Persoalan baru yang disebabkan oleh media sosial antara lain mudahnya penyebaran hoax, timbulnya cyberbullying, terpapar konten negatif, dll. Dari berbagai lapisan masyarakat terdampak efek negatif dari media sosial. Sedangkan seharusnya media sosial merupakan wadah masyarakat untuk saling berbagi dan mendapatkan pengetahuan baru.
Efek negatif dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat, contohnya utamanya adalah hoax. Seperti yang dinyatakan oleh Ketua Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Fitnah, Septiaji Eko Nugroho, hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau juga bisa diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diuji kebenarannya. Hoax sangat berbahaya untuk kesatuan suatu bangsa karena ketika suatu berita bohong dipercayai oleh sekelompok masyarakat dan kelompok lain tidak memercayainya, dari sanalah akan mulai konflik diantara kedua belah kubu. Adanya konflik tersebut membuat keutuhan suatu masyarakat akan retak.
ADVERTISEMENT
Selain hoax, cyberbullying atau perundungan secara daring juga merupakan musuh besar bagi masyarakat. Cyberbullying dapat menimbulkan berbagai permasalahan, menurut UNICEF, akibat bullying yang terjadi secara daring korban bisa merasa seperti diserang dari mana-mana, bahkan di dalam rumah sendiri. Seperti tidak ada jalan untuk keluar. Dampaknya dapat bertahan lama dan memengaruhi seseorang secara mental, emosional, dan fisik. Perilaku cyberbullying dapat memengaruhi segala aspek kehidupan seseorang. Bahkan dalam kasus yang ekstrim, korban dari perundungan bisa depresi hingga menyebabkan dirinya merenggut nyawanya sendiri. Dapat dikatakan, dari efek yang ditimbulkan harus gencar diadakan penyuluhan mengenai ajakan untuk berhenti mengirimi pesan yang termasuk cyberbullying di media sosial.
Di atas hanya beberapa dampak buruk dari media sosial yang terjadi di masyarakat. Tentu saja, hal ini bukan merupakan hal ideal yang terjadi akibat adanya media sosial yang dapat dikatakan merupakan penemuan canggih pada masa kini. Seharusnya media sosial dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi meningkatkan pengetahuan ataupun untuk menghibur diri.
ADVERTISEMENT
Demi menciptakan masyarakat ideal ditengah era teknologi komunikasi, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif seperti yang dijabarkan pada paragraf awal. Bijak dalam bermedia sosial bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri melainkan juga bermanfaat bagi orang lain, karena dengan kita menahan diri dengan bijak dalam menggunakan media sosial artinya berita hoax tidak akan semakin meluas, cyberbullying tidak akan dirasakan oleh orang lain, dan masih banyak dampak positif dari menanamkan sifat bijak bermedia sosial.
Selain menahan diri dalam berperilaku buruk ketika menggunakan media sosial, kita juga harus mengajak orang lain untuk bijak dalam bermedia sosial agar semakin banyak orang yang menerapkan hal ini sehingga dapat terciptanya masyarakat ideal yang selama ini selalu didambakan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Annur, C.M. (2022). Ada 204,7 Juta Pengguna Internet di Indonesia Awal 2022. Diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/23/ada-2047-juta-pengguna-internet-di-indonesia-awal-2022
Najwa, I. (2019). Perspektif Masyarakat Terhadap Penentuan Hitungan Weton Dalam
Perkawinan Di Desa Deyeng Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Rohman, T. (2017). Perancangan Dan Implementasi Jaringan Hotspot Rt/Rw Net di
Desa Kadipaten Ponorogo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Saskia, C. (2022). Apa itu Cyberbullying, Dampak dan Cara Mengatasi. Diakses dari
https://tekno.kompas.com/read/2022/08/29/11450037/apa-itu-cyberbullying-dampak-dan-cara-mengatasi?page=all#:~:text=Dampak%20cyberbullying,kondisi%20fisik%20dan%20psikologis%20korban.&text=Dikutip%20KompasTekno%20dari%20situs%20Unicef,bodoh%2C%20takut%2C%20hingga%20marah
Setiadi, A. (2016). Pemanfaatan Media Sosial Untuk Efektifitas Komunikasi. Cakrawala Jurnal
Humaniora 16(2) 1-7
Ulum, D. (2020). Cyberbullying: Apa itu dan bagaimana menghentikannya 10 hal yang remaja
ingin tahu dari cyberbullying. Diakses dari https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying
ADVERTISEMENT
Yovita. (2022). Melawan "hoax". Diakses dari
https://www.kominfo.go.id/content/detail/8790/melawan-hoax/0/sorotan_media#:~:text=Ia%20menjelaskan%20%22hoax%22%20merupakan%20informasi,tetapi%20tidak%20dapat%20diverifikasi%20kebenarannya.