Refleksi Konsep Nation pada Kultur Generasi Organisatoris

Rival Laosa
Political Science Universitas Muhammadiyah Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 7:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rival Laosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber photo: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber photo: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nation atau Nasionalisme pada pemuda generasi penerus bangsa Indonesia memiliki latar belakang yang kuat, terutama dalam konteks organisatoris. Generasi muda sebagai penghubung antara generasi sebelumnya dan generasi setelahnya, memegang peran penting dalam memajukan bangsa dan negara. dalam refleksi nasionalisme pada pemuda generasi penerus bangsa dengan latar belakang organisatoris dapat dilihat dengan berbagai fenomena yang ada pada saat ini. terutama dalam rekaman zaman di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Nasionalisme pemuda generasi penerus bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam konteks organisasi-organisasi yang berfokus pada pembangunan bangsa dan negara. Organisasi-organisasi ini berperan penting dalam mengajarkan nilai-nilai nasionalisme kepada pemuda, seperti kesatuan, persatuan, dan keadilan sosial. Melalui kegiatan-kegiatan organisasi, pemuda diajarkan tentang pentingnya memahami dan menghargai keanekaragaman budaya, serta bagaimana mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Organisasi-organisasi ini juga berperan dalam mengajarkan pemuda tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Melalui kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan workshop, pemuda diajarkan tentang berbagai aspek pembangunan bangsa dan negara, seperti pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Dengan demikian, pemuda diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Kita ketahui Nasionalisme yang ada pada pemuda generasi penerus bangsa Indonesia juga dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan budaya yang ada di Indonesia. Pemuda atau individu organisatoris ini tumbuh di dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan antar warga negara Indonesia. Melalui pendidikan dan pengalaman, pemuda ini memahami dan menghargai keberagaman budaya dan agama di Indonesia, serta bagaimana mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks organisatoris, pemuda generasi penerus bangsa Indonesia juga diajarkan tentang pentingnya kerja sama dan kepemimpinan. Melalui kegiatan-kegiatan organisasi, pemuda diajarkan tentang pentingnya bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, serta bagaimana menjadi pemimpin yang efektif dalam masyarakat. Secara keseluruhan, nasionalisme pada pemuda generasi penerus bangsa Indonesia memiliki latar belakang yang kuat dalam organisatoris. Melalui pendidikan dan pengalaman di dalam organisasi, pemuda ini diajarkan tentang nilai-nilai nasionalisme, pentingnya partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, serta pentingnya kerja sama dan kepemimpinan. Dengan demikian, pemuda ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat, membantu memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Pemuda generasi penerus bangsa Indonesia di organisasi yang ada pada saat ini menunjukkan pola yang kompleks terkait dengan pendekatan pragmatis dan idealis. Pendekatan pragmatis yang dimaksud meliputi kesadaran akan kebutuhan praktis dan realitas sosial ekonomi, sementara pendekatan idealis menekankan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dianggap ideal dan abstrak.
ADVERTISEMENT
Secara pendekatan Pragmatis dengan memahami kesadaran Sosial Ekonomi. Pemuda generasi penerus bangsa sering kali menunjukkan kesadaran yang kuat terhadap kebutuhan sosial ekonomi. Mereka mencari solusi praktis untuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketidaksetaraan sosial. Jika dilihat dari konsep ini maka halnya Pemuda ini juga menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, mencari cara untuk memajukan kondisi sosial ekonomi melalui inovasi dan pengembangan.
Namun jika kita melihat lagi dari segi idealis. Dengan melakukan penghormatan terhadap Identitas Nasional. Dapat dilihat dari berbagai segi kesadaran sosial ekonomi, pemuda seharusnya juga menunjukkan penghormatan yang kuat terhadap identitas nasional. Mereka berusaha untuk mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, serta budaya dan tradisi lokal. konsep ini menunjukkan kesadaran yang kuat terhadap tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa, berusaha untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
Sumber photo: Pixabay.com
Namun secara realita saat ini. nilai penerus generasi bangsa dalam wadah organisasi masih memiliki nilai yang dominan terhadap konsep nilai Konsumtif. Beberapa kecenderungan yang mengikuti pola hidup konsumtif, yang sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai nasionalisme. Tentu hal ini dapat mengurangi kesadaran mereka terhadap kebutuhan sosial ekonomi dan ketidaksetaraan sosial bahkan etika kultur bangsa saat ini. fenomena kurangnya penghormatan terhadap Identitas Nasional sudah jelas terlihat pula. Ada kasus di mana para generasi muda dalam wadah organisasi melupakan identitas nasional mereka, menjadi asing dengan adat, tradisi, dan jati diri bangsa. Hal ini dapat mengurangi kesadaran mereka terhadap pentingnya mempertahankan identitas nasional.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi kekurangan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk meningkatkan pendidikan nasionalisme, memperkuat nilai-nilai nasionalisme, dan mendorong partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan nasional. Sebagaimana harus menjauhi inkonsistensi terhadap implementasi keorganisasian yang ada. Berbicara idealis dan bertingkah pragmatis. Secara retorika seperti idealis namun dalam refleksi sesungguhnya ternyata bersujud pada pragmatisme. Idealis saat mencari kekuasaan untuk kenikmatan individu.