Mengapa Turki Membiarkan Pengungsi Suriah Menuju Uni Eropa?

RRR
Orang biasa saja
Konten dari Pengguna
6 Maret 2020 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RRR tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu terakhir, Yunani berupaya keras menghentikan masuknya pengungsi Suriah ke negara tersebut. Pasukan keamanan Yunani menyemprotkan gas air mata kepada para pengungsi yang berupaya masuk perbatasan. Setelah mengalami krisis pengungsi, akhirnya Uni Eropa (UE) mengeluarkan kebijakan untuk menangani arus pengungsi ke negara-negara Eropa. Hal ini dilakukan setelah UE, terutama negara-negara awal penerima pengungsi kewalahan dalam menangani para pengungsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya adalah kegagalan The European Asylum Support Office (EASO), sebuah lembaga yang menangani perkara suaka di UE, dalam membagi kuota para penerima imigran sebagai alternatif lain untuk menghambat arus pengungsi yang datang ke Eropa.
Pasukan pemerintah Suriah mengibarkan bendera nasional dan gambar Presiden Bashar al-Assad di pangkalan udara Tabqa di utara wilayah Raqa Suriah. Foto: AFP
Beberapa waktu lalu, Turki membuka pintu bagi para pengungsi Suriah untuk menyeberang ke Eropa. Hal ini dilakukan setelah pemerintah Turki mengaku tidak sanggup lagi menampung pengungsi yang mencapai empat juta orang. Mengapa Turki membuka akses bagi para pengungsi ke Eropa?
Gugurnya beberapa tentara Turki di Idlib, Suriah, merupakan penyebab minor terkait kebijakan pemerintah Turki membuka jalan ke Eropa. Beberapa ahli menyebutkan bahwa Turki hendak menarik perhatian internasional terhadap krisis di Idlib yang dikhawatirkan dapat menambah gelombang baru pengungsi ke Turki.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Turki juga menganggap Brussel telah mengingkari kesepakatan Konferensi Brussel pada tahun 2016 tentang kerjasama penanganan krisis pengungsi. Turki menginginkan jaminan bahwa UE akan tetap memberikan pendanaan terkait penampungan pengungsi. Lebih lanjut, Turki juga menginginkan agar UE menekan Rusia untuk menghentikan keterlibatannya di Suriah.
Langkah utama yang sebaiknya dilakukan UE adalah menghentikan keterlibatan Turki dan Rusia di Suriah. Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun 2011, Rusia dan Turki menjadi aktor eksternal yang cukup dominan di Suriah. Tindakan ini akan jauh lebih efektif untuk menanggulangi masalah arus pengungsi di Eropa yang semakin membengkak.