Kiat Menjadi Bagian Dari Support System #UntukPerempuan

Riyardi Arisman
www.riyardiarisman.com for more story
Konten dari Pengguna
17 April 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riyardi Arisman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melihat TVC terbaru Shopee membuat saya berpikir, “Apakah saya bagian dari mereka?”
ADVERTISEMENT
Waktu seakan berjalan mundur, dengan ritme yang lebih cepat, dan tanpa sadar saya sudah berhadapan dengan sebuah layar besar berisi mosaik masa lalu. Saya melihat, sedikit mencari, dan banyak menemukan orang-orang yang dengan susah payah harus saya ingat lagi di pikiran. Long story, yang pada akhirnya saya sadar, saya tak akan jadi seperti saat ini jika tak di kelilingi mereka saat kecil.
Kebebasan berekpresi dan menentukan pilihan sudah diberikan oleh nenek saya sejak kecil, ia tak peduli betapa saya lebih suka di rumah dari pada berpanas-panasan di luar, dan suka mandi hujan di saat anak-anak lain berteduh. Ada tempat di mana saya benci dengan takdir kematian yang terjadi setahun lalu.
ADVERTISEMENT
Semakin dewasa, lingkungan yang menyelimuti saya semakin beragam, tapi seperti yang dikatakan orang bijak, “Hidup adalah pilihan”, dan sekali lagi kebebasan ada di tangan saya. Orang tua saya memberikan kebebasan saya untuk memilih sekolah islam atau sekolah umum meskipun sedari kecil saya sudah sangat didekatkan dengan agama Islam.
Saya memilih sekolah umum untuk melihat dunia yang lebih luas. Sangat luas, sampai tekadang saya lelah, dan tak fokus. Dunia yang nyatanya semakin membuat saya kecil, dan menyadarkan betapa saya hanyalah kepingan, yang mungkin tahun depan kembali menjadi bagian dari mosaik masa lalu, dan kemudian memiliki lingkungan baru untuk tumbuh, serta menambahkan komponen lain selain keluarga menjadi bagian dari support system.
ADVERTISEMENT

Support System #UntukPerempuan?

Mata saya mulai terbuka dengan banyaknya isu yang hadir saat ini, resiko menjadi dewasa, salah satunya isu terhadap perempuan. Loh, kenapa enggak isu terhadap laki-laki?. Sejujurnya, itu juga sebuah pertanyaan yang juga hadir di benak saya, hehe, atau mungkin karena saya baru melihat TVC Shopee terbaru. Kalian sudah melihatnya belum?
Saya tersentil dengan iklan tersebut. Penggambaran yang menarik untuk sebuah dukungan terhadap perempuan. Isu yang diangkat Shopee untuk TVC tsb sangat pas dalam rangka Hari Perempuan Internasional dan mengingat Hari Kartini yang semakin dekat, dan saya yakin efeknya begitu luar biasa mengetuk pintu pemikiran banyak orang.
“Wanita enggak perlu dijudge, mereka perlu disupport”, adalah kalimat yang seharusnya ada di tiap pemiliki media sosial. Kenapa? coba deh kalian lihat betapa banyaknya komen di postingan wanita yang justru lebih menjurus pada hate comment dibandingkan good commnet yang dilakukan oleh sesama wanita. Padahal, kalau dipikir-pikir seharusnya mereka saling support, karena mereka memiliki kesamaan, yaitu sama-sama perempuan, dan tentunya saling mengerti atas permasalahan yang mereka alami.
ADVERTISEMENT
Namun yang harus disadari adalah ‘biarlah yang terjadi di dunia maya untuk dunia maya, dan sadarlah kita hidup di dunia nyata’, kini saatnya perempuan melihat dengan sadar orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti keluarga, teman-teman, sahabat, hingga teman kerja. Mereka adalah orang-orang yang memberikan impact yang nyata, angin segar yang membawa semangat untuk menjalani hari.
Dunia yang semakin luas terkadang memberikan space kita untuk melihat ke ruang lingkup paling kecil, dan paling dekat. Yaitu diri kita sendiri. Malihat sudah kah kita menjadi bagian support system dari teman perempuan kita? Sudah kah kita memberikan dampak positif bagi perempuan di sekitar yang masih merasa diri mereka malu-malu untuk melangkah? Sudah kah kita berada di posisi yang benar?
ADVERTISEMENT

Kiat Menjadi Bagian Support System Untuk Perempuan!

Sebenarnya, saya memang tak ahli dalam memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang kadang diceritakan teman perempuan saya. Tapi setidaknya saya berusaha untuk mengerti, dan berusaha paham akan do and don’t nya ketika berhadapan dengan mereka. Dan satu hal lagi, niat saya untuk menjadi bagian dari support system mereka.
Dan buat kalian, mungkin bisa mengikuti beberapa kiat yang saya lakukan untuk mendukung mereka...
1. Saling menghargai
Sebagai pria, tentu saya lebih banyak tak mengerti hal personal yang perempuan hadapi, tapi saling menghargai adalah pilihan yang saya punya untuk berhadapan dengan mereka. Misalnya, menghargai betapa lamanya mereka kalau belanja, karena ketelitian mereka memang lebih dibandingkan pria.
ADVERTISEMENT
2. Cobalah menjadi pendengar yang baik
Salah satu fungsi kita diberikan telinga dua agar kita lebih banyak mendengar, setuju? Saya sih iya, karena kita memang dituntut untuk menjadi pendengar yang baik, terlebih ketika berhadapan dengan perempuan. Biarlah mereka bercerita sampai selesai terlebih dahulu, jangan dipotong, itu sih tips dari saya, hehe. Jangan mengabaikan mereka, karen aketika kita dipilih menjadi pelabuhan curhat mereka, artinya mereka benar-benar percaya kepada kita.
3. Posisikan diri kita menjadi dirinya
Sebenarnya ini sulit. Sebagai pria, kita tak akan pernah bisa mengerti posisi mereka sepenuhnya, tapi berusaha adalah hal yang pria bisa lakukan, terlebih ketika kita coba mengerti mereka dari keinginannya, misalnya saat lagi ulang tahun, bingung mau ngasih kado apa kita tinggal cek di e-commerce Shoppe yang memberikan banyak pilihan untuk menunjang kebutuhan para perempuan.
ADVERTISEMENT
4. Jujur dalam memberikan kepercayaan
Semakin dewasa saya semakin rasional, melihat sesuai kenyataan. Dan ketika ada teman perempuan saya meminta pendapat, saya akan berkata yang sejujurnya. Semakin dewasa kedua belah pihak memang harusnya sadar akan kenyataan yang terkadang pahit. Cobalah memberikan pandangan yang jujur dan diimbangi dengan solusi yang kita anggap baik untuk mereka.
So, itu sih 4 hal yang saya coba lakukan untuk menjadi support system bagi beberapa perempuan di sekitar saya, dengan menghargai, mendengarkan, mengerti, dan jujur. Kalian punya kiat lain yang belum saya tulis?