Konten dari Pengguna
Orangtua, Budaya, dan Teknologi: Mengasah Pikiran Anak Lewat Cerita
26 Oktober 2025 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kiriman Pengguna
Orangtua, Budaya, dan Teknologi: Mengasah Pikiran Anak Lewat Cerita
Kegiatan dosen UAI di PAUD Bina Bangsa melatih 12 orangtua membuat buku cerita budaya Betawi lewat Canva. Hasilnya empat buku tentang permainan dan makanan khas yang menumbuhkan cara berpikir anak.Rohita
Tulisan dari Rohita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memperkuat peran orangtua sebagai pendamping belajar anak di rumah, dosen dari Universitas Al Azhar Indonesia mengadakan kegiatan pemberdayaan orangtua dalam pembuatan media pembelajaran kognitif berbasis budaya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga BKB PAUD Bina Bangsa, Jakarta Selatan, dan diikuti oleh 12 orangtua wali murid.

Melalui pelatihan ini, para peserta diajak untuk mengenal kembali budaya Betawi dan menuangkannya ke dalam bentuk buku cerita anak digital menggunakan aplikasi Canva. Kegiatan ini diselenggarakan oleh dosen dari tiga program studi, yaitu PGPAUD, Psikologi, dan Ilmu Komunikasi, yang berkolaborasi untuk memperkuat keterampilan kreatif serta pemahaman budaya para orangtua.
ADVERTISEMENT
Hasil dari kegiatan ini sangat membanggakan. Para peserta berhasil menciptakan empat buku cerita anak bertema budaya Betawi, dengan topik permainan tradisional petak umpet dan ular naga, serta makanan khas gado-gado dan kue ape. Setiap buku tidak hanya menampilkan ilustrasi menarik, tetapi juga dilengkapi dengan pertanyaan yang mendorong anak berpikir simbolis, logis, dan mampu memecahkan masalah sederhana.
Meskipun sebagian peserta sempat merasa kesulitan di awal karena baru pertama kali menggunakan Canva, proses pendampingan yang dilakukan secara intensif membuat kegiatan berjalan menyenangkan. Banyak peserta mengaku bahwa kegiatan ini bukan hanya menambah keterampilan digital, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah sendiri.
Menurut tim pelaksana, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi jembatan pelestarian budaya lokal sekaligus sarana stimulasi perkembangan kognitif anak usia dini. Melalui buku cerita yang dibuat sendiri oleh orangtua, anak-anak dapat belajar mengenal nilai budaya dengan cara yang menyenangkan dan kontekstual.
ADVERTISEMENT
Ke depan, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan, tidak hanya di lingkungan PAUD Bina Bangsa, tetapi juga di lembaga PAUD lainnya. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi lintas disiplin, pemberdayaan orangtua berbasis budaya lokal dapat menjadi gerakan edukatif yang memperkaya dunia pembelajaran anak Indonesia.
Penulis: Rohita

