news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demi Perdamaian, Menpora Dukung Penuh Islah Suporter Nasional

1 Agustus 2017 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Imam Nahrawi (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Imam Nahrawi (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepak bola Indonesia mencoba berbenah. Berpulangnya Ricko Andrean yang menjadi korban pengereyokan membuat Pemerintah —melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)—, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru, mengadakan Islah Suporter Nasional.
ADVERTISEMENT
Ricko, seorang suporter Persib Bandung, menjadi korban pengeroyokan sesama suporter “Maung Bandung” setelah pertandingan Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (22/7/2017). Ricko adalah korban salah sasaran. Para pengeroyoknya mengira dia adalah pendukung Persija.
Setelah kejadian nahas tersebut, Ricko langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, setelah dirawat selama beberapa hari, Ricko mengembuskan napas terakhir pada Kamis (27/7/2017).
Dalam laporan kami sebelumnya, PSSI, melalui Sekretris Jenderal, Ratu Tisha Destria, mengecam dan mengutuk aksi kekerasan yang berujung maut di sepak bola nasional. Tisha juga mengungkapkan bahwa kejadian ini sudah tidak bisa ditolerir dan harus ditindak tegas.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengungkapkan hal yang sama dan mengatakan bahwa harus adanya langkah bijak untuk mengatasi persoalan mengenai tindakan kekerasan yang memakakan korban.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pun bergegas dengan mengumpulkan sejumlah perwakilan kelompok suporter —terutama Bobotoh dan Jakmania— untuk berdiskusi dan menggelar rapat dengar pendapat yang bertujuan agar semua kelompok suporter bisa bersatu. Pertemuan tersebut bertajuk Islah Suporter Nasional Indonesia.
"Saya sangat bangga karena kedua pendukung ini sepakat dan beretikad baik untuk berdamai. Semoga dengan berdamainya mereka (Bobotoh dan Jakmania) akan jadi contoh untuk mengembalikan semangat para suporter tanah air lainnya untuk melakukan hal yang sama," ujar Imam usai menghadiri sesi wisuda di Graha Sanusi Hardjadinata, Bandung, Selasa (1/8). Imam diwisuda setelah menyusun tesis yang berjudul “Evaluasi Kebijakan Sistem Keolahragaan Nasional (Studi Kasus Pengelolaan Sepak Bola)”.
"Hari ini di Kemenpora saya telah menugaskan Sesmenpora (Gatot S. Dewa Broto, red) untuk mengundang perewakilan suporter dan menyiapkan acara Islah Suporter yang akan dibahas pada Kamis (3/7) dan saya menunggu laporan baiknya nanti."
ADVERTISEMENT
Suporter Persib (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persib (Foto: Antara)
"Tak lupa mari kita sama-sama berdoa agar langkah awal ini menjadi semangat pemersatu bangsa juga tentunya," jelas Imam.
Untuk mengantisipasi kejadian ini kembali terulang, Kemenpora, kata Imam, akan berupaya mengawasi dan terus menggalakkan semangat Islah demi kemajuan sepakbola nasional. Lebih dari itu, kata Imam lagi, Pemerintah siap untuk memfasilitasinya.
"Yang paling penting ada inisiasi terlebih dahulu dan ada kesepakatan bersama-sama yang mengikat bagi operator, klub, suporter, aprarat hukum dan termasuk bagi Kemenpora nantinya untuk mencapai sebuah kesepakatan."
"Sehingga kesepakatan itulah yang kami pegang, seandainya ada lagi bentrok, ada lagi bully, ada lagi ujaran kebencian maka akan balik ke rujukan islah," jelas Imam.
Sementara itu, pada hari yang sama, Selasa (1/8), lima orang pengeroyok Ricko, yang terdiri dari satu orang Kab. Bandung, dua orang Karawang, satu orang Kab. Sukabumi, dan satu orang Ciamis, telah ditangkap.
ADVERTISEMENT