Pekik 'Papua Merdeka' di BEM Uncen, lalu Kapolres dan Dandim Diusir

Konten Media Partner
14 Agustus 2018 13:47 WIB
Pekik 'Papua Merdeka' di BEM Uncen, lalu Kapolres dan Dandim Diusir
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Panitia Ospek Uncen saat berorasi dihadapan Kapolresta Jayapura dan Dandim Jayapura di Kampus Uncen. (Foto IST)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Oknum panitia pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) atau orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) Universitas Cenderawasih (Uncen) mengusir Kapolresta Jayapura dan Dandim 1701/JPR dari halaman Kampus Uncen, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa (14/8)
Selain itu, oknum panitia PKKMB Uncen Jayapura ini juga mengintimidasi dua wartawan saat meliput di Kampus Uncen. Padahal para wartawan ini sebelumnya telah diminta datang atas undangan pihak Rektor Uncen yang akan memberikan keterangan pers terkait persoalan kegiatan PKKMB atau Ospek Uncen Jayapura.
Wartawan Cenderwasih Pos bernama Gamel mengatakan, dirinya diminta untuk tak mengambil gambar oleh salah satu panitia yang menggunakan almamater Uncen. "Di sini tak boleh ambil gambar, tak boleh," ucap Gamel menirukan perkataan panitia yang melarangnya.
ADVERTISEMENT
Wartawan lainnya, Arung dari KabarPapua.co mengaku hal yang sama, yakni panitia melarang mengambil gambar. Bahkan ponselnya sempat diambil oknum panitia yang menggunakan jaket almamater dan menghapus foto-foto yang ada dalam ponsel itu. “Bahkan saya diusir keluar oleh oknum panitia PKKMB,” katanya.
Saat kejadian ini sedang belangsung, di depan Auditorium Uncen ini ada sekelompok mahasisiwa melakukan orasi untuk menolak kehadiran aparat keamanan dalam kegiatan PKKMB atau ospek yang dimaksud.
Sebelum orasi, Ketua BEM Uncen Fery Kombo bersama beberapa anggota BEM lainnya langsung keluar menuju pintu utama Auditorium Uncen dan meneriakkan kalimat Papua merdeka. Teriakan ini hanya beberapa meter dari Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav Urbinas dan Dandim 1701/JPR, Letkol Inf Nova Ismailyanto yang saat itu mengantarkan Rektor Uncen Apolo Sapanfo menuju Gedung Pasca Sarjana.
ADVERTISEMENT
Akibat mendengar teriakan kalimat Papua merdeka inilah Kapolresta Jayapura dan Dandim 1701/JPR langsung berhenti dan menghampiri BEM Uncen. Malah Ketua BEM Uncen, Feri Kombo, menggunakan pengeras suara meminta Kapolres dan Dandim untuk keluar meninggalkan lingkungan kampus.
"Polisi dan TNI punya undang-undang sendiri, jadi silakan pergi. TNI Polri punya waktu 15 menit meninggalkan Uncen," kata Fery Kombo.
Sikap ini langsung direspons Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas, dengan mengatakan dirinya bersama Dandim 1701/JPR memiliki kewajiban mengawasi karena banyak informasi aktivitas PKKMB ini dilakukan tak sesuai aturan. "Kalau Anda mau bertanggung jawab silakan lanjutkan, tapi saya tak akan tinggal diam," tegas Gustav.
Polisi sendiri akhirnya hadir dalam pembukaan PKKMB atau ospek di Uncen Jayapura ini lantaran ada beberapa aturan panitia yang diterapkan ke mahasiswa baru dianggap tak sesuai standar operasional Uncen dan hal itu diakui sendiri Rektor Uncen Jayapura, Apolo Safanpo. Setelah menjelaskan ini Kapolres dan Dandim meninggalkan lokasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di media sosial beredar foto selebaran mencantumkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi mahasiswa baru dalam mengikuti ospek di Uncen. Misalnya mereka diharuskan menggunakan gelang bermotif Bendera Bintang Kejora (Bintang Fajar).
Selain itu juga, para mahasiswa baru Uncen ini diminta membawa papan nama berukuran 30 X 20 centimeter yang bertuliskan identitas diri mereka ditambah kata “Referendum” di bagian bawahnya. Bahkan juga sebelumnya beredar video yel-yel mahasiswa diduga meneriakkan Papua merdeka. (Fitus/Katharina)