Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Bekal Menyambut Era Baru Society 5.0

Rona Andini Putri
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Konten dari Pengguna
17 April 2022 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rona Andini Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kredit: penulis
zoom-in-whitePerbesar
kredit: penulis
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat negara-negara dunia tak terkecuali Indonesia akan menyambut era baru Society 5.0. Nah, apa sih perbedaan era baru Society 5.0 dengan era Revolusi Industri 4.0?
ADVERTISEMENT
Era Society 5.0 adalah konsep yang memfokuskan teknologi informasi dan big data pada seluruh aktivitas manusia. Berbeda dari Revolusi Industri 4.0 yang menekankan pada bidang bisnis saja, Society 5.0 memperluas kegunaan dan manfaat dari kemajuan teknologi untuk mempermudah kebutuhan manusia pada berbagai bidang. Sehingga, pada era ini manusia menjadi fokus utama.
Era digital yang sudah kita rasakan sekarang ini dapat memberikan gambaran yang cukup luas terhadap dampak positif maupun dampak negatif yang akan kita hadapi pada era Society 5.0. Salah satu dampak positif bagi peserta didik yang akan memimpin bangsa di era Society 5.0 adalah banyaknya kompetensi yang dituntut dalam meningkatkan kualitas individu seperti leadership, digital literacy, komunikasi, emotional intelligence, entrepreneurship, global citizenship, problem solving, dan team work (Ely Nastiti dan Abdu, 2020). Namun, era teknologi digital juga menjadi sumber dari berbagai masalah seperti kejahatan cyber, penyebaran informasi hoax, konten negatif, konten ilegal, dan masih banyak lagi. Lalu, bekal apakah yang dapat dipersiapkan untuk menyambut era baru ini?
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak dahulu ialah penyelenggaraan mata pelajaran wajib Pendidikan Kewarganegaraan pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi bertujuan untuk membentuk karakter bangsa yang baik dan cerdas berdasarkan nilai-nilai Pancasila serta mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang demokratis dan memiliki nilai patriotisme.
Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia, dan karakter-karakternya tercermin di dalam sila-silanya, yaitu:
Nilai-nilai pancasila di atas sejatinya dapat beradaptasi dalam berbagai perkembangan zaman. Sehingga, pada dasarnya kita dapat menghadapi perkembangan zaman baik pada era Revolusi Industri 4.0, era Society 5.0 maupun era-era selanjutnya selama nilai-nilai pancasila dapat kita serap dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran para dosen yang harus mampu kreatif dan inovatif di dalam proses pembelajarannya menyesuaikan kemajuan teknologi yang akan dihadapi para peserta didiknya. Strategi seorang dosen harus mampu mendorong peserta didik untuk memanfaatkan kemajuan teknologi secara maksimal untuk hal-hal yang positif.