Selamat Ulang Tahun

Rizki Gaga
Wartawan Tempo 2011 - 2016, Redaktur kumparan 2016 - sekarang. Orang Bandung lulusan Jurnalistik Unpad.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2021 23:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Gaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PERHATIAN: Deskripsi pada tulisan ini bukan upaya pemerkosaan.
***
Kami menyebutnya dengan istilah "Gesek."
ADVERTISEMENT
Teknisnya adalah begini: Kamu lelaki seorang diri akan dikelilingi minimal 4 lelaki lain. Itu minimal, maksimalnya mungkin bisa 10 atau belasan lelaki.
Mereka para lelaki itu akan memegang tanganmu, kakimu, dan kalau perlu punggungmu. Semakin kamu meronta-ronta semakin kuat jadinya mereka.
Kakimu akan dilebarkan sehingga selangkanganmu akan jadi "yang terdepan". Mereka yang mengangkatmu akan berlari lalu menabrakkan selangkanganmu tadi ke tiang bendera di tengah-tengah lapangan upacara.
Bukan hanya ditabrakkan, tapi juga digesek-gesekkan. "EEAAA! EEAAA!" kira-kira begitu sorak-sorai yang ada.
Setelahnya, mereka terpingkal-pingkal melihatmu (di)jatuh(kan) ke tanah dan terkulai tanpa daya. Bila celanamu sobek di bagian selangkangan, artinya itu bonus. Terima saja nasibmu.
Entah dari mana budaya sialan itu berasal, yang jelas begitulah "kado wajib" bagi laki-laki yang berulang tahun di SMA saya.
ADVERTISEMENT
Bila kamu bukan pelari cepat atau tidak berbadan besar, lupakan upaya-upaya menghindari "pergesekan". Pasrah saja ketika tiba-tiba banyak teman berada di sekelilingmu memasang wajah polos padahal siap-siap menyerbu.
Ketika itu rasanya lebih baik bolos sekolah dengan berpura-pura sakit lalu berharap esok teman-temanmu akan lupa ulang tahunmu. Tapi kok kalau dipikir-pikir sekarang, ulah barbar begitu ternyata berkesan.
Entah apakah anak-anak SMA zaman sekarang begitu juga, yang jelas masa-masa SMA saya sudah lewat 16-17-18 tahun lalu—ketika uang koin masih bisa dipakai untuk menelepon.
Selepas SMA, tradisi gesek-menggesek ulang tahun di pertemanan saya berangsur-angsur hilang, berganti menjadi perayaan resmi dengan kue, nyanyian, makanan, minuman, meski sesekali masih main siram-siraman.
Mungkin gara-gara menua, imajinasi ulang tahun waktu muda hanya terbayangkan tanpa terlakukan, menjadi pesta yang dengan sengaja tidak dirayakan. Entah apapun yang jadi alasan, yang penting jangan lupa mendoakan.
ADVERTISEMENT
*
PERHATIAN (2): Tulisan ini untukmu, kumkum, yang berulang tahun 17 Januari 2021. Semoga panjang umur!
(Image by Free-Photos from Pixabay)