Fakta Geologis Menarik Gunung Banda Api

Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api)
Mempercepat Edukasi Vulkanologi di Indonesia - Master Student of Geology Engineering (UGM) - Bachelor of Geography Education (UNY) - SMA N 1 Martapura - Indonesia
Konten dari Pengguna
24 April 2021 19:27 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roni Marudut Situmorang (Geologi Gunung Api) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Selamat Hari Buku Sedunia Sobat Gunung!

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepulauan Banda terkenal sebagai daerah produsen tunggal buah pala, Kepulauan Banda sebelum abad ke-15 sudah terkenal di dunia internasional. Kontak awal terjadi dengan bangsa-bangsa Asia, seperti para pelaut dan pedagang Melayu, Cina, India dan Arab. Orang-orang Banda selain menjual pala dan fulinya (bunga pala yang dikeringkan), juga ikut serta dalam pelayaran perdagangan buah pala sampai ke Malaka, tempat di mana berkumpul berbagai armada dagang.
Citra Satelit Kepulauan Banda Maret 2021 Modifikasi Roni Marudut S
Sobat Gunung tahukah kamu Gunung Banda Api sudah lama tercatat di buku sejarah bangsa Portugis dan Belanda. Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang menduduki Kepulauan Banda, kejadian ini terjadi saat bangsa Portugis menaklukkan Malaka pada tahun 1511. Kepulauan Banda merupakan produsen tunggal buah pala dan fuli sehingga membuat bangsa Portugis memonolopinya hingga tahun 1605. Pada tahun 1605 Belanda menaklukan Portugis dengan bantuan Suku Hitu di Maluku. Maksud Belanda menduduki Maluku adalah untuk memonopoli cengkih di Maluku dan buah pala di Banda.
ADVERTISEMENT
Sejarah Pengamatan Gunung Api Banda dicatat sejak tanggal 17 April 1586 dilakukan oleh Bangsa Portugis. Pada saat itu Gunung Api Banda memiliki kekuatan Skala VEI 3. Bangsa Portugis hanya mencatat dua periode erupsi yaitu pada tahun 1586 dan 1598-1602. Belanda mulai mencatat Erupsi Gunung Api Banda sejak tahun 1609 setelah setahun meninggalnya Verhoeven pada saat itu. Sejak saat pembantaian penduduk asli tahun 1621 Belanda mulai aktif mencatat Sejarah Erupsi Gunung Banda Api, catatan pertama erupsi setelah genosida yaitu pada tahun 1632 dengan kekuatan VEI 3.
Data Erupsi Gunung Banda tercatat sebanyak 27 kali sejak Portugis menduduki Kepulauan Banda. Aktivitas erupsi terakhir Gunung Api Banda tercatat pada tanggal 17 Mei 1988, dengan skala VEI 3. Namun, perlu diketahui bahwa Gunung Api Banda, sempat tidak mengalami erupsi sejak tanggal 20 Maret 1902 hingga 9 Mei 1988. Aktivitas Gunung Api Banda tertanggal 23 April 2021 diketahui dalam tingkat Waspada hal ini dikarenakan aktivitas seismik yang cukup tinggi di wilayah Gunung Banda Api. Masyarakat di sekitar Gunung Banda Api dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1 km dari kawah G. Banda Api.
Grafik Seismisitas Gunung Banda Api, Sumber: Magma Indonesia BG-PVMBG_KESDM
Gunung Banda Api memiliki ketinggian 1.955 kaki atau 596 meter di atas permukaan laut. Tipe gunung api Banda Api yaitu Stratovulkanik, Kaldera dan Kerucut Tuff. Dalam Hipotesa sejarah Gunung Banda Api diperkirakan pernah erupsi dahsyat yang menyebabkan terbentuknya Kaldera Lonthor (Pulau terbesar di Kepulauan Banda). Sebagian dinding kaldera yang masih nampak di permukaan kemudian dikenal sebagai Pulau Lonthor, Pulau Pisang dan Pulau Kapal. Setelah terbentuk kaldera Lonthor, kemudian tumbuh sebuah tubuh gunungapi baru di dalam puing-puing dasar kaldera tersebut berbentuk Kerucut Tuff. Tubuh gunung api baru inilah yang sekarang disebut Gunung Banda Api.
Foto Gunung Banda Api 15 April 2021 Dok. PVMBG BG KESDM
Gunung Banda yang juga terkenal mengalami Epirogenesa Positif ini. Memiliki tipe batuan mayor Dasit, Andesit hingga basaltik dan basalt hingga picro basalt. Tahukah teman-teman populasi radius 5 km dan 10 km dari Gunung Banda Api berjumlah sama yaitu 5672 orang. Sedangkan, populasi radius 30 km dan 100 km dari Gunung Banda Api berjumlah 5.810 orang. Hal ini lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk yang dibantai Belanda pada tahun 1621, oleh Jenderal Coen yang dilaporkan awalnya 13.000 menjadi hanya 1.000 penduduk saja yang berhasil selamat.
Ilustrasi Pemandangan dari atas Gunung Banda Api. Dok. Google Earth, 28 Juli 2018
Catatan Sejarah Gunung Api tidak lepas dari Catatan Sejarah Penduduk yang berada di sekitarnya. Ketika Genosida Banda oleh Gubernur Jenderal VOC Coen terjadi, Gunung Banda Api beraktivitas tinggi, tercatat Gunung Banda Api mengalami erupsi skala VEI 3 pada tahun 1586, 1597, 1609, 1615, 1683, dan 1690 ketika penjajahan sadis Belanda terjadi dan setelah itu hanya sekali pada tahun 1988 ketika orde baru.
ADVERTISEMENT
Tetap Semangat Membaca yaa Sobat Gunung!
Glosarium
Epirogenesa positif adalah gerakan epirogenesa di mana terjadi gerakan turunnya sebuah daratan, sehingga terlihat seolah – oleh permukaan air menjadi naik.
Referensi
Casadevall T J, Pardyanto L, Abas H, Tulus, 1989. The 1988 eruption of Banda Api volcano, Maluku, Indonesia. Geol Indonesia, 12: 603-635.
Jezek P A, Hutchison C S, 1978. Banda Arc of Eastern Indonesia: petrology and geochemistry of volcanic rocks. Bull Volcanol, 41: 586-608.
Katsui Y (ed), 1971. List of the World Active Volcanoes. Volc Soc Japan draft ms, (limited circulation), 160 p.
Luknant, D. Maloekoe Tempo Doeloe. Sumber URL: https://luk.staff.ugm.ac.id/itd/Maluku/01.html
Neumann van Padang M, 1951. Indonesia. Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields, Rome: IAVCEI, 1: 1-271.
ADVERTISEMENT
PVMBG. (2015). Gunung Banda Api. Sumber: https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/507-qetna-van-indonesiaq-menurut-drrdm-verbeek-1900?start=2
Rizal, R.A. (2017). Genosida di Pulau Banda 1621: Pembantaian Belanda Paling Sadis Di Nusantara. Sumber URL : https://rizanoanders.staff.unja.ac.id/pembantaian-belanda-paling-kejam/
Vroon P Z, 1992. Subduction of continental material in the Banda Arc, eastern Indonesia: Sr-Nd-Pb isotope and trace element evidence from volcanics and sediments. Fac Aardwetenschappen Rijksuniversiteit Utrecht, 205 p.