Beda Pendapat soal Pentingnya Trofi Antara Mourinho dan Klopp

15 Desember 2018 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho dan Klopp di Old Trafford. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho dan Klopp di Old Trafford. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Ini sebetulnya perdebatan lumrah di dunia sepak bola —seperti soal sepak bola ofensif dan defensif yang tak habis-habis bikin ribut itu. Jadi, menurut Jose Mourinho dan Juergen Klopp, trofi itu penting atau tidak, sih?
ADVERTISEMENT
Mourinho, sebagai sosok yang pragmatis, tentu saja menyebut trofi itu penting. Segala sesuatu yang membuat Mourinho begitu masyhur dibangun atas dasar hasil di lapangan, bukan dari proses bagaimana timnya bermain sepak bola.
Dan yang namanya pragmatis, Mourinho tidak saklek dengan satu gaya. Apa yang ada di depan matanya akan dimaksimalkan sebisa mungkin. Di Real Madrid, ia bisa bermain ultraofensif. Di Chelsea, timnya pernah dilabeli dengan banal: “Boring, boring Chelsea.”
Namun, begitulah Mourinho. Se-tidak menghibur apa pun timnya, ia tetap punya imajinasinya sendiri. Malah, baru-baru ini dia berani mengatakan bahwa Manchester United yang sedang ditanganinya —yang disebut banyak orang bermain tanpa kejelasan visi dan taktik— masih jauh dari apa yang ia bayangkan.
ADVERTISEMENT
Mourinho vs Klopp : menang siapa kali ini? (Foto: Reuters/Carl Recine/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho vs Klopp : menang siapa kali ini? (Foto: Reuters/Carl Recine/Carl Recine)
Ketika permainan disebut membosankan dan hasil juga tidak konsisten, apalagi yang dilihat dari seorang pragmatis seperti Mourinho? Well, untuk musim ini, ia menyebut targetnya sekadar finis di empat besar saja. Trofi, kata dia, cuma penting untuk tim yang berpotensi seperti Liverpool.
“Saya pikir, trofi itu penting ketika sebuah tim memang punya potensi untuk memenanginya —dan ketika tim itu bilang sendiri bahwa target mereka memang mengincar trofi,” ujar Mourinho seperti dilansir Sky Sports.
“Saya tidak banyak baca, tapi saya pikir, target mereka (Liverpool) memang untuk jadi juara,” lanjutnya.
Benarkah begitu? Nah, untuk menjawabnya, tidak ada salahnya membedah sedikit soal karakteristik Klopp yang bertolak belakang dengan Mourinho.
Klopp memang jarang melontarkan ucapan kontroversial seperti Mourinho. Namun, ia adalah sosok yang meledak-ledak. Di masa lalu, sifatnya ini pernah membuatnya berkonfrontasi dengan ofisial pertandingan.
ADVERTISEMENT
Karakter Klopp itu kemudian terejawantahkan dengan baik pada gaya main tim-timnya di lapangan, entah itu Borussia Dortmund dulu atau Liverpool sekarang. Gegenpressing, pokoknya pepet terus pemain lawan sampai mereka kehilangan bola dan hajar balik lewat serangan cepat.
Siapa unggul kali ini? (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Siapa unggul kali ini? (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)
Dengan karakteristik seperti itu, Klopp punya visi yang lebih seimbang. Gagal menjadi juara, bagi dia, memang mengecewakan. Namun, selama perjalanan (atau usaha) untuk mendapatkan trofi itu menyenangkan, dia bakal merasa puas.
“Betul memang (bahwa Liverpool mengincar gelar juara, red). Namun, apa harus begitu?” ucap Klopp.
“Orang-orang mungkin bakal mengungkit-ungkit hal itu terus, tapi tugas saya adalah memaksimalkan apa yang sudah disediakan klub untuk saya. Itulah yang saya yakini.”
“Jika orang-orang bilang bahwa kami gagal di Liga Champions musim kemarin, saya tidak bisa mengubah pandangan mereka. Lalu, apakah sesungguhnya kami sukses? Tidak, tapi perjalanannya betul-betul luar biasa. Saya betul-betul menikmatinya,” kata Klopp.
ADVERTISEMENT
Liverpool dan United akan bertemu di Anfield, Minggu (16/12/2018). Sepak mula akan dilakukan pada pukul 23:00 WIB.