'Halo', Mimpi Buruk untuk Pebalap F1 yang Bertubuh Tinggi dan Besar

25 November 2017 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lengkungan hitam di depan kokpit itu adalah Halo. (Foto: Andrej Isakovic/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lengkungan hitam di depan kokpit itu adalah Halo. (Foto: Andrej Isakovic/AFP)
ADVERTISEMENT
Gelaran F1 akan memperkenalkan anggota barunya di musim 2018. Bukan pebalap anyar, bukan sebuah tim baru, tapi saatnya bilang halo pada teknologi bernama 'Halo'.
ADVERTISEMENT
Namun, kedatangannya disertai nilai minus, terutama bagi pebalap bertubuh tinggi dan memiliki berat tubuh yang tidak ringan. Itu, karena Halo akan menambah berat keseluruhan mobil dan “mengurung” pebalap dari atas kokpit.
Untuk menambah Halo pada Grand Prix (GP) 2018, FIA selaku federasi yang menaungi F1 sendiri telah meningkatkan limit berat minimum menjadi 6 kg.
Bagaimanapun juga, pemasangan Halo pada kokpit akan menambah berat hingga 14 kilogram, sehingga tim dengan pebalap bertubuh lebih besar akan dipersulit karena membuat keseluruhan beban mendekati limit.
Nico Huelkenberg, pebalap andalan Renault, menjadi salah satu yang dirugikan dengan adanya Halo. Meski begitu, Hulkenberg yang saat ini hanya puas mengumpulkan 35 poin itu tidak akan diet demi Halo.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya yang lebih tinggi dan berat ketimbang pebalap lain, ini sebuah hukuman. Tim sudah mengatakan jika saya akan menghadapi masalah terkait kelebihan berat dan menyuruh saya untuk melakukan diet. Jawaban saya, tidak!" ungkap Hulkenberg, dilansir dari Motorsport, Sabtu (25/11/2017).
Halo di depan kokpit mobil Renault. (Foto: Miguel Schincariol/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Halo di depan kokpit mobil Renault. (Foto: Miguel Schincariol/AFP)
"Jujur saja, saya rasa Halo tidak akan bertahan lama di F1. Orang-orang akan sadar teknologi itu tidak begitu diperlukan," tegasnya.
Sementara komentar senada dikeluarkan pebalap Haas, Romain Grosjean. "Mobil saya sudah hampir menyentuh limit. Jika Halo sangat berat, maka itu akan menjadi masalah," ujarnya.
Halo sendiri diperkenalkan oleh FIA sebagai sistem perlindungan bagi pebalap di bagian kokpit. Tujuannya untuk meningkatkan keamanan bagi pebalap jika ada puing-puing berbahaya di lintasan. Fungsi Halo pun akan segera dibuktikan seiring berjalannya musim 2018.
ADVERTISEMENT