Mengenal Burnout: Tanda-tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

rnurhaliza432
mahasiswa institute telkom purwokerto
Konten dari Pengguna
26 Januari 2023 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rnurhaliza432 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi burnout. Foto: Grustock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burnout. Foto: Grustock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam keseharian kita, hidup tentu dipenuhi dengan aktivitas seperti bekerja, kuliah, atau bersekolah, dan lain-lain. Akan tetapi, pada suatu titik kita pasti pernah merasa lelah.
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah kalian merasa sangat lelah sampai rasanya tidak lagi memiliki minat dan motivasi untuk melakukan aktivitas pekerjaan atau sekolah? Jika jawabannya iya, mungkin saja kalian mengalami yang dinamakan burnout.
Burnout banyak dialami oleh tenaga kesehatan, pendidik, pekerja kantoran, dan juga mahasiswa. Karena dikaitkan dengan beban yang berat dan banyaknya aktivitas pekerjaan atau perkuliahan.
Makna dari burnout sendiri adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan juga mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Saat stres berlanjut, kita mulai hilang minat dan motivasi untuk beraktivitas. Sehingga, hal tersebut akan mengurangi produktivitas, bahkan menguras energi kita.

Tanda-tanda burnout

Setelah mengenal pengertian dari burnout, mungkin kamu perlu mengetahui tanda-tanda apa saja yang dapat dirasakan jika kamu mengalami burnout. Berikut adalah beberapa tanda-tandanya, yaitu;
ADVERTISEMENT
1. Merasa sangat lelah dan tidak bertenaga setiap saat;
2. Sering merasa sakit kepala dan pegal;
3. Perubahan pola makan dan tidur;
4. Kehilangan motivasi untuk melakukan apa pun;
5. Menghindari tanggung jawab dan terus menunda pekerjaan;
6. Lebih sensitif.

Penyebab terjadinya burnout

Ilustrasi burnout. Foto: Shutterstock
Mungkin siapa pun yang pernah atau sedang merasakan tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, akan merasa penasaran perihal apa sebetulnya yang dapat menyebabkan terjadinya burnout. Nah, berikut adalah beberapa penyebabnya, yaitu;
1. Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk belajar sampai tidak punya waktu untuk beristirahat dan bersosialisasi;
2. Merasa tidak memiliki kontrol akan pekerjaan atau kegiatan pembelajaran;
3. Kurangnya penghargaan atas hasil yang baik;
4. Melakukan aktivitas yang monoton secara terus menerus;
ADVERTISEMENT
5. Kurangnya hubungan suportif dan personal;
6. Kurang tidur;
7. Kecenderungan untuk bersikap perfeksionis;
8. Bekerja atau belajar di bawah tekanan secara berkepanjangan.

Cara mengatasi burnout

Hal pertama yang dapat kita lakukan untuk mengatasi burnout adalah dengan mencari dukungan dari orang terdekat. Kontak sosial adalah salah satu cara yang cukup ampuh untuk mengurangi stres. Berbicara dengan pendengar yang baik mampu mengurangi beban yang terasa berat dalam diri kita.
Langkah selanjutnya yang dapat diambil adalah melakukan reframing atau mengubah cara pikir kita. Jika pekerjaan atau perkuliahan terasa sangat berat dan tidak menyenangkan, maka cobalah untuk mengganti fokus kita ke bagian lain yang sekiranya menyenangkan dari aktivitas tersebut. Misalnya seperti, dampak positif dari pekerjaan yang kita lakukan atau mungkin sekadar bertemu teman atau orang yang kita sukai di kampus.
ADVERTISEMENT
Burnout juga bisa disebabkan oleh kurangnya istirahat dan waktu untuk bersenang-senang. Jika benar begitu, mungkin saatnya kamu meluangkan waktu untuk healing. Untuk kamu yang menyukai traveling, ini saatnya untuk mengambil waktu santai pada waktu weekend hanya untuk mencari tempat yang menenangkan di luar kota.
Tetapi, healing tidak selalu berkaitan dengan travelling, healing juga dapat berupa hal yang sederhana. Misalnya, hanya dengan melakukan hobi kita yang telah lama terabaikan atau dapat juga dengan melakukan olahraga yang mudah.
Ilustrasi self healing. Foto: U__Photo/Shutterstock
Olahraga akan memicu produksi hormon endorfin yang akan membuat kita merasa lebih bahagia, rileks dan mengurangi stres. Bentuk healing lainnya yang dapat kita lakukan adalah dengan memiliki tidur yang berkualitas. Tidur memungkinkan otak dan juga tubuh kita untuk beristirahat. Dengan memiliki tidur di waktu malam hari, membuat kita dapat mengatasi stres yang kita alami pada hari itu dengan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Menjalani hidup memang tidak mudah, terdapat begitu banyak hal yang harus kita lakukan dalam waktu yang terbatas. Untuk itu mari kita menarik napas lebih dalam, menepuk pundak yang sudah lelah sambil terus berjalan maju. Dan mengingat bahwa sesekali kita butuh istirahat, juga bersenang-senang untuk dapat merasa bugar kembali dalam menjalani aktivitas sehari-hari.