Ditolak cinta bisa jadi fase tragis dalam hidup manusia, dan para filsuf terlampau sial dalam hal ini. Kisah cinta mereka biasanya berujung pada kegagalan. Menyakitkan, menyedihkan, mengenaskan. Mereka seperti dikutuk untuk terus kecewa begitu mencintai seseorang.
Kutukan itu pula yang menimpa Friedrich Nietzsche saat hidup nomaden di belantara Eropa. Si Pembunuh Tuhan itu dibunuh kewarasannya oleh Lou Andreas-Salomé, yang ia temui di Roma pada 1882.
Salomé merupakan novelis sekaligus ahli psikoanalisis kelahiran Rusia. Para pemikir dan akademisi seperti Henrik Gillot, Paul Rée, Carl Friedrich Andreas, Rainer Maria Rilke, Sigmund Freud, dan tentu saja Nietzsche sama-sama terbuai oleh paras wanita tersebut. Salomé jadi pusat semesta buat pria-pria itu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814