news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemuda dengan Paham Politik di Masa Pandemi

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
12 September 2021 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Photo: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Photo: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pemuda sebagai individu yang memiliki karakter dinamis yang di mana arti sebagai pemuda ialah yang bisa memiliki karakter yang bergejolak, optimis walaupun kadang kala belum bisa menahan emosi secara stabil. Dibalik dari hal itu pula selain menjadi agen perubahan, pemuda juga bisa berperan sebagai agent of development atau agen pembangunan dan juga sebagai penerus bangsa serta pemuda sebagai bagian dari kaum intelektual.
ADVERTISEMENT
Pemuda sebagai yang sebagaimana adalah kaum intelektual pada masa nya yang seharusnya bisa berpengaruh dan ikut dalam proses perpolitikan bangsa, pengambilan sikap dalam kritis demi kesejahteraan rakyat, menyuarakan kebenaran dalam keadilan serta melakukan perubahan untuk kebaikan bangsa ke depannya.
Kita ketahui sejak 2019 sampai saat ini 2021 indonesia masih dilanda pandemi covid-19, dalam situasi pandemi ini terdapat banyak problematika bangsa dari birokrasi dalam menangani pandemi sampai situasi berpolitik yang jelas bahwa hal ini masih belum waktunya untuk diagungkan.
Penanganan dalam masyarakat yang banyak menuai kritikan dari berbagai pihak terutama kaum muda, Suara-suara intelektual yang bernalar dari realita yang sebenarnya serta kekecewaan dari dua elemen bangsa yaitu rakyat kepada pemerintah yang kian diterapkan dalam berbagai Gerakan.
ADVERTISEMENT
Pemuda yang sadar akan situasi bangsa yang sedang mengalami pandemi saat ini namun dikecewakan dengan sikap-sikap pemerintah dalam mengambil terapan yang bernada politik padahal sekarang ini rasa manusiawi lah yang dibutuhkan.
Problematika lainnya yang terjadi di tengah pandemi cukup membuat nalar para pemuda sadar bahwa bangsa ini dalam posisi tidak baik. Gerakan formal dari pemuda yang masuk dengan terapan politik pun terjadi di tengah pandemi. Masuk dalam forum untuk menyuarakan suara rakyat dan juga bersuara dari luar forum dengan harap pemerintah mendengarkannya pun dilakukan.
Pemuda sebagai penerus bangsa Indonesia di masa depan yang di mana harus disadarkan efek pandemi ini ke depannya jika tidak ditangani dengan baik. Terus lantas apakah para pemuda harus masuk ke dalam permainan politik yang membingungkan arahnya? Atau seharusnya bisu dan mengikuti alur yang sudah ditentukan?. Semua ini hanya kesadaran dari individu pemuda lah yang bisa menentukan kebenaran yang seharusnya terjadi di tengah pandemi covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Pandemi yang sedang dalam bayang-bayang ke arah endemi pasti akan menimbulkan beberapa problematika dan perubahan dalam sistem kehidupan atau pun sistem perpolitikan. Jadi kita sebagai pemuda dan juga tidak terlepas dari orang-orang dewasa seharusnya mengawal bangsa sampai ke depannya.
Bayangkan jika kita sebagai pemuda yang di mana lebih mengetahui kehidupan masyarakat secara langsung dan secara terus-menerus hidup di tengah masyarakat sekarang ini hanya diam dan memikirkan diri sendiri, akankah bangsa terjamin masa depannya. Tentu tidak jika kita melepas tanggung jawab kita sebagai pemuda dan juga sebagai rakyat Indonesia dalam mengawal bangsa ini ke depannya.
Seperti harapan para pendahulu negara ini yang sudah menitipkan masa depan bangsa ini kepada kita. Seperti perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno yang telah mempercayakan nasib bangsa ini kepada pemuda dengan berkata “Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia.” Serta “Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda.” – Bung Karno.
ADVERTISEMENT
Maka sebagai pemuda dengan sudut pandang politik dalam situasi pandemi ini harus bisa lebih dipertajam lagi entah dalam bentuk Gerakan perubahan atau kesadaran nasionalisme untuk mengawal masa depan bangsa terutamanya mengawal proses politik yang memengaruhi bangsa ini pada masa pandemi serta pada masa yang akan datang.
Oleh : Rival Laosa
Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta
Kader IMM FISIP UMJ