news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memahami Nilai Karakter Integritas

Rohmatulloh
Bergiat di Komunitas Sekolah Sadar Energi
Konten dari Pengguna
20 Mei 2020 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohmatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika ada orang lain mengatakan anda berintegritas!, maka sebenarnya apa yang kita pahami? Pasti kebanyakan dari kita memahaminya dengan sesuatu yang bernilai baik yang ada dalam diri kita. Apakah memang benar pengertiannya seperti itu?.
ADVERTISEMENT
Mari ikuti pengertian umumnya dari kamus. Integritas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Merriam-Webster Dictionary, integrity (integritas) berasal dari integer (Latin) yang artinya keseluruhan. Integritas adalah kepatuhan terhadap kode nilai moral atau artistik (tidak dapat disuap); kondisi yang tidak terganggu; kualitas atau keadaan lengkap atau tidak terbagi. Dari dua pengertian ini, terkonfirmasi bahwa integritas mencerminkan sesuatu yang baik, utuh atau paripurna dan tidak cacat.
Masih menurut Merriam-Webster Dictionary dijelaskan juga sinonim integritas adalah karakter, kesopanan, kebaikan, kejujuran, moralitas, kebenaran, kebajikan. Dari sini lebih jelas lagi bahwa integritas merupakan segala sesuatu yang bernilai baik.
ADVERTISEMENT
Cukup sampai disini dahulu pembahasan pengertian integritas. Selanjutnya berdasarkan buku Konsep dan Pedoman PPK terdapat beberapa subnilai yang harus orang tua tanamkan pada anak untuk jenjang pendidikan dasar, yaitu kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Subnilai ini sudah jelas sekali dan penerapannya dalam menyelesaikan pelajaran dari sekolah dan kegiatan rutin dan harian di rumah yang sudah disampaikan pada artikel sebelumnya terkait dengan nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, dan gotong royong. Oleh karena itu kelima nilai karakter utama PPK tidak bisa dipisahkan dalam penerapannya karena menjadi satu kesatuan atau integratif.
Ketika anak menyelesaikan pelajaran sekolah di rumah dari gurunya, maka orangtua dapat langsung menanamkan nilai karakter integritas misalnya dengan selalu menamankan bahwa anak kita bisa menyelesaikan sendiri hingga selesai dengan memanfaatkan sumber belajar dan jangan menyontek. Apa yang telah berhasil dikerjakan anak berikan penguatan bahwa itu adalah yang terbaik. Ini salah satu bentuk penerapan tanggung jawab dan kejujuran.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dalam melibatkan anak pada kegiatan harian di rumah, orang tua dapat membuat pembagian tugasnya antara sesama anggota keluarga secara demokratis yang melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Kegiatan yang sudah dipilih untuk dikerjakannya sesuai dengan kesanggupannya dan tentu saja kegiatan apa yang akan dikerjakan orang tua juga. Kesepakatan bersama atau norma ini yang menjadi panduan untuk ditaati bersama.
Ilustrasi kerja bersama sesuai kesepakatan pembagian tugas dari buku pelajaran sekolah (Dok. pribadi)
Penanaman nilai karakter integritas ini kelihatannya mudah tapi dalam penerapannya memerlukan usaha yang sungguh-sungguh khususnya keteladanan dari orang tua sebagai role model. Biasanya jika orang tua melanggar anak akan cepat sekali memberikan protes. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam penerapannya. Wallahua'lam.