Konten digital, ujung tombak bisnis di masa pandemic

Rolip Saptamaji
Founder Poligrabs Infographic
Konten dari Pengguna
4 Mei 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rolip Saptamaji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama masa pandemic covid-19 ini, berbagai bisnis yang terdampak covid-19 mulai beradaptasi dengan melakukan migrasi ke saluran digital. Penguatan saluran ini dilakukan dengan membuat marketplace sendiri, menggunakan penyedia marketplace/eCommerce, ataupun melalui media sosial. Namun, sebagaimana yang terjadi pada marketing konvensional, calon konsumen tidak mungkin datang dengan sendirinya tanpa upaya pemasar untuk menampilkan sesuatu yang menarik perhatian konsumen.
ADVERTISEMENT
Perlu kita ketahui, bahwa pandemic selain mengubah perilaku konsumen dari bergerak menjadi terisolasi, pandemic juga mengubah prioritas kebutuhan konsumen. Pembelian barang-barang yang non esensial akan jauh merosot ketimbang barang-barang esensial seperti makanan, bahan makanan, alat perawatan diri, alat kesehatam dan obat-obatan. Begitu juga dengan jasa yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan primer. Sementara, banyak bisnis yang beroperasi di wilayah kebutuhan yang non esensial. Namun, tentunya pelaku bisnis lebih sensitive mengenai perubahan perilaku ini dengan mengganti produk atau jasa yang tidak esensial menjadi esensial. Seperti Martha Tilaar yang kini juga memproduksi hand sanitizer.
Pada kondisi inilah konten digital sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis untuk mengkomunikasikan Kembali produk/jasanya, mulai dari varian, keunggulannya, hingga kemudahannya untuk menjawab kebutuhan di masa pandemi. Pada masa perpindahan ini, hal yang paling penting adalah edukasi layanan pada calon konsumen. Oleh karena itu, pendekatan hard selling seperti “Diskon besar-besaran”, “Beli sekarang juga” dan kalimat ajakan lainnya yang menekankan urgensi pembelian menjadi kurang efektif.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan terbatasnya aktifitas calon konsumen di luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain, mereka memiliki waktu yang lebih Panjang untuk menerima dan memvalidasi informasi, hal ini juga menambah waktu pertimbangan konsumen untuk membeli. Oleh karena itu, selain mencuri perhatian lewat harga, pemasar juga perlu meyakinkan Kembali konsumen untuk membeli dengan pendekatan yang lebih persuasive, edukatif dan menawarkan kemudahan layanan pengiriman.
Dalam kategori informasi, pemasar memerlukan konten digital yang memiliki kemampuan tambahan selain menampilkan visual candy seperti promosi hard selling. Pemasar memerlukan konten digital yang mampu memuat banyak informasi sekaligus. Konten digital seperti ini dapat ditemukan dalam pendekatan desain editorial seperti infografis dan video eksplainer.
Oleh karena itu, konten digital memiliki peran yang sangat penting sebagai ujung tombak bisnis di masa pandemic ini. Pemasar juga perlu memahami lebih dalam mengenai jenis dan tujuan penggunaan konten digital pada saluran digitalnya. Penggunaan konten yang mampu memuat banyak informasi sekaligus menarik perhatian secara visual maupun audiovisual dapat menjadi pilihan tepat untuk mengenalkan Kembali produk/layanan bagi para calon konsumen di masa pandemic.
ADVERTISEMENT