Evaluasi Timnas U-16 dan Timnas U-22 di Mata Danurwindo

20 Juli 2017 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-16 di Piala AFF U-15. (Foto: Instagram: pssi_fai)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-16 di Piala AFF U-15. (Foto: Instagram: pssi_fai)
ADVERTISEMENT
Ini cerita soal Tim Nasional Indonesia. Dari berbagai level. Sialnya, ini bukan cerita bagus. Ini soal serangkaian kegagalan yang didapatkan oleh Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Masih segar dalam ingatan bagaimana Tim Nasional U-16 pulang dengan kepala tertunduk di ajang Piala AFF U-15. Target untuk meraih gelar juara yang dibebankan ke pundak Brylian Neghieta gagal digapai. Mereka bahkan terhenti sebelum mereka masuk ke babak gugur.
Berlanjut kemudian ke Timnas U-22. Melakoni pemusatan latihan berbulan-bulan, tim yang dibesut oleh Luis Milla itu mengawali kualifikasi Piala Asia U-23 dengan buruk. Bertanding dengan Malaysia, Timnas U-22 takluk 0-3 —di mana semua gol tercipta dalam waktu setengah jam.
Perkara rentetan hasil buruk ini membuat Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwindo, angkat bicara.
"Memang hasil Piala AFF kemarin Timnas U-16 belum membuat kita puas dan pasti ini harus dianalisis dan dievaluasi. Tapi, ada satu pembelajaran penting yang kita dapatkan dari hasil ini, gagal di AFF U-15 tapi mereka harus bersiap untuk ajang Piala AFC," ujar Danurwindo di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2017).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tak ada waktu untuk bersantai. Setelah kembali ke Tanah Air, skuat besutan Fakhri Husaini itu akan kembali dipersiapkan untuk menatap Piala AFC pada 16 hingga 24 September 2017 di Thailand. Tergabung di grup G bersama Laos, Kepulauan Mariana, dan tuan rumah Thailand, "Garuda Asia" ditargetkan untuk bisa berbicara banyak.
"Mereka, menurut saya, punya modal bagus saat di Piala AFF. Nanti mereka akan bertemu lagi sama Thailand. Mari berbicara Thailand, saat pertandingan kemarin mereka mampu mengimbangi bukan?"
"Jika Thailand main cepat, kita juga main cepat. Tapi karena mereka tuan rumah, mereka jelas lebih unggul. Beruntungnya kita, hasilnya tidak mengecewakan karena kita kalah tipis."
"Nah, ini yang akan kami evaluasi dengan Fakhri sebelum mereka berkumpul pada 1 Agustus nanti, bagaimana bisa memahami permainan Thailand, bagaimana mengantisipasi permainan cepat mereka. Jika sudah kami pahami, bukan tak mungkin Thailand bisa dikalahkan," jelas Danurwindo.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Timnas U-22? Menurut Danurwindo, para pemain Timnas U-22 banyak melakukan kesalahan sendiri. Kendati begitu, tak bisa dipungkiri bahwa penempatan posisi yang buruk, baik dalam bertahan maupun menyerang, membuat para pemain kesulitan untuk keluar dari tekanan.
Luis Milla memberikan arahan kepada timnas U-22. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luis Milla memberikan arahan kepada timnas U-22. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Memang terjadinya blunder membuat kita kesulitan menghadapi permainan Malaysia, tetapi pada babak kedua setelah Evan Dimas masuk Timnas kita bisa keluar dari tekanan, kita bisa membongkar pertahanan lawan."
"Untuk ke depannya, tidak boleh lagi terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan seperti melawan Malaysia. Harus konsentrasi karena saya lihat kurangnya koordinasi antar lini, dari penjaga gawang, pemain belakang, tengah dan depan."
"Nah, untuk memenangkan pertandingan kesalahan-kesalahan seperti itu jangan terjadi lagi dan harus mencetak gol," jelas Danurwindo.
ADVERTISEMENT
Dua kemenangan tentu adalah harga mati jika masih ingin membuka peluang untuk tampil di Piala Asia tahun depan. Pada partai selanjutnya, Timnas U-22 akan bertemu dengan Mongolia pada Jumat (21/7).