Gelombang PHK akibat resesi menghantui pekerja di Jawa Barat

Rolip Saptamaji
Founder Poligrabs Infographic
Konten dari Pengguna
24 November 2022 16:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rolip Saptamaji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demo Buruh, Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Demo Buruh, Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pekerja di Jawa Barat dihadapkan oleh kerentanan jaminan pekerjaa menghadapi isu resesi global yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023 nanti menjadi isu yang paling hangat untuk dibahas di penghujung tahun 2022. Argumentasi tentang resesi saling bertabrakan mulai dari para ahli ekonomi, akademisi, pemerintah hingga para pemengaruh di media sosial. Namun, di balik hangatnya perdebatan ini ada gelombang pemutusan hubungan kerja yang melanda kawasan industri yang menciptakan kerentanan bagi para pekerja.
ADVERTISEMENT
Gelombang pemutusan hubungan kerja di penghujung tahun 2022 ini terjadi di Jawa Barat, terutama pada sektor manufaktur tekstil dan persepatuan. Pada akhir oktober lalu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jabar menyebutkan bahwa jumlah pemutusan hubungan kerja di sektor ini mencapai 79.000 orang dan akan terus bertambah.

Ancaman Resesi 2023

Selain itu, para ahli juga mengingatkan bahwa kondisi penyebab resesi 2023 nanti lebih kompleks dari resesi sebelumnya. Resesi global 2023 diperkirakan adalah dampak dari terganggunya rantai pasok global (supply chain) yang diawali oleh pandemi COVID-19 dilanjutkan dengan perang Rusia-Ukraina dan meningkatnya tensi perang dagang antar negara. Hasilnya, krisis rantai pasok tidak dapat dihindari terutama pada sektor energi dan pangan. Lembaga moneter Dunia (IMF) juga memperkirakan inflasi global tahun ini dapat mencapai 8,8% sehingga dampak resesi global kemungkinan akan terus meluas ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Jika dilihat dari komposisi nilai ekspor di Indonesia, Jawa Barat memang memberikan kontribusi yang sangat tinggi. Badan Pusat statistik (BPS) melaporkan bahwa dari total nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-April 2022 yang sebesar US$93,47 Miliar, Jawa barat menyumbangkan sejumlah US$13,02 miliar atau setara dengan 13,94% dari total ekspor nasional. Angka tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, terutama dalam pemenuhan permintaan kuota ekspor.
Ketua Advokasi APINDO Indonesia juga menyatakan bahwa dampak resesi global akan terus meluas dari sektor tekstil dan persepatuan ke sektor lainnya seperti sektor otomotif yang mengalami penurunan permintaan sebesar 10% dan sektor makanan dan minuman yang berhadapan dengan cukai minuman berpemanis yang akan diterapkan pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ketenagakerjaan Jawa Barat terutama pada sektor manufaktur sangat rentan pada perubahan permintaan kuota ekspor. Kondisi ini mengharuskan Jawa Barat untuk menanggapi kemungkinan resesi global 2023 secara serius terutama untuk melindungi pekerja sektor manufaktur di Jawa Barat yang terdampak resesi dari pemutusan hubungan kerja dan meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan.
ADVERTISEMENT

Jawa Barat merespon kemungkinan resesi

Menanggapi kemungkinan resesi global 2023, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil masih merespon secara optimis. Menurutnya, resesi perlu dipahami lebih jelas sebagai periode penurunan roda ekonomi yang ditandai oleh melemahnya produk domestik bruto selama dua kuartal berturut turut. Jika melihat dari hal ini, Jawa Barat optimis mampu menghadapi kemungkinan resesi karena pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terus membaik setelah pandemi yang dibuktikan oleh laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Kuartal ketiga (Q3) 2022 yang terus meningkat.
Paparan Gubernur Jawa Barat, West Java Economic Outlook 2023
Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 lalu juga sudah pernah menghasilkan gelombang pemutusan hubungan kerja yang sangat besar pada sektor manufaktur di Jawa Barat. Sehingga, strategi yang sama dapat diterapkan sambil menerapkan strategi baru yang menjawab persoalan aktual ketenagakerjaan. Upaya ini akan dikombinasikan oleh pemerintah Jawa Barat dengan mengembangkan tujuh potensi ekonomi di Jawa Barat dengan lebih serius.
Paparan Gubernur Jawa Barat, West Java Economic Outlook 2023
Selain kebijakan strategis, kebijakan taktis seperti bantuan langsung tunai dan subsidi juga terus diupayakan untuk merespon kemungkinan resesi 2023. Kebijakan tersebut diantaranya dilakukan dengan subsidi biaya logistik untuk menekan peningkatan harga pangan, operasi pasar bahan pangan, optimalisasi pusat distribusi pangan dan menjaga stabilitas biaya transportasi. Rangkaian kebijakan tersebut dianggap mampu meredakan dampak resesi yang akan terjadi pada tahun 2023 nanti.
ADVERTISEMENT

Menjawab Resiko Gelombang PHK di Jawa Barat

Optimisme dan respon dari Pemerintah Jawa Barat menjadi angin segar yang menenangkan di tengah ancaman resesi 2023. Sayangnya, keduanya belum memberikan jawaban yang memadai bagi kerentanan pekerja di Jawa Barat terhadap dampak resesi global. Gelombang pemutusan hubungan kerja yang kemungkinan tidak dapat dihindari, belum direspon dengan mitigasi yang baik melainkan lebih berorientasi pada dampak setelah pemutusan hubungan kerja seperti stabilitas harga pangan dan cash transfer policy.
Keterbatasan wewenang Pemerintah Provinsi dalam merespon isu ketenagakerjaan memang menjadi kendala bagi campur tangan Pemerintah Provinsi terhadap isu ini. Meskipun begitu, banyak ruang dialogis yang dapat dimanfaatkan untuk melahirkan rencana mitigasi yang lebih berpihak pada pekerja. Diantaranya adalah dengan kolaborasi antar sektor melalui lembaga tripartit dan koordinasi dengan pemerintah pusat yang berwenang.
ADVERTISEMENT
Dalam merespon kerentanan pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja akibat resesi global, pemerintah Jawa Barat perlu melakukan hal-hal berikut sebagai upaya mitigasi

Simpulan

Menanggapi kemungkinan resesi 2023, Jawa Barat perlu bersiap-siap menghadapi lonjakan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Solusi strategis seperti meningkatkan investasi dan pengembangan sektor baru memang cukup baik, namun solusi ini membutuhkan jangka waktu proses yang cukup panjang untuk dapat dijadikan solusi. Oleh karena itu, peran jejaring pengaman sosial perlu dioptimalkan dan terus dievaluasi sebagai upaya mitigasi.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tidak ada negara yang dapat lolos dari perlambatan ekonomi yang mungkin terjadi pada tahun 2023, terutama jika kondisi geopolitik semakin memburuk. Terdampaknya Jawa Barat dapat dilihat sebagai ancaman sekaligus peluang karena kondisi ini menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Barat memiliki integrasi yang kuat dengan ekonomi global.

Sumber

https://theconversation.com/pakar-menjawab-apa-beda-krisis-2008-dan-resesi-global-kini-192582
https://theconversation.com/pakar-menjawab-4-dampak-resesi-global-yang-akan-dirasakan-masyarakat-dan-bagaimana-menghadapinya-192575
https://theconversation.com/pakar-menjawab-apa-yang-akan-terjadi-ketika-harga-barang-barang-kebutuhan-naik-180968
https://theconversation.com/puluhan-juta-pekerja-informal-membutuhkan-kepastian-jaminan-sosial-179305
https://theconversation.com/jaring-pengaman-yang-berlubang-lemahnya-jaminan-sosial-tenaga-kerja-di-indonesia-179462
https://theconversation.com/4-langkah-antisipasi-phk-akibat-pandemi-covid-19-dari-segi-hukum-135471
https://www.theiconomics.com/icon-opinion/mengukur-resesi-ekonomi-2023/
https://news.ddtc.co.id/muncul-fenomena-phk-di-sektor-padat-karya-kemnaker-siapkan-strategi-43145
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221109122827-4-386350/bocoran-dari-pengusaha-gelombang-phk-bisa-lanjut-ke-2023
https://politik.rmol.id/read/2022/10/13/550660/ancaman-resesi-global-mpr-wanti-wanti-pemerintah-waspadai-gelombang-phk-massal
https://www.idntimes.com/news/indonesia/rivera-jesica/phk-di-jabar-tembus-500-ribu-menko-pmk-sebut-kemiskinan-meningkat
https://jabar.inews.id/berita/phk-di-jabar-tembus-79000-orang-karyawan-tekstil-paling-banyak-dikurangi