Objek Wisata Masa Hindia Belanda di Kabupaten Jember

Risma Rahma
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
20 Maret 2023 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risma Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pantai Watu Ulo dan Papuma sebagai Objek Wisata Masa Hindia Belanda

ADVERTISEMENT
Pariwisata merupakan suatu fenomena modern yang dimulai dari dunia modern dan untuk dunia modern. Pariwisata berkembang pesat sejak abad ke 19, faktor yang melatarbelakangi berkembangnya pariwisata diantaranya revolusi industri. Revolusi industri mengakibatkan adanya perluasan jalur transportasi yang memudahkan kegiatan pariwisata sehingga wisatawan dipermudah untuk mengakses tempat wisata yang menjadi tujuan.
Pantai Watu Ulo, Foto: Koleksi Pribadi
Pada akhir abad ke 19 kegiatan pariwisata di Hindia-Belanda yang berkaitan dengan kegiatan perjalanan masih terbatas dilakukan oleh kalangan masyarakat tertentu seperti para bangsawan pribumi, pejabat pemerintah dan pegawai perkebunan perusahaan. Alasan terbatasnya kegiatan pariwisata ini dikarenakan biaya transportasi yang mahal dan diperlukan izin khusus untuk melakukan perjalanan ke daerah pedalaman. Kegiatan pariwisata di Hindia Belanda merupakan gagasan dari individu dan kelompok yang dimulai dengan melakukan kegiatan perjalanan ke tempat lain yang berada diluar wilayah sendiri. Awalnya tujuan kegiatan pariwisata dilakukan untuk mengisi waktu luang, hingga akhirnya berkembang menjadi kegiatan yang berhubungan dengan perekonomian, budaya hingga politik.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya pariwisata di Hindia Belanda didasari oleh penerapan kebijakan politik etis oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1901. Penerapan kebijakan politik etis membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga pemerintah kolonial memandang kegiatan pariwisata internasional bisa memberikan masukan dana yang membantu berjalannya program politik etis. Dengan didasari alasan tersebut maka dibentuklah Vereeneging Toeristen Verkeer (VTV).
VTV dibentuk oleh J.B van Heutsz pada 13 April 1908 sebagai suatu biro pariwisata pertama di Hindia Belanda. Tujuan utama dibentuknya VTV adalah sebagai media promosi pariwisata di Hindia Belanda kepada wisatawan internasional. Selain sebagai alat untuk promosi, VTV juga bertugas mengurus pengunjung atau turis yang datang berwisata ke Hindia Belanda. The Vereeniging Toeristen Verkeer (VTV) berusaha untuk membentuk pariwisata sebagai salah satu sumber keuntungan pemerintah Hindia Belanda dengan menarik banyak pengunjung. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung adalah memperbaiki infrastruktur pariwisata dan membuat buku panduan terkait jenis objek wisata yang ada di Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit pantai yang dijadikan objek wisata oleh pemerintah Hindia Belanda, khususnya pantai yang terletak di wilayah Bali dan Jawa. Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma menjadi pantai pilihan untuk dikunjungi pada masa itu. Mungkin banyak dari pembaca yang belum mengetahui tentang keberadaan Pantai ini.
Pemandangan antai Watu Ulo, Foto: Koleksi Pribadi
Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma merupakan Pantai yang terletak di daerah selatan Jawa Timur tepatnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
Pemandangan Pantai Pasir Putih, Foto: koleksi pribadi
Pemandangan Pantai Watu Ulo, Foto: dkoleksi pribadi
Pantai Watu Ulo ini ternyata juga menjadi tempat tujuan wisata orang orang kulit putih.
Arsip foto yang ditemukan sekitar tahun 1900 menunjukkan bahwa sudah berdiri sebuah pasanggrahan di Pantai Watu Ulo Jawa Timur, pasanggrahan ini digunakan sebagai tempat beristirahat para pengunjung yang datang berwisata.
Kunjungan Orang kulit putih di Pantai Watu Ulo dan Papuma tahun 1920-an, Foto: Arsip NMVW Collectie
Di tahun 1920-an Pantai Pasir Poeti yang terletak bersebelahan dengan Pantai Batoe Oelo juga menjadi destinasi wisata Kolonial. Wisatawan Kolonial biasanya datang bersama rombongan teman atau keluarga. Mereka menikmati indahnya suasana pantai dengan duduk bersama di bawah pohon rindang di dekat pantai.
Koran: De Indische Courant Directur Hoofdredacteur: W. BELONJE 17 December 1929, Foto: Arsip Delpher
Kemudian ditemukan arsip Koran masa kolonial yang didalamnya menceritakan perjalanan orang Belanda yang datang ke Pantai Watu Ulo, menurut cerita yang ia tuliskan pada masa itu sekitar tahun 1929 kondisi jalanan menuju pantai masih belum memadai. Jalanan tidak beraspal dan berlubang akibat gerobak sapi menjadi hambatan perjalanan apalagi ketika hujan turun maka lubang di jalanan akan semakin dalam.
ADVERTISEMENT
Dari arsip sejarah yang ditemukan, diperkirakan memang pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Pantai Watu ulo dan Papuma di Kabupaten Jember pernah menjadi objek wisata.
Referensi:
Cribb. R,. 1995. International Tourism in Java 1900-1930. South East Asia Research vol. 3 no.2 pp.191-204
Sunjayadi. A,. 2019. Pariwisata di Hindia Belanda (1891-1942). Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Sumber Arsip Foto
- NMVW Collectie
( https://collectie.wereldculturen.nl/#/query/ccd1af40-acef-421a-9494-1b2bd7cdf86 )
- KITLV (https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/imagecollection-kitlv)
Sumber Arsip Koran Kolonial: ( https://www.delpher.nl/ )