Berkendara 'Ramah' dan Jadilah Pahlawan Bumi

Konten dari Pengguna
2 April 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cindy Clara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berkendara 'Ramah' dan Jadilah Pahlawan Bumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber foto: antaranews.com
Ilustrasi menyetir. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyetir. (Foto: Pixabay)
Pernah enggak, sih, kalian berkendara di Jakarta, apalagi di jam padat, dan rasanya sesak banget? Yap, enggak salah lagi, selain karena teriknya matahari di negara tropis ini, panasnya Jakarta juga didukung dengan padatnya kendaraan bermotor. Menurut data Polda Metro Jaya, ada sebanyak 18,6 juta kendaraan bermotor di Jakarta setiap harinya, terhitung tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Enggak berhenti di sana aja, data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta pada 2016 menyebutkan kalau jumlah kendaraan bermotor itu meningkat sekitar 5 persen setiap tahunnya. Nah, dengan jumlah lebih dari 18 juta di tahun 2015, dan sekarang sudah tahun 2018, artinya kendaraan bermotor yang ada di Jakarta semakin banyak, kan?
Kalau sudah begitu, gimana rasanya enggak sesak ya di jalan…
Selain padatnya kendaraan, polusi di Jakarta pun jadi banyak. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di setiap kota di DKI Jakarta sudah memasuki tingkat sedang menuju tidak sehat. Nilai ini memang bukan yang terparah. ISPU DKI Jakarta pernah melampaui angka 200, yang artinya sangat tidak sehat. Meskipun demikian, kota-kota di Jakarta masih termasuk jauh tidak sehat dibanding kota-kota lain, yang bahkan bisa memiliki nilai ISPU yang sangat rendah, seperti Pontianak, Palangkaraya, Jambi, Padang, dan Denpasar.
ADVERTISEMENT
Nah, sebenarnya, ada beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk mengurangi polusi karena kendaraan. Salah satunya adalah eco driving. Eco driving sebenarnya adalah cara berkendara yang berorientasi pada keamanan, kenyamanan, ekonomis, dan ramah lingkungan. Cara berkendara ini sebenarnya enggak susah, karena enggak jauh berbeda dengan yang selama ini kita lakukan. Hanya saja, perlu pembiasaan selama kita-kita 10 minggu agar menjadi kebiasaan kita.
Gimana, tuh, caranya? Simak penjelasan berikut, yuk!
Minggu 1: Cek Tekanan Ban
Sebelum mulai berkendara, pastikan tekanan ban sesuai dengan standar pabrik. Tekanan ban yang sesuai standar akan mengurangi hambatan ban, yang akan berdampak pada konsumsi BBM yang semakin efisien. Jadi hemat, deh!
Jangan lupa juga untuk lakukan servis mobil secara berkala, ya. Jangan lewatkan ketentuan servis mobil, sebab akan membuat mobil bekerja lebih keras. Selain cepat merusak mesin, mobil juga tidak nyaman dikendarakan, dan membuang lebih banyak BBM. Polusi yang dikeluarkan juga lebih berbahaya bagi tubuh, loh!
ADVERTISEMENT
Minggu 2: Jangan Panaskan Mesin Mobil
Duh! Ternyata kebiasaan yang satu ini sebenarnya tidak benar, loh. Memanaskan mesin mobil sebenarnya hanya membuang BBM secara percuma dan menciptakan polusi yang seharusnya tidak ada.
Perlu diingat, nih, bagi para pengendara untuk tidak lagi memanaskan mesin kendaraan. Saat kendaraan berjalan, mesin dapat panas dengan sendirinya. Pemanasan alami ini justru akan berefek lebih baik pada kendaraan.
Minggu 3: Setel AC Pada Suhu 20-23 Derajat Celcius
Kadang kalau udara lagi panas-panasnya, kita suka memasang AC super kencang. Apalagi kalau jalanan macet. Padahal, penggunaan AC saat kecepatan rendah itu pemborosan, sebab memakan BBM yang lebih besar.
Nah, kalau tidak butuh-butuh amat, AC bisa kamu matikan, dan buka sedikit jendelanya agar ada angin yang masuk. Jika memang dibutuhkan, enggak perlu pasang temperatur yang terlalu rendah ya. Supaya AC bisa berguna semestinya saja.
ADVERTISEMENT
Minggu 4: Injak Pedal Secara Halus
Saat berkendara, ada baiknya kita berkendara dalam kecepatan normal. Sehingga, jalanan di depan bisa terprediksi, dan pedal mobil bisa diinjak secara halus. Sebab, kalau pedal diinjak secara kencang dan mendadak, itu dapat merusak kampas serta meningkatkan penggunaan BBM, loh. BBM boros artinya harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli bahan bakar, deh. Aduh!
Minggu 5: Pindahkan Gigi di Saat yang Tepat
Pernah enggak sih mengendarakan mobil sampai terdengar bunyi mesin yang “nggg” berat begitu? Jika pernah, artinya kamu menggunakan gigi yang salah. Hal ini sebenarnya bisa merusak mesin loh, soalnya memaksa mesin bekerja lebih berat dari yang seharusnya.
Memindahkan gigi di saat yang tepat itu penting. Sebagai panduan, kamu bisa menggunakan gigi satu saat pertama kali menjalankan mobil sejak dinyalakan. Setelah mobil berjalan kira-kira sepanjang badan mobil tersebut, pindahkan persneling ke gigi dua sampai kecepatannya mencapai sekitar 30 kpj (kilometer per jam). Setelah kecepatan melampaui 30 kpj, gunakan gigi tiga sampai kecepatan melampaui 40 kpj. Selanjutnya, gunakan gigi empat sampai kecepatan berada di 50 kpj, dan gunakan gigi lima kalau kecepatan kendaraanmu lebih dari 50 kpj.
ADVERTISEMENT
Pemindahan gigi di saat yang tepat enggak hanya bisa menghemat BBM, tapi juga bisa menjaga mesin agar lebih awet. Alhasil, mobil jadi tahan lama dan enggak mudah rusak. Menghemat banget, kan?
Minggu 6: Jaga Kendaraan dalam Kecepatan Stabil
Tips berikutnya adalah kendarai kendaraan dalam kecepatan yang stabil. Saat kendaraan dipacu untuk berlari dalam kecepatan yang naik turun, sebenarnya hal ini justru memperberat kerja mesin. Selain itu, kendaraan akan menggunakan lebih banyak BBM dan membuang lebih banyak polusi. Misalnya, saat kendaraan berlari dalam kecepatan 110 kpj, konsumsi BBM-nya 15 persen lebih boros daripada jika menggunakan kecepatan 80 kpj.
Selain menjaga kecepatan kendaraan yang stabil, jangan lupa juga untuk patuhi peraturan lalu lintas ya! Mengendarai kendaraan dalam kecepatan stabil juga akan lebih aman daripada ugal-ugalan di jalan.
ADVERTISEMENT
Minggu 7: Jangan Menumpuk Barang di Mobil
Salah satu kebiasaan para pengendara, apalagi yang menggunakan mobil, adalah memindahkan isi lemari atau rumahnya ke dalam mobil. Ya enggak beneran seisi rumah dipindahin sih, tapi maksudnya mobilnya penuh dengan barang-barang yang enggak seharusnya ada di sebuah kendaraan. Terutama cewek-cewek yang biasanya mobilnya penuh, nih.
Untuk jadi informasi nih, sebenarnya mobil yang terlalu penuh dengan barang-barang itu lebih boros BBM, loh. Semakin banyak beban di dalam mobil, semakin banyak juga BBM yang terpakai. Nah, kalau kamu membawa terlalu banyak beban di mobilmu, ini sebenarnya enggak sehat bagi kendaraan. Plus, kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk beli BBM dan servis mesin mobil.
Minggu 8: Jaga Jarak Aman Berkendara!
ADVERTISEMENT
Saat berkendara, selalu waspada pada lingkungan sekitar dan peraturan lalu lintas itu memang kewajiban. Selain itu, pengendara juga harus menerapkan aturan tiga detik. Hayo, masih inget enggak?
Aturan tiga detik sebenarnya adalah salah satu cara menerapkan jarak aman berkendara. Cara mudahnya adalah menetapkan satu objek tidak bergerak di sisi jalan, misalnya tiang listrik atau pohon. Nah, saat kendaraan di depan melewati objek tersebut, mulailah menghitung tiga detik sampai kendaraanmu melewati objek yang sama.
Cara menghitung tiga detiknya pun harus tepat! Tips dari Ecodriving Indonesia nih, hitung tiga detiknya dengan menyebut 1001, 1002, 1003. Dengan demikian, jarak kendaraan yang aman pun tercipta. Selain aman bagi kedua belah pihak, menjaga jarak aman yang benar juga bisa menghemat penggunaan rem. Jadi kampas rem juga enggak cepat habis, deh!
ADVERTISEMENT
Minggu 9: Matikan Mesin Saat Berhenti
Kadang, saat mampir sebentar ke minimarket atau warung, kita kerap malas mematikan mesin kendaraan. “Kan, hanya sebentar!”, begitu bela kita. Padahal, tindakan kita itu sama sekali enggak eco driving!
Saat berhenti lebih dari 60 detik, lebih baik matikan saja mesin kendaraannya. Saat kendaraan berhenti tapi mesin menyala, pemborosan BBM sebanyak 25-50 mililiter sudah terjadi setiap menitnya. Nah, bayangkan kalau kamu berhenti selama bermenit-menit.
Selain boros BBM, mesin yang menyala tentu menghasilkan polusi. Alhasil, walau kendaraanmu diam saja, kamu sedang menyumbang polusi udara! Duh!
Minggu 10: Rencanakan Perjalanan dengan Baik
Bukan lagi sebuah rahasia kalau kemacetan itu boros BBM, kan? Nah, saat akan berkendara, cek dulu lalu lintas pada jalan-jalan yang akan kamu lalui. Gunakan GPS, bisa GPS mobil atau yang berbasis aplikasi seperti Google Maps dan Waze. GPS bisa membantumu menunjukkan jalan tercepat dan bebas macet.
ADVERTISEMENT
Memang, jalan di kota-kota besar seperti Jakarta ini selalu macet, sih. Tapi dengan GPS, ada banyak jalan-jalan alternatif yang bisa dilewati untuk menghindari kemacetan. Alhasil, stres karena macet juga berkurang! Tuhkan, merencanakan perjalanan ini penting dilakukan, loh.
Nah, sekarang sudah tahu kan 10 tips untuk eco driving! Ulangi terus tips ini agar semakin handal ya. Setelahnya, coba cek penggunaan BBM-mu, deh. Sudah berapa rupiah yang kalian hemat? Selain berhemat, eco driving ini juga punya banyak manfaat, seperti mengurangi emisi sehingga lebih ramah lingkungan dan mengurangi stress.
ADVERTISEMENT