news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memangnya Timnas Inggris Bisa Meniru Gaya Main Manchester City?

4 Oktober 2017 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain City merayakan kemenangan. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain City merayakan kemenangan. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
ADVERTISEMENT
Manchester City tampil sangat mengesankan musim ini. Enam kali menang dengan hanya sekali menderita kekalahan adalah catatan mereka sejauh Premier League musim ini berjalan.
ADVERTISEMENT
The Citizens pun sangat produktif dengan kemasan 22 gol dan hanya kemasukan dua gol. Di sinilah torehan jumlah gol dan kebobolan mereka menjadi penting. Pasalnya, City kini punya poin sama dengan Manchester United, yakni 19. Namun, City berhak memimpin klasemen karena selisih gol mereka lebih baik daripada United.
Impresifnya, City juga teruji. Dalam tujuh pertandingan perdana musim ini, mereka sudah dua kali mengalahkan kesebelasan papan atas, yakni Liverpool dan Chelsea. Liverpool mereka hantam 5-0, sedangkan Chelsea mereka tekuk 1-0.
Apiknya gaya main Manchester City membuat tim nasional Inggris ingin menirunya. Tapi, apakah timnas Inggris bisa? Mari kita simak jawaban bek City yang juga menjadi palang pintu Timnas Inggris, John Stones.
ADVERTISEMENT
“Sangat susah membawa cara bermain di Premier League ke sepak bola internasional. Soalnya sangat berbeda. Tapi, kami selalu berjuang untuk menjadi lebih baik dan ada banyak persamaan antara bagaimana City bermain dan sepak bola internasional atau cara Tottenham Hotspur bermain, tapi untuk menyatukan itu semua sangatlah sulit,” ucap Stones seperti dilansir Soccerway.
“Selama Inggris menang dan menjaga gawang tidak kebobolan, dan tetap memperbaiki penampilan setiap tahunnya lalu membuat bangga, itu jauh lebih penting,” lanjut Stones.
Ya, penampilan Inggris di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 ini amatlah mengesankan. Enam kali menang serta dua kali imbang adalah raihan Inggris dalam delapan pertandingan kualifikasi.
Produktivitas gol The Three Lions pun cukup baik dengan kemasan 16 gol dan hanya kemasukan 3 gol. Mereka pun tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi guna bermain di Rusia tahun depan.
ADVERTISEMENT
Namun, Inggris bukannya tidak punya penyakit. Sudah sering mereka tampil impresif di babak kualifikasi, tetapi melempem di putaran final. Tahun lalu, kala berlaga di Piala Eropa 2016, mereka tersingkir setelah kalah dari tim debutan, Islandia, di babak 16 besar.
Lalu, apakah untuk sukses di putaran final, Inggris harus meniru gaya main City?
Tim Nasional (Timnas) Inggris (Foto: Darrin Zammit Lupi/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Nasional (Timnas) Inggris (Foto: Darrin Zammit Lupi/REUTERS)
Masalahnya begini: gaya main City ala Pep Guardiola, yang menitikberatkan pada fase-fase tertentu dan kejelian pemainnya dalam menempatkan posisi serta pemahaman akan ruang, tidak bisa begitu saja dipelajari. Guardiola sendiri butuh lebih dari satu musim untuk membuat timnya betul-betul paham soal gaya mainnya.
Selain City, ada beberapa pemain dari Tottenham Hotspur yang juga menjadi tulang punggung Inggris. Apakah sebaiknya Inggris mengikuti gaya main Spurs saja?
ADVERTISEMENT
Well, gaya main Mauricio Pochettino memang lebih sederhana jika dibandingkan dengan Guardiola. Namun, kalau memang mau, para pemain Inggris harus disiplin dalam melakukan pressing. Pertanyaannya sekarang: bisakah?