Konkretisasi Kepemimpinan Pemuda sebagai Praktisi Budaya Ipoleksosbudhankamrata

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
22 Maret 2022 15:26 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
konkretisasi dari pemikiran adalah suatu pencapaian untuk peradaban berpikir. Sumber Photo : Desain by Canva.com
zoom-in-whitePerbesar
konkretisasi dari pemikiran adalah suatu pencapaian untuk peradaban berpikir. Sumber Photo : Desain by Canva.com
ADVERTISEMENT
Pemuda dan Kepemimpinan, hal yang menjadi tolak ukur suatu peradaban dengan konsep pembangunan yang nyata. Kepemimpinan dalam pengertian umum itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin.
ADVERTISEMENT
Nah sekarang bagaimana kita berbicara Kepemimpinan dalam lingkup pemuda? Menurut Taufik Abdullah (1974), pemuda adalah generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Jika kita gabungkan Kepemimpinan Pemuda adalah tentang satu regenerasi yang akan datang dan membawa suatu perubahan di zaman yang berbeda. Pemuda sebagaimana adalah aset suatu bangsa dan negara yang akan menjadi penerus di masa yang akan datang, dalam halnya suatu peradaban pemuda menjadi gambaran bangsa nya di masa depan.
Pemuda sebagai agent of change atau agen perubahan bukan sekedar title alami yang disematkan oleh seorang manusia yang beranjak dewasa. Insting kritis yang terbangun dan sikap dinamis serta proaktif dalam menjalani proses kehidupan menjadikan pemuda sebagai tiang Analisa yang akan melahirkan suatu pergerakan dan akhirnya membawa suatu perubahan.
ADVERTISEMENT
Ya melihat situasi saat ini terhadap Indonesia dalam lingkup realita dari pemahaman pemuda akan pentingnya suatu kepemimpinan menjadikan Indonesia masih memerlukan suatu rekontruksi konseptual atau pembangunan yang mutlak dalam hal pemahaman pemuda, agar terciptanya suatu generasi yang unggul dan dapat bersaing dengan perkembangan zaman modern ini. Pemahamanvtentang kepemimpinan pemuda di Indonesia masih perlu direvitalisasi kembali.
Pemuda sebagaimana adalah generasi penerus bangsa yang tidak terlepas dari peradaban. Peradaban terlahir dari budaya yang diciptakan oleh manusia, dari halnya perkembangan teknologi sampai ke perkembangan culture dikehidupan masyarakat pun tidak terlepas dari unsur pemuda.
Pada dasarnya manusia sejak zaman dahulu selalu melakukan sesuatu yang akhirnya menjadikan budaya dan akhirnya pula melahirkan peradaban. Suatu negara terlahir dari masyarakat yang terpadu satu dan terbagi di wilayah dari suatu negara, dari masyarakat yang berada dalam suatu negara tersatukan oleh suatu pemikiran yang sama atau biasa disebut Ideologi. Dalam halnya masyarakat Indonesia yang landasan pemikiran Ideologi negaranya adalah Pancasila.
ADVERTISEMENT
Pancasila sebagai dasar ideologi dengan lima point yang menjadi isi dari Pancasila itu sendiri, dari ketuhanan sila pertama sampai dengan keadilan sila kelima. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia menjadi suatu bangsa yang satu walaupun banyak perbedaan yang ada dari segi budaya dan lainnya. Dalam kepemimpinan hal ini perlu dipahami kembali oleh pemuda agar konsep mutlak dari kepemimpinan pemuda itu termanifestasikan.
Budaya-budaya yang melahirkan peradaban seperti Pancasila itu tergabung dalam satu kunci peradaban yaitu adalah “Ipoleksosbudhankamrata” atau Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan Rakyat Semesta. Dari budaya ipoleksosbudhankamrata terlahir suatu peradaban. Ini perlu dipahami oleh pemuda untuk kepemimpinan di masa depan agar budaya yang ada tetap melahirkan peradaban yang unggul disuatu bangsa.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana poin dari ipoleksosbudhankamrata sebelumnya sudah terjelaskan tentang budaya Ideologi yang ada di Indonesia. Jika kita berbicara dari lingkup budaya dan peradaban tidak terlepas dari yang Namanya Politik. Sebagaimana kita ketahui pemahaman umum Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non-konstitusional, di luar itu politik juga dapat dilihat dari sudut pandang berbeda, yaitu antara seperti teori klasik Aristoteles yang di mana dikatakan bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Politik juga adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Dalam hal ini budaya Politik juga sangat berpengaruh untuk peradaban, dari sejarah-sejarah yang ada terlahir dari suatu ideologi kemudian menjadikan suatu tindakan yang disebut politik.
ADVERTISEMENT
Contohnya seperti Negara Sosialis, Komunis dan kapitalis. Negara-negara yang menganut tiga paham besar seperti Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam yaitu pemahaman komunis menjadi contoh suatu ideologi dan politik menjadi suatu bentuk budaya yang melahirkan peradaban.
Saat kekuasaan dipertahankan dan kekuasaan itu pula direbut maka budaya politik pun terjadi. Regenerasi pemimpin terjadi di suatu negara dan bangsa, dan pemuda di dalam ini sangat pengaruh karena pemuda lah yang menjadi penerus dari kepemimpinan sebelumnya. Pemahaman ini perlu ditanamkan agar konsep mutlak kepemimpinan dari pemuda itu bisa tercapai dan jika pemahaman itu dibudayakan dengan jalur nya maka generasi unggul pun akan tercipta.
Di luar dari ideologi dan politik, Budaya-budaya yang melahirkan peradaban salah satunya juga adalah Ekonomi, pemahaman budaya ekonomi harus bisa dipahami oleh individu pemuda karena budaya ekonomi menjadi salah satu faktor terbesar kemajuan suatu masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan menjadi satu dasar untuk menjalankan suatu budaya ekonomi maka dari itu pemahaman budaya diperlukan untuk di rekontruksi kembali agar tercipta generasi unggul yang berdaya saing entah dalam lingkup ekonomi ataupun sains.
Terlepas dari budaya ideologi politik dan ekonomi, peradaban terlahir pula dengan adanya suatu kebudayaan sosial budaya, atau kebiasaan sosial atau kebiasaan hubungan sesama individu, dari kebiasaan yang sering dilakukan akan menjadi satu budaya yang pada akhirnya terlahirlah suatu lingkup sosial yang kebiasaannya beragam.
Hal ini juga menjadi salah satu terbentuknya suatu bangsa dan negara. Hubungan hal ini dengan kepemimpinan pemuda adalah agar pemuda atau generasi penerus bangsa selalu melakukan kebiasaan kebiasaaan sosial yang melahirkan suatu perubahan. Perubahan ini lah yang menjadi satu unsur implementasi atau manifestasi Kepemimpinan agar terciptanya generasi unggul dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor dari budaya itu adalah pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Kebudayaan yang terlahir dari kebiasaan kebiasaan tertentu kemudian melahirkan suatu peradaban dan pada akhirnya akan mengalami perubahan, perubahan ini yang seharusnya dijaga agar tidak keluar dari budaya sebelumnya.
Keamanan dan pertahanan rakyat semesta diperlukan agar individu-individu masyarakat tetap bersatu dan tersatukan dalam satu tujuan berbangsa dan bernegara tanpa terganggu oleh faktor luar lainnya. Maka dari itu pemahaman tentang budaya yang melahirkan pertahanan dan keamanan rakyat semesta perlu dipahami kembali atau di rekontruksi kembali kepada pemuda agar kepemimpinannya di masa depan akan terjamin.
Kepemimpinan tidak terlepas dari suatu budaya dan budaya itu dilakukan oleh individu dan kelompok. Terutama dalam kepemimpinan pemuda yang seharusnya pemahaman dan budaya tersebut dipahami oleh pemuda. Peradaban tidak terlepas dari perkembangan dan perkembangan itu terlahir dari kebiasaan dan budaya masyarakat dan jika masyarakat berkembang maka bangsa dan negara pun ikut berkembang.
ADVERTISEMENT
Konkretisasi Kepemimpinan Pemuda Politik sebagai Praktisi Budaya Ipoleksosbudhankamrata disimpulkan dengan mana Pemuda dan kepemimpinan nya menjadikan diri pemuda tersebut sebagai praktisi atau pelaku budaya dari Ipoleksosbudhankamrata untuk melahirkan suatu pembangunan atau perkembangan terhadap bangsa dan negara.
Rekontruksi dari konseptual kepemimpinan pemuda dalam lingkup politik perlu dilakukan agar manifestasi dari pemuda yang memahami konsep mutlak Kepemimpinan menjadikan pemuda yang unggul dalam generasinya dan berdaya saing untuk masa depan.
Oleh : Rival Laosa
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP
Universitas Muhammadiyah Jakarta