Jelajah Pantai-Pantai Eksotik di Lombok dan Gili

Rizka Noviana
A visual thinker, avid dreamer.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2018 21:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizka Noviana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Traveling itu nyandu. Setelah pulang dari satu perjalanan, sudah kepikiran mau jalan kemana lagi. Hobi sekaligus investasi pengalaman ini, terus saya geluti. Buat kebanyakan orang, hobi traveling ini hobi yang tergolong mahal dan menyita waktu. Sebenarnya menurut pengalaman saya, hobi ini tidak mahal kalau kita mempersiapkannya dengan baik, dan pintar mencari tiket pesawat dan hotel murah. Untuk pekerja kantoran seperti saya, sebenarnya yang jadi kendala adalah supaya cuti saya di approve dan hari H nggak ada kerjaan dadakan, hehehe… Karena biasanya saya mengagendakan traveling satu tahun sekali untuk tujuan yang lumayan merogoh kantong.
(Foto: Rizka Noviana)
ADVERTISEMENT
Setelah tahun 2014 saya tersihir dengan keindahan Pulau Samosir yang letaknya di Barat Indonesia, setehun kemudian saya menentukan destinasi ke sebelah Timur indonesia yaitu Lombok. Sebelum saya melakukan perjalanan seperti biasa, “ritual” yang saya lakukan adalah berburu tiket promo, hehehe… saya anaknya promo-an banget ya. Beruntungnya lagi, teman-teman jalan-jalan saya juga tidak pernah lengah dengan informasi-informasi promo untuk liburan. Tidak pernah ketinggalan aplikasi Tiket.com adalah yang paling utama saya tuju, karena dari traveling sebelumnya selalu mendapatkan harga tiket dan hotel dari sana, mulailah perburuan saya mengakses https://www.tiket.com/pesawat untuk mencari tiket pesawat terlebih dahulu. Biasanya saya mendapatkan informasi mengenai promo dari email blast Tiket.com ke alamat email saya. Keuntungan subscribe milis Tiket.com info promo jadi nggak ketinggalan. Setelah selesai berburu tiket pesawat, saya langsung mencari hotel https://www.tiket.com/hotel. Biasanya saya dan teman saya berbagi tugas “memantau” aplikasi Tiket. Namanya rombongan kalau menentukan hotel kadang sering bingungnya, mau stay di mana. Karena banyak pertimbangan lain, seperti dekat atau tidak dengan tempat makan, tempat wisata, aksesnya gimana. Untungnya aplikasi Tiket ini punya sistem yang ramah. Disaat kita memilih hotel langsung ada suggestion tempat menarik disekitar hotel. Jadi kegalauan memilih bisa diminimalisir.
Setelah urusan booking beres, kami semua siap berangkat! Sebelum terbang, biasanya Tiket.com reminder lewat SMS, jadwal terbang dan atau kalau ada info penggantian jadwal terbang. Sesuai schedule, kami bertolak menuju Lombok dengan penerbangan pertama.
ADVERTISEMENT
Perjalanan udara kami tempuh selama 2 jam. Sesampainya di Bandara International Lombok kami dijemput pak supir yang akan mengantar ke tempat-tempat tujuan kami. Saat di bandara kami sempat kebingungan karena langsung disambut dengan kerumunan orang di pintu kedatangan, kami bertanya-tanya di dalam hati, akan ada siapa yaa yang datang? Artis kah? Atau Presiden kah? Salah satu teman kami sempat bertanya kepada pak supir, siapakah sebenarnya yang akan datang ke Lombok? Jawabannya cukup menakjubkan, ternyata mereka hanya ingin melihat pesawat. Menurutnya, warga sekitar memang senang bertamasya ke bandara untuk sekedar melihat pesawat. Saat itu memang Bandara Lombok baru saja pindah, dari sebelumnya berada di Bandara Praya.
Hari pertama di Lombok kami memulai dengan menyantap kuliner khas lombok yaitu nasi balap pucung. Sudah kenyang mengisi perut yang keroncongan saat perjalanan, kami langsung menuju pantai Kuta dan Tanjung Aan. Eits, Lombok juga punya pantai Kuta, lho!bukan hanya Bali yang punya. Ciri khas pantai Kuta di Lombok terdapat pada pasirnya yang seperti butiran merica, benar-benar bertekstur bulat. Pantai Kuta dikelilingi dengan bukit-bukit nan hijau. Disana kami sempatkan untuk duduk dipinggir pantai, mendengarkan musik, berlari-lari di pantai dan minum air kelapa muda. Ah, nikmaaat...
ADVERTISEMENT
Dari pantai Kuta perjalanan kami lanjutkan ke Desa Sade, desa yang sampai saat ini masih didiami oleh Suku Sasak. Suku yang berasal dari Lombok. Penduduk asli Desa Sade berpencaharian sebagai petani dan penenun kain songket. Disana kita juga diperbolehkan untuk mencoba membuat kain songket. Yang tidak kalah menarik adalah rumah adat suku Sasak yaitu balai tani. Lantai yang terbuat dari tanah diolesi dengan kotoran kerbau namun uniknya tidak terasa bau kotoran sama sekali. Dan satu lagi yang tidak kalah unik adalah tradisi pernikahan yang dianut oleh suku Sasak apabila seorang pria ingin meminang perempuan pujaan hatinya, pria tersebut akan menculik pujaan hatinya di malam hari dan memulangkan ke orang tuanya di pagi hari untuk melamarnya. Orang tua si perempuan tidak akan menolak dikarenakan dikhawatirkan tidak akan ada lagi laki-laki yang mau melamarnya dikemudian hari.
(Foto: Rizka Noviana)
ADVERTISEMENT
Selesai berkunjung ke Desa Sade saya dan teman-teman saya tidak mau ketinggalan untuk membeli kain tenun khas Lombok. Tentunya tidak lupa mengabadikan foto-foto dari lokasi yang “instagramable” untuk diposting di akun kami. Perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Senggigi, di Pantai Senggigi kami menemui pantai dibalik tebing dengan tekstur pasir yang gosong. Soal pantai, Lombok ini pantainya selalu memiliki ciri khas tersendiri. Unik-unik!
Hari sudah semakin senja, perjalanan hari ini kami akhiri untuk menuju hotel pertama di sekitar pantai sengigi, yaitu Hotel Sendok. Hotel yang kami pesan dari tiket.com dengan budget backpacker. Tak mau berlama-lama menghabiskan waktu di hotel, kami menghabiskan malam di Senggigi, disepanjang jalan terdapat club, cafe dan pub yang dapat kita kunjungi untuk bercengkrama, sambil merencanakan plan untuk esok hari sambil bersantai-santai dan memposting foto-foto kami ke akun media sosial masing-masing.
ADVERTISEMENT
Esok harinya, pagi-pagi kami sudah bergegas untuk perjalanan terseru berikutnya, menyebrang ke Gili Trawangan, tempat paling hits kalau traveling ke lombok. Sebuah pulau kecil yang eksotis terletak di sebelah barat Pulau Lombok. Untuk menuju kesana kita dapat menggunakan speed boat atau perahu motor. Kesan pertama saat tiba di Gili Trawangan adalah pulau ini keren. Kenapa? karena di Gili nggak boleh sama sekali ada kendaraan bermotor, kendaraannya serba tradisional, menggunakan cidomo (delman) atau sepeda. Rasanya cocok sekali untuk kami yang sehari-hari menghirup udara berpolusi di Jakarta.
Turun dari kapal, kami langsung menuju hotel diantar dengan cidomo. Hotel yang kami pesan berada di bagian tengah pulau Gili Trawangan yaitu Trawangan Oasis. Perjalanan menuju hotel ini, kami harus melewati pemakaman, langsung saya dan teman-teman saling pandang dan sontak nyeletuk hal yang sama, “Kalau malem mau keluar cari makan gimana nih? Hahahaa…”
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan foto-foto dan komentar pengguna di Tiket.com, hotel Terawangan Oasis ini sesuai ekspektasi kami. Pemiliknya orang bule, ramah. Pelayan lain juga ramah. Selain kolam renang, di dekat resepsionis ada perpusatakan kecil, pengunjung diperbolehkan bertukar buku apabila kita membawa buku sendiri dan berminat barter dengan buku yang ada disana.
(Foto: Rizka Noviana)
Sore pertama dimulai dengan menyelusuri Gili dengan mengayuh sepeda yang disediakan oleh hotel, menikmati sunset yang indah dipinggir pantai. Lalu kembali ke hotel sebentar untuk mandi, karena perjalanan siang tadi cukup membuat badan berkeringat. Selesai mebersihkan diri, kami siap menjelajah malam di Gili Trawangan. Pusat keramaian berada di tepi-tepi pantai, sedangkan hotel kami berada di tengah pulau. Kami mengayuh sepeda dengan berbekal lampu senter yang kami ikat di kepala masing-masing. Sebelum berangkat, kami mendiskusikan terlebih dahulu mengenai jalan mana yang akan kami lalui agar tidak melewati pemakaman umum. Yey! akhirnya kami berhasil sampai di pinggir pantai dengan tidak melewati pemakaman umum. Karena meskipun kami jiwa petualang, nggak dipungkiri ngeri juga kami kalau ketemu makhluk halus di Gili. Disana kami mulai berwisata kuliner, makan malam dengan makanan hasil laut yang disajikan fresh dan dimasak langsung.
ADVERTISEMENT
Setelah kenyang menyantap makan malam yang super enak, kami mulai mengunjungi cafe dan pub di pinggir pantai yang rata-rata melantunkan musik reggae. Ikut berjoget atau sekedar minum, menyantap cemilan dan ngobrol, nggak masalah. Benar-benar wisata malam yang asik. Hal lucu yang kami alami di malam itu ketika kami sudah lelah dan ngantuk dan harus kembali ke hotel. Dengan santainya kami mengayuh sepeda, dan tanpa disadari kami berada di pinggir pemakaman, seketika rasa kantuk hilang dan kami mengayuh sepeda dengan lebih cepat. Yang kami khawatirkan saat itu apabila rantai sepeda kami putus tiba-tiba. Lucu ya...
Kami habiskan 3 hari 2 malam berada di Gili Trawangan. Tak hanya di Gili Trawangan kami juga hoping island dengan snorkeling ke 3 spot di Gili, yaitu Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan. Kami disuguhi dengan pemandangan bawah laut yang luar biasa cantik. Untuk melakukan marathon snorkling ini kalian bisa tanya fasilitas hotel.
ADVERTISEMENT
Keseruan kami tak berakhir di hari ke-3. Hari terakhir traveling kami di Lombok dan Gili. Kami kembali menuju pelabuhan bangsal di lombok. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, kini kami menuju sebelah timur Pulau Lombok, Pantai Tangsi. Salah satu pantai terindah yang masih sepi pengunjung, ciri khas pantai tangsi adalah pasirnya berwarna pink. Dari Pantai Tangsi kita bisa mengeksplor pantai-pantai lain yang tidak kalah eksotisnya dengan menyewa perahu seharian penuh. Pantai-pantai lain yang kami kunjungi adalah Pantai Sebui, Pantai Semangkok dan sepanjang hamparan laut kitapun dapat melihat budidaya kerang mutiara terbesar di Asia. Dari atas perahu kita bisa melihat Pulau Sumba dari kejauhan.
(Foto: Rizka Noviana)
ADVERTISEMENT
Selesai sudah perjalanan kami kali ini dengan mengeksplor lombok dari sebelah barat ke Timur, mencicipi pulau-pulau nan eksotis, tidak habis-habis menyanjung keindahan tempat yang kami kunjungi. Ada baiknya datang langsung supaya tidak penasaran untuk merasakan salah satu surga terindah di bumi nusantara milik kita ini.
Semoga Tiket.com sering kasih tiket promo #TiketKemanapun supaya banyak tempat-tempat indah di Indonesia bisa saya datangi!