Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Ridwan Kamil di WJDS 2022 dan Bagaimana AI Mendorong Transformasi Digital
Konten dari Pengguna
22 Desember 2022 18:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Rolip Saptamaji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, menggunakan bantuan kecerdasan buatan chatbot AI chatGPT dari openAI untuk menulis pidato dan menyampaikannya sebagai pidatonya di WJDS-IFES 2022 hari ini di Sumedang, Jawa Barat . Eksperimen ini menunjukkan potensi AI untuk mendukung pelayanan publik pemerintah dalam beberapa cara, termasuk dalam membantu penulisan naskah pidato dan memantik ide baru dalam pemecahan masalah atau sekedar memecah kebuntuan. Pidato ringkas ini tentunya mengejutkan banyak pihak di lingkungan audiens yang didominasi oleh kalangan pemerintahan dan cenderung belum banyak tertarik oleh perkmbangan teknologi kecerdasan buatan tersebut.
Saat ini, tren kecerdasan buatan semakin meluas baik dalam segi penggunaan maupun pengembangan. Dalam hal ini, pemerintah tidak dapat lagi pasif meresponnya karena pengembangan kecerdasan merupakan secara global telah menjadi kenyataan yang tidak dapat dihindari. Persoalannya adalah, terkadang pemerintah masih meraba-raba tentang bagaimana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu kerja-kerja pemerintahan, khususnya pada bidang pelayanan publik.
ADVERTISEMENT
Potensi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam Pemerintahan
Salah satu manfaat utama AI dalam pemerintahan adalah kemampuannya memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Hal ini dapat membantu pemerintah seperti Jawa Barat membuat keputusan yang lebih tepat dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menganalisis data tentang pola lalu lintas, tingkat kejahatan, atau demografi populasi untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat menginformasikan pembuatan kebijakan dan alokasi sumber daya.
Keuntungan potensial lain dari AI adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas dan proses tertentu, membebaskan pegawai pemerintah untuk fokus pada tugas tingkat tinggi yang membutuhkan penilaian dan kreativitas manusia. Mencakup hal-hal seperti mengotomatiskan pemrosesan dokumen atau menangani pertanyaan rutin pelanggan, memungkinkan karyawan untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks atau sensitif.
ADVERTISEMENT
AI juga dapat membantu pemerintah meningkatkan pemberian layanan mereka kepada warga dengan menyediakan saluran yang lebih nyaman dan dapat diakses untuk mengakses informasi dan layanan. Misalnya, chatbot AI dapat digunakan untuk memberikan tanggapan instan terhadap pertanyaan umum pelanggan atau untuk memandu pengguna melalui proses yang rumit, seperti mengajukan permohonan untuk keuntungan pemerintah atau mendapatkan izin.
Untuk memanfaatkan manfaat AI dalam pelayanan publik pemerintah, penting bagi ASN untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara efektif dengan teknologi ini. Ini mungkin termasuk mempelajari cara menggunakan dan mengelola alat AI, serta memahami cara menafsirkan dan menggunakan data yang dihasilkan oleh alat ini. Penting juga bagi ASN untuk mengetahui pertimbangan etis seputar penggunaan AI, untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan transparan.
Kecerdasan buatan (AI) sebagai tantangan transformasi masa depan
Secara keseluruhan, penggunaan AI dalam pelayanan publik pemerintah, seperti yang ditunjukkan oleh Gubernur Ridwan Kamil di Jawa Barat, berpotensi membawa peningkatan efisiensi, efektivitas, dan aksesibilitas yang signifikan. Dengan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan teknologi ini, ASN dapat membantu memastikan bahwa pemerintah mereka berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh transformasi digital.
ADVERTISEMENT