Arsene Wenger: Main Rabu Malam atau Kamis Malam Tidak Ada Bedanya

14 September 2017 14:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arsene Wenger di Stoke-on-Trent. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
zoom-in-whitePerbesar
Arsene Wenger di Stoke-on-Trent. (Foto: Reuters/Andrew Yates)
ADVERTISEMENT
Ada candaan di kalangan penggemar bola bahwa bermain di Selasa malam atau Rabu malam lebih sakral ketimbang bermain di Kamis malam. Kalau tim kesayangan Anda bermain sepak bola di Kamis malam, siap-siap saja mendapatkan cap “medioker”.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, ledek-ledekan di dunia sepak bola adalah hal biasa. Namun, mendengar ledekan seperti itu, siapa sih yang tidak terusik? Well, asal jangan sampai marah-marah tidak jelas saja karena mendengarnya.
Candaan tersebut merujuk pada Liga Europa yang dianggap sebagai turnamen level dua di Eropa sana. Tentu saja, sering terlontar pernyataan satir manakala ada pemain bintang menolak sebuah kesebelasan karena ia tidak ingin bermain di Kamis malam.
Nah, musim ini gantian Arsenal yang kena olok-olok tersebut. Setelah bertahun-tahun bermain di Selasa atau Rabu malam, musim ini Arsenal memutus tradisi tersebut. Mulai musim ini, mereka bermain pada Kamis malam di tengah pekan. Tanggapan Arsene Wenger?
"Rabu atau Kamis malam tidak ada bedanya bagi kami," kata manajer asal Prancis itu seperti dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama bagi The Gunners, sejak musim 1999/2000, di mana mereka tidak berpartisipasi di ajang Liga Champions. Pada Jumat (14/9) dini hari WIB, Arsenal akan memulai perjalanan di Liga Europa musim ini dengan menjamu FC Koeln di Emirates Stadium.
“Kompetisinya memang berbeda, tapi Anda bermain dengan cara yang sama. Namun, memenangi kompetisi ini bukanlah kesempatan terbaik (bagi Arsenal untuk kembali ke Liga Champions)," tambah Wenger.
Wenger juga mengatakan jika dirinya tak membutuhkan gelar juara Liga Europa untuk lolos ke Liga Champions musim depan —seperti yang dilakukan Manchester United di musim lalu— dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui Liga Primer. Sebuah prinsip yang sebenarnya patut diapresiasi, tetapi sama saja bohong jika mereka tak mampu finis di posisi empat besar musim ini. Peringkat 11 di klasemen sementara bukanlah sebuah representasi yang apik bagi misi mulia Wenger di akhir musim ini.
ADVERTISEMENT
Arsenal merayakan gol Welbeck. (Foto: Alan Walter/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Arsenal merayakan gol Welbeck. (Foto: Alan Walter/Reuters)
"Kami sudah lolos ke Liga Champions melalui Premier League selama 20 tahun. Kami ingin memenangi setiap kompetisi yang kami hadapi (termasuk Liga Europa), tapi kami tidak melakukannya untuk bisa mengikuti kualifikasi (Liga Champions)," kata Wenger.
Arsenal tergabung di grup yang relatif mudah karena cuma harus bersaing dengan Koeln, BATE Borisov, dan FK Crvena Zvezda. Tapi bukan berarti mereka bisa jemawa karena ujian sesungguhnya baru terjadi jika mereka lolos dari babak penyisihan.
Pasalnya, Arsenal mesti meladeni klub-klub (yang lebih) kuat pada fase gugur, belum lagi dengan kedatangan "klub buangan" yang menduduki peringkat ketiga di babak penyisihan Liga Champions.
Ini, tentu saja, masih ditambah dengan jumlah pertandingan dan tahapan yang lebih banyak ketimbang Liga Champions. Ditambah mereka harus bertanding pada Kamis malam, menarik untuk ditunggu bagaimana Wenger akan melakukan rotasi demi menjaga kebugaran skuatnya.
ADVERTISEMENT